#10. Just Kiss No Make Up

281 62 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Assalamu'alaikum," ucap Rindu memasuki rumah dengan wajah kusutnya, seragamnya sudah tak beraturan dan kelihatannya capek banget.

Bunda menjawab salam sambil melirik anak sulungnya lewat, "Waalaikumsalam, Abang jangan lupa makan." katanya mengingatkan membuat Rindu berhenti melangkah sejenak untuk menoleh.

"Aku mandi dulu, Bun." katanya dibalas anggukan Bunda lalu lanjut jalan naik ke kamar.

Bermenit-menit kemudian, Rindu turun lagi dari kamar udah seger pake kaus santainya dan celana pendek selutut. Cowok itu berjalan ke dapur dam makan sesuai yang diperingatkan Bunda tadi.

Sang Bunda yang masih sibuk dengan kerjaan dapurnya di wastafel menoleh sekilas, "Lesu banget kayaknya Abang." ucap Bunda lalu lanjut mencuci piring.

Rindu yang baru saja mengambil nasi dan lauknya ke atas piring membuka hape dulu sebentar, cowok itu menghela nafasnya dan menarik kasar rambut basahnya ke belakang. Pesan Rindu dari pagi belum juga dibalas Zellica, biasanya segarang apapun Zellica akan tetap membalas pesan dari Rindu. Entah apa yang membuatnya menghilang, mau nyamperin ke rumahnya sambil marah-marah juga- Rindu siapa?

"Cewek kalau ngambek emang tiba-tiba gitu ya, Bun?" tanya Rindu sambil mengetikkan pesan untuk Zellica lagi.

Bunda tersenyum geli dengarnya, "Pacarmu Rin?" tanyanya membuat Rindu diam.

"Bukan sih, dibilang deket juga nggak terlalu. Dia galak, ceplas-ceplos kasar, kalau aku baikin nggak pernah berterimakasih. Mau marah, tapi aku bukan pacarnya, malah kayaknya dia capek di deketin aku. Tapi lagi, dia akhir-akhir ini lunak Bun. Terus sekarang tiba-tiba susah di hubungin, nyebelin banget nggak sih?" omel Rindu membuat Bunda terkekeh.

"Namanya siapa?" tanya Bunda.

"Jeli," jawab Rindu lalu sedetik kemudian manyun sambil melanjutkan dengan suara yang sangat kecil, "Jeli-nya Rindu."

"Jeli-nya Rindu?" tanya Bunda memastikan, kedua ujung bibirnya tersenyum penuh arti.

Rindu tersentak, "Bunda kok tau?"

"Tadi pas jemput Bunga, Bunda kenalan sama Jeli-nya Rindu." jawab Bunda membuat Rindu makin terbelakak tak percaya.

"Serius Bun?"

"Iya,"

"Cantik ya?" ucap Rindu tersenyum antusias, Bunda yang selesai dengan piring-piringnya kini menghampiri Rindu dan duduk di kursi lainnya. Lihat Rindu yang tersenyum membuat Bunda jadi ikut tersenyum.

"Iya, cantik." jawab Bunda membuat Rindu makin senang, "Bunda ajak dia main ke rumah kapan-kapan, dia bilang iya." lanjutnya menambah kekagetan dan rasa senangnya Rindu yang dengar.

"Ah gila, aku bawa dia ke rumah besok." ceplos Rindu membuat Bunda terkekeh.

"Besok sabtu kan ya?" tanya Bunda yang lalu dibalas anggukan Rindu, "Bunda sama Ayah ada kunjungan ke kafe buat cek, kayaknya bakal lama. Kalau kamu mau di rumah aja, Bunda nggak bakal bawa Bunga jadinya." lanjutnya membuat Rindu mengangguk paham.

Rindu: Little Things of Jeli-nya RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang