Kan nuna udah bilang pilih nuna aja jangan si om teha! Dia hobinya ninggalin pasangan pas nikmatnya udah di renggut😫
.
.
.Jungkook berjalan tak tentu arah dengan pandangan kosong. Dalam gendongannya terlihat bayi yang baru dia lahirkan beberapa jam lalu mulai mengerjapkan kelopak matanya. Sepertinya hendak terbangun setelah beberapa jam lamanya hanya tertidur tanpa mengetahui keadaan sang ibu.
Ya, ibunya tengah bersedih. Bagaimana tidak------ omega manis baru saja terpisah paksa dengan satu anaknya. Jika bukan karena keadaan yang memaksa mereka; mungkin Jungkook sudah membawa anaknya yang lain untuk ikut bersamanya.
Seolah mengerti akan rasa sedih yang tengah ibunya dapatkan; bayi dalam gendongannya mulai bergerak kecil sebelum kemudian mengeluarkan rengekan kecil------ sebagai tanda meminta perhatian ibunya.
Jungkook menghentikan langkahnya untuk menundukan wajahnya dan menemukan kedua bola mata bulat bayinya tengah memandangnya penuh binar. Wajah bayinya yang ini mirip seperti dirinya; seolah replika sang ibu. Sementara sang kakak nyaris serupa ayahnya. Keduanya sepertinya bersikap adil untuk membagi gen kedua orang tuanya sama rata. Dan Jungkook tak hentinya bersyukur karena yang dia bawa sekarang adalah seorang bayi omega dan mirip dirinya. Jadi dengan begini Jungkook takkan terlalu sering memikirkan Taehyung. Bagaimanapun dirinya harus membunuh perasaannya pada sang alpha. Apapun caranya.
Tanpa sadar kedua matanya mulai berkaca-kaca kala memikirkan hidup seperti apa yang akan dia berikan pada anaknya kelak.
"Halo, jagoan Mama~ maafkan Mama belum sempat menyapamu saat lahir ke dunia, Mama terlalu larut akan kesedihan harus berpisah dengan kakak. Tapi sekarang hanya ada kita berdua----- tak ada lagi kakak atau pun Papa. Semoga adik tak keberatan dengan keputusan Mama sayang. Mama sayang adik~ Mama sayang Kakak. Mama sangat mencintai kalian berdua hiks." Jungkook tak melanjutkan perkataannya, pasalnya air matanya mengalir deras. Membasahi wajah manisnya. Memperlihatkan betapa kacaunya sang omega kini.
Menghela nafas pelan; sebelum menghembuskannya perlahan. Membisikan beberapa kalimat manis sekaligus pahit secara bersamaan dengan senyuman manis terukir di belah bibirnya di sela air mata yang terus mengalir membasahi kedua pipinya.
"Selamat datang Noya------ Jeon Juno. Omega kecil Mama. Mama berjanji akan melindungimu sekalipun nyawa Mama taruhannya."
Tap
Tap
Tap
Deg
Jantung Jungkook sontak bertalu amat keras kala mendengar dengan jelas langkah kaki seseorang yang mendekat ke arahnya. Ia tak bodoh untuk tak menyadari situasi jika orang asing ini memang berniat menghampirinya. Rasa takut yang sempat menghilang perlahan muncul kembali. Bagaimana jika sosok itu adalah suruhan Taehyung yang memang menginginkan anaknya?
Tanpa sadar dekapannya pada Juno mengerat. Dan bayi manis dalam gendongan Jungkook terdengar merengek pelan seolah mengerti ketakutan ibunya.
Puk
"Disini tak aman untuk kalian berdua. Lebih kalian ikut bersamaku sebelum Taehyung menemukanmu terlebih dahulu, Kook."
.
."Oppa, oppa sudah pulang?" Hana memekik antusias saat menemukan Taehyung di depan pintu rumah. Berdiri dengan tatapan kosong sembari membawa sebuah buntalan kecil. Mendengar suara ribut-ribut----- buntalan dalam gendongan Taehyung mulai merengek gelisah. Pasalnya tidur nyenyaknya di ganggu entah oleh siapa.
Taehyung seketika tersadar dari lamunan kosongnya. Mulai menenangkan bayinya dengan kalimat-kalimat manis serta ciuman kecil penuh sayang. Ampuhnya, bayi alpha nya mulai terdiam tenang.
Dan Hana pun baru menyadari jika Taehyung tengah menggendong bayi. Dirinya hanya bisa memandang sang alpha dengan tatapan tak percaya.
"O-oppa----- bayi i-itu----" Hana tergagap. Tak tau lagi harus menanyakan hal penting seperti ini bagaimana pada Taehyung. Sementara sang alpha tak menjawab apapun selama beberapa saat. Hanya terdiam sembari memandang anaknya teduh.
Sebelum mendongak untuk memandang Hana datar. Tanpa emosi apapun. Dan sekali lagi wanita omega itu nampak terkejut------- pasalnya sang alpha tak pernah memperlakukannya seperti ini.
"Bayiku. Namanya Kim Nathan----- alpha penerusku."
Deg
Hana tak bodoh untuk tak menangkap maksud perkataan Taehyung. Secara tak langsung sang alpha mengingatkan akan posisinya disini. Siapapun tak bisa menyentuh bayi alpha nya---- tak terkecuali.
Sial!
Namun Hana dengan cepat menyadari keadaan canggung di dekatnya. Kenapa Taehyung hanya membawa satu bayi----- bukankah anak mereka kembar? Dan kemana Jungkook?
"Oppa kemana Jungkook? Kenapa dia tak ikut pulang?" Tanyanya basa-basi. Namun tak tau kalau itu malah membuat suasana Taehyung kian memburuk.
Terbukti dari aura yang Taehyung keluarkan kali ini sungguh kelam. Membuat siapapun memilih menjauh dari pada terkana getahnya.
Begitupun yang di rasakan Hana. Dia melihat tatapan Taehyung yang amat dingin.
"Jika kau masih ingin tinggal disini, jangan sekali-kali mengungkit nama Jungkook dengan mulut kotormu!" Desisnya berbahaya sebelum berlalu dari sana.
Hana sesungguhnya ketakutan dengan aura Taehyung yang tak biasa itu. Namun dirinya tak menampik kalau ada perasaan bahagia menjurus lega dalam hatinya. Pasalnya satu penghalangnya dalam mendapatkan Taehyung telah tak ada!
Hanya tinggal memusnahkan satu parasit lagi!
.
.
~tbc~Ig; jicho_world
Twt; chuujicho
KAMU SEDANG MEMBACA
Fatum [kth + jjk]✔️
FanfictionSemua orang tau jika Taehyung dan Jungkook adalah sepasang mate, namun menginjak tahun kelima----- Taehyung bersikeras ingin memutuskan ikatan keduanya karena dia kembali bertemu cinta pertamanya dan Taehyung dulu pernah berjanji akan menjadi mate H...