#02. Perkara Antar Pulang

296 67 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Panjat ajalah cepetan," titah Rindu melangkah maju mendekat ke pagar tapi kerah belakangnya ditarik Nandar agar mundur.

"Cek dulu ke gerbang depan sana, liat siapa yang jaga. Kalo OSIS doang kita lolos." kata Nandar membuat Rindu mendelik malas.

"Elu aja sana, gua mah ogah." ketus Rindu lalu dengan santainya berjongkok sambil menyandar ke pagar-pagar tinggi di belakangnya ini.

Untung Nandar bukan manusia semacam Ajun dan Bintang yang serba mengeluh kalau di titah balik oleh Rindu, terbukti sekarang cowok itu bersembunyi dari balik pohon kecil untuk mengintip ke gerbang utama.

Matanya sedikit terbelakak ketika melihat seorang cewek berlarian ke arah gerbang, meminta pak satpam untuk membukakan untuknya tapi pak satpam tetap pada pendiriannya .

"Si Retu telat, Ri." ucap Nandar membuat Rindu menoleh pada cowok itu, tapi cuma sebentar sambil mendelik malas.

"Boong lu," ketus Rindu membuat Nandar terkekeh, merasa lucu.

"Serius anying, sini liat." kata Nandar menoleh pada Rindu yang kini menatapnya tak yakin, "Serius eh, buru sini lo liat biar percaya. Ntar lo samperin dia, ajak manjat juga kesini." lanjutnya membuat Rindu mendelik lagi.

Tapi akhirnya Rindu beranjak juga mendekat ikut mengintip bersama Nandar ke gerbang utama, matanya terbelakak kecil melihat sosok Zellica yang merengek pada satpam agak membuka pagar sekolah.

Sampai akhirnya si Zellica nyerah lalu berjalan pergi dari gerbang, membentak si satpam kalai dia mau bolos sekolah aja. Edan emang, saking galaknya tuh cewek, satpam aja di bentak.

"Eh--" Zellica tersentak tiba-tiba lagi jalan ke samping sekolah ada yang narik aja ke tembok tinggi belakang sekolah, detik selanjutnya dia berdecak tau siapa yang narik.

"Kenapa telat?" tanya Rindu sambil menaikan sebelah alisnya.

Zellica mendelik, "Lo sendiri? Sok nanya gitu emangnya datang tepat waktu?" ketusnya.

Nandar cuma nonton aja sambil jongkok nyenderan tembok, diam-diam buka hape rekam sedikit perdebatan Rindu dan Zellica lalu mengirimnya ke grup.

"Males upacara." jawab Rindu membuat Zellica diam, "Kenapa telat?" tanya ulang cowok itu.

Yang ditanya hanya membalas tatapan Rindu tanpa ada niat menjawab satu kata pun, hatinya kesal, masih pagi begini kenapa sih harus ketemu sama Rindu?

Karena tak kunjung dapat jawaban, Rindu menghela nafas mengusap wajahnya dengan hati yang panas. Ingin marah, tapi dia siapa?

Zellica melirik ke arah Nandar yang lagi mainin hapenya dengan wajah tanpa ekspresinya, sesekali tersenyum, sesekali terkekeh, atau kadang-kadang ketawa garing. Kesurupan nih anak.

Rindu: Little Things of Jeli-nya RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang