#31. Siomay VS Jeli [END]

250 34 10
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Jam malam sudah semakin larut, Zellica yang sudah merasa baik duduk gelisah di pinggiran kasurnya menggigiti kuku jarinya dan juga menggenggam hape sambil sesekali dilirik apa Rindu memberinya pesan jika cowok itu sudah sampai rumah atau belum.

Janjinya mereka akan bicara malam ini, bahkan Rindu sendiri yang ingin, namun yang ditunggu malah belum terlihat batang hidungnya. Zellica melirik ke jam dinding, sudah pukul 11 malam dan Rindu belum ada kabarnya.

Sementara itu, diluar rumah, Rindu yang sebenarnya sudah sampai dengan membawa mobil si Ayah hanya bisa berdiri di depan pagar rumah Zellica menatap jendela kamar di lantai dua yang masih menyala. Entah sudah berapa jam Rindu berdiri disini, mengumpulkan keberanian agar siap berhadapan dengan Zellica.

Rasa bersalah yang ada di dalam hatinya membuat Rindu resah, Rindu berpikir, apa ia pantas untuk melanjutkan hubungan ini dengan Zellica? Apa ia pantas mendapatkan Zellica? Apa ia pantas bertemu dengan cewek itu malam ini?

Rindu nggak tau, makanya Rindu hanya diam memandangi jendela kamar Zellica saja sejak sampai dari beberapa jam yang lalu.

Lalu mata Rindu berpindah ke pintu rumah yang tiba-tiba terbuka, seluruh tubuhnya kaku melihat Zellica di ambang pintu sana terdiam menatap dirinya. Helaan nafas keluar dari mulutnya, Rindu harus apa sekarang?

Dilihatnya Zellica menutup pintu rumah, detak jantung Rindu menggila melihat cewek itu melangkah melewati teras lalu berlarian menuju pagar rumahnya dan membuka pintu pagar.

Sampai di hadapan Rindu, Zellica tersenyum tipis.

"Aku kira kamu nggak bakal kesini, baru aja mau telepon sambil nungguin di teras. Ayo masuk, kita ngobrolnya sambil duduk di kursi biar nggak pegel." ucap Zellica yang kemudian meraih lembut tangan Rindu untuk dibawanya masuk ke rumah, namun Rindu malah menarik Zellica kembali mengundang raut bingung dari wajah cewek itu.

"Aku bawa mobil si Ayah, ngobrolnya di mobil aja." ucap Rindu lalu melepaskan genggamannya bersama Zellica dan berbalik jalan duluan ke mobil, Zellica diam saja menurut.

Rindu membukakan pintu mobil untuk Zellica, lalu ketika cewek itu sudah masuk, baru Rindu juga masuk setelah memutari mobil. Rindu duduk di kursi kemudi, tatapan matanya kosong dan ia bingung harus memulai dari mana.

Sebenarnya, Rindu canggung, karena malam ini berhadapan dengan Zellica dengan melihatnya sebagai Zellica. Selama ini Rindu menatap Zellica dengan bayangan kecil wajah Kayla yang slalu ikut terlihat, menganggap seolah Kayla yang di hadapannya.

"Aku mau minta maaf," ucap Zellica memulai percakapan setelah ada keheningan di beberapa detik kedua masuk mobil, Rindu meringis pelan mendengarnya.

'Aku yang harusnya minta maaf, yang salah aku, Jel.'

"Maaf seharian ini cuekin kamu, aku kepikiran banget sama omongan Jesya. Dia ada ngomongin kamu yang nggak baik-baik, walau ngelantur karena dipenuhi emosi, tetep aja yang Jesya bilang ada yang masuk akal. Aku juga sempet ada masalah sama Kayla, dia nggak sengaja nabrak aku, gosip yang katanya kamu gamon sama dia bikin aku marah dan nggak bisa kontrol emosi, jadinya berantem deh. Terus waktu di rumah sakit tadi, aku juga masih belum bisa ngontrol emosi aku makanya sampe bilang putus. Kamu....... Marah?" ucap Zellica menjelaskan yang harus dijelaskannya pada Rindu, membuat Rindu kembali dihantui rasa bersalahnya.

Rindu: Little Things of Jeli-nya RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang