Oke seminggu ini Fatum masih aman😶
.
."Kenapa akhir-akhir ini ku perhatikan wajahmu selalu nampak sedih. Apa ada sesuatu yang terjadi padamu?" Tanya Taehyung khawatir; bukan tanpa alasan dirinya cemas seperti ini.
Mate nya selalu melamun tanpa sepengetahuannya. Namun kala Taehyung menanyakan alasan pasangan abadinya selalu murung; Jungkook akan langsung menggelengkan kepalanya pelan. Tersenyum manis sembari menenangkan sang alpha kalau tak ada sesuatu yang terjadi padanya.
Ia baik-baik saja, hanya sedang memikirkan sesuatu hal yang tak begitu penting. Maka dengan itu, Taehyung jelas tak bisa bertanya lebih jauh lagi. Meski sebenarnya dia bisa memakai kekuatan alpha nya untuk mendesak Jungkook, namun rasanya tak etis saja. Dirinya tak ingin membuat omega Jungkook ketakutan dan enggan berdekatan dengannya lagi.
Maka Taehyung hanya bisa menunggu sampai Jungkook mau terbuka padanya, meski entah kapan waktunya.
Mendengar pertanyaan serta nada cemas Taehyung----- Jungkook tanpa sadar terperanjat terkejut. Bagaimana tidak, pemuda manis tengah melamun saat Taehyung berjalan mendekatinya. Otomatis dirinya tak menyadari kehadiran sang alpha.
"Hyungie sejak kapan disini? Tidak apa-apa, hanya ada beberapa hal yang tengah ku fikirkan---- masalah toko bunga." Cuitnya begitu tenang, tentu saja toko bunganya hanya alibi semata. Sebab, bukan hal itu yang membuatnya melamun seperti sekarang. Namun Jungkook masih merasa sungkan untuk mengatakan kegelisahannya pada sang alpha.
Taehyung mengetahui jelas kebohongan Jungkook, namun kali ini dirinya memilih membiarkan pemuda manis untuk menutupi apa yang memang ingin dia tutupi darinya. Memilih berjalan mendekat ke arah Jungkook untuk merengkuh pinggang kecilnya sehingga wajah sang omega menabrak dadanya.
Mendekapnya begitu erat seolah tak ada hari esok untuk keduanya. Bahkan Taehyung sampai menghirup aroma sampo dari pucuk kepala mate nya. Entah mengapa hati keduanya seolah bergejolak aneh karena pelukan tersebut. Jungkook yang biasanya selalu menolak sentuhan intim seperti ini pun memilih langsung balik mendekap erat sang alpha---- kedua tangan rampingnya melingkar di pinggang Taehyung.
Wajahnya pun terbenam di dada sang alpha. Sibuk mengendusi wangi feromon sang pasangan abadi. Hanya keheningan terjadi di antara keduanya; tak ada pembicaraan apapun. Seolah memang mereka lebih ingin mengafeksikan semuanya lewat tindakan bukan hanya sebatas lisan semata.
"Jika kau memiliki masalah atau memang ada sesuatu yang tengah mengganjal fikiranmu. Jangan segan untuk datang padaku----- aku adalah alpha mu. Kita sepasang mate, sudah seharusnya masalah satu sama lain kita selesaikan secara bersama-sama." Terang Taehyung begitu lembut. Suara beratnya terdengar begitu mendayu. Selalu berhasil membuat hati Jungkook berdesir aneh namun menyenangkan. Jangan lupakan jantungnya yang berdetak cepat melebihi batasnya.
Tak langsung menjawab, Jungkook hanya menganggukan kepalanya pelan sembari mendekap sang alpha semakin erat sebelum bergumam samar.
"Ya----- alpha."
.
."Hyungie tau----- hyungie sangat tampan. Beruntung sekali aku bisa menjadi mate mu, merasakan impian seluruh omega dan beta di pelosok negeri yang ingin menjadi pasangan abadimu." Gumam Jungkook lembut sembari memandang wajah terlelap damai Taehyung penuh puja.
Bagaimana pahatan sempurna tersebut nampak tenang karena tidurnya. Mata tajam yang selalu menghunus semua orang agar tunduk di bawah kuasanya kini terpejam erat. Alis tebal yang membuatnya nampak kejam. Hidung mancung bak perosotan dengan bibir penuh yang selalu menjadi dambaan para pihak omega serta beta. Mereka penasaran bagaimana rasanya memagut bibir tersebut. Apakah akan terasa nikmat?
Namun di antara semua itu; bentuk rahang Taehyung sepertinya yang semakin membuatnya semakin mempesona. Entah harus dengan cara apalagi Jungkook menjabarkan betapa beruntungnya dia bisa mendapatkan posisi ini. Di cintai Taehyung teramat dalam------ meski takkan bisa selamanya demikian.
Sebab, sesungguhnya dia bukanlah mate Taehyung. Ada orang lain----- entah berada dimana yang memiliki hak tersebut. Hanya tinggal menunggu waktu sampai semua hal manis antara mereka menjadi kenangan indah untuk Jungkook.
Ya, hanya untuknya seorang.
Masih memandang Taehyung lembut, tanpa menyadari kalau kedua matanya berubah berkaca-kaca.
"Aku beruntung sekali berada di posisi seperti ini. Bisa melihat hyungie setiap waktu sesuka hatiku. Mencium bibirmu sepuasku----- seharusnya ini semua sudah cukup bagiku. Tapi rasanya masih saja ada yang kurang." Gumamnya lagi, kali ini terdengar begitu sendu.
Jungkook menyeka air matanya secara kasar. Masih memandang tubuh telanjang Taehyung yang hanya di lindungi selimut tebal---- sama sepertinya dengan nanar.
"Jika aku meminta satu hal penting padamu, apakah hyungie akan mengabulkannya? Aku tau aku serakah, tapi izinkan aku membawa sebagian dirimu bersamaku. Setidaknya aku memiliki penggantimu untukku sendiri. Karena aku paham----- cintamu padaku di batas oleh waktu, takkan bisa abadi." Setelah mengatakan kalimat tersebut, Jungkook memilih merebahkan tubuhnya di samping Taehyung----- mengikuti sang alpha ke alam mimpi.
Perlahan kedua mata Taehyung terbuka setelah merasakan hembusan nafas Jungkook yang teratur. Memandang pasangannya sendu sebelum membawa tubuhnya ke dalam dekapannya.
"Maaf------- aku mencintaimu."
.
.
~tbc~Jangan sampe kalian terkecoh di sini. Kalau kalian mikir ah kan ini ABO, Taekook pasti bersatu soalnya blablabla...
Maka aku tegesin, disini ga ada sistem seperti itu. Ga akan betrayal yang gimana" disini. Why? Karena ini ABO versiku sendiri. Jadi, akulah Moon Goddess nya.
Terima kasih♡♡
Ig; jicho_world
Twt; chuujicho
KAMU SEDANG MEMBACA
Fatum [kth + jjk]✔️
Fiksi PenggemarSemua orang tau jika Taehyung dan Jungkook adalah sepasang mate, namun menginjak tahun kelima----- Taehyung bersikeras ingin memutuskan ikatan keduanya karena dia kembali bertemu cinta pertamanya dan Taehyung dulu pernah berjanji akan menjadi mate H...