#13. Pembalasan Dendam

247 55 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Apa yang kalian lakukan saat-saat menghadapi jam kosong di kelas? Kalau ada yang belajar, kalian sehati sama Rindu.

Di saat teman-teman sekelasnya sibuk dengan dunia mereka, ada yang bikin tiktok, ada yang debat, ada yang gosip, ada yang ngegames, ada yang tidur, ada yang gabut sendiri di meja guru ngorek vas bunga sambil nyanyi-nyanyi, ada yang- banyak lagi lah pokoknya. Dan satu-satunya yang rajin belajar cuma Rindu doang di kelas IPA 3 ini.

Jangan tanya Nandar ngapain, jelas ngegames.

Lagi di sibuk-sibuknya nulis catatan, Nandar menyiku lengan Rindu pelan. Untung pelan loh, kalau sampai acara mencatatnya terganggu bisa ngamuk Rindu. Apalagi kalau tulisannya kecoret panjang, emosinya udah kayak mau makan orang.

Rindu menoleh, "Paan?"

"Mantan lo berapa?" tanya Nandar membuat Rindu mengernyit heran.

"Ngapain nanya gituan?" tanya balik Rindu.

"Jawab aja sih,"

Rindu diam dulu buat mikir, pertama kali Rindu pacaran tuh pas kelas sembilan SMP awet sampai lulus, tapi harus kandas karena si mantan pindah ke luar kota. Terus dulu pas kelas sepuluh sama Kayla, kandas karena Rindu harus kena patah hati si mantan diam-diam punya kecengan lain.

"Dua," jawab Rindu akhirnya setelah mengingat.

Nandar mendengarnya mendecih, "Lama mikir gua kira ada banyak, cuma dua." ejeknya membuat Rindu tertawa sinis.

"Gua ada dua juga berpengalaman ya sat pernah pacaran, bandingin sama lu yang deketin cewek baru-baru sekarang." ketus Rindu mengejek balik, Nandar terkekeh dengarnya.

"Serius lagi nih gua tanya," kata Nandar lanjut main gamesnya, begitu juga Rindu yang menjawab ucapan Nandar dengan deheman sambil lanjut mencatat. "Dicium semua nggak?" tanyanya membuat Rindu seketika menghentikan gerakannya dan melebarkan matanya kaget.

"Apa banget najis pertanyaan lu, nggak logis banget." kata Rindu sedikit ngegas, agak sensitif juga karena dua hari lalu abis kissing sama Jeli kesayangan.

Nandar ketawa kecil, "Maksudnya kan gua nanya tuh, lu bisa kali ngebedain bibir yang udah pernah kissing?"

"Kenapa emang? Lo cium Kak Ay? Anjrit, ngegas juga lo." kata Rindu jadi menyimpan pulpennya, jadi malas lanjut nulis. Cowok itu menghadapkan badannya ke Nandar menarik sedikit bahu temannya itu untuk mundur dan meneliti bibirnya. "Iya, iya, keliatan." katanya lalu sehabis itu menyandarkan punggungnya ke tembok sambil mengedarkan pandangan ke teman-teman sekelasnya.

Nandar berdecak kecil menurunkan hape untuk noleh ke Rindu, "Serius, keliatan banget?" tanyanya, Rindu mengangguk mengiyakan.

"Nempel doang kan?" tanya Rindu santai, Nandar melebarkan matanya tak percaya.

Rindu: Little Things of Jeli-nya RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang