68

5.4K 824 280
                                    

Double up? ok.

Btw playlist yg aku kasih bisa di buka gak? kalo bisa di play lagi yuk

Pagi cerah menyambut hari Rose yang bahagia, Rose tengah membantu Jungwoo menyiapkan diri untuk berangkat ke sekolah paud

Perut Rose yang membesar membuat Rose sulit bergerak

"adik bayi, abang pelgi sekolah dulu ya, nanti kita main baleng" kata Jungwoo sambil mengusap perut Rose, Rose tersenyum melihat tingkah lucu Jungwoo

"Jungwoo sayang, ayo cepet, papah udah mau berangkat nih" dari luar kamar Jungwoo terdengar suara, Rose langsung menyuruh Jungwoo untuk cepat memakai sepatu

"ayo, cepet itu papah udah nunggu" kata Rose

Setelah selesai, Rose mengantar Jungwoo sampai depan mobil, disana sudah berdiri gagah laki laki hebat dan juga tampan menunggu anak laki lakinya yang pintar

Rose tersenyum ke arah Jaehyun, Jaehyun lalu menghampiri Rose kemudian mencium kening Rose, kemudian Jaehyun menggandeng tangan Jungwoo untuk masuk ke dalam mobil

"aku pergi ya" kata Jaehyun bicara pada Rose

"tapi jangan lama lama ya pulangnya" kata Rose, Jaehyun tersenyum, kemudian ia berjongkok dan menghadap ke perut Rose yang sudah membesar

"dedek bayi jagain bunda ya, gak boleh nakal, nanti bunda nyuruh nyuruh papah pulang terus" kata Jaehyun kemudian mencium perut Rose, kemudian berdiri lagi lalu mencium kening dan bibir Rose

Rose kemudian terbangun dari tidurnya, ia terengah engah lalu melihat perutnya yang masih rata seperti biasa

Rose kemudian meraih bingkai foto yang nemperlihatkan Jaehyun dan Rose saat di Prancis, ini sudah hari ke 15 setelah kepergian Jaehyun ke Indonesia --Rose tak pernah tau kalau Jaehyun pergi ke Jerman

Seperti perkataannya, Rose tetap menunggu Jaehyun sampai kapanpun, tak ada kabar yang memberitahukan Rose kalau sesuatu terjadi pada Jaehyun, jadi Rose masih bisa bernafas lega walaupun sedikit mengganjal

Rose lalu jalan ke dapur dan melihat jam, pukul 1 malam, ia lalu mengambil segelas air putih dan meminumnya, entah kenapa hari ini sesak di dadanya semakin terasa

Tak lama ponselnya berdering, memperlihatkan nama Jennie disana

"halo?"

"Rose.."

"kenapa Jen?"

Terdengar di sebrang sana Jennie mengatur nafasnya, agar ia lancar bicara dengan Rose

"pak Jaehyun.."

"kenapa dia? dia udah jalan ke Australia mau jemput aku?"

"Rose, kamu yang kuat ya, hari ini beritanya baru beredar, mayat pak Jaehyun di temukan di Jerman, hari ini baru di terbangkan ke Indonesia"

Rose terdiam selama Jennie bicara, rasanya jantung Rose seperti jatuh ke perut

"gak mungkin Jen, dia pamit sama aku pergi ke Indonesia, dia udah janji kok dia bakal jemput aku di awal musim panas"

Meski tak percaya, tetap saja air mata Rose tak dapat di bendung

"Rose... berita itu valid, pak Jaehyun meninggal dunia Rose"

Rose menggelengkan kepalanya sambil membekap mulutnya dengan tangannya sendiri, Rose terduduk di dapur karna lemas mendengar beritanya

Sejak hari saat Jaehyun menelfonnya seharusnya Rose tau, bahwa Jaehyun sudah pergi saat itu juga, seharusnya Rose tak pernah mengizinkan Jaehyun untuk pergi jika tak bersamanya

Sekarang tinggallah penyesalan yang harus Rose rasakan, lagipula tak ada gunanya menyesal, Jaehyun telah pergi jauh, memulai pengelanaan yang tak berujung

Dari luar rumah terdengar suara isak tangis Rose yang terdengar sangat menyakitkan, sekarang Rose sendirian, tak ada siapapun di sekitarnya

Hal paling menyakitkan saat perpisahan adalah, tak bertemu langsung dengan orang yang akan pergi, di tambah posisi Rose sedang sendiri, tak ada yang memeluk dan menenangkannya sekarang

Jika hari ini adalah hari terakhir ia bertemu Jaehyun, Rose mau mengulang hari jauh sebelum Jaehyun pergi, ia mau mencintai Jaehyun sepenuh hatinya, bahkan Rose akan mengucapkan bahwa Rose mencintai Jaehyun sebelum Jaehyun mengucapkan kata itu pada Rose

Biar saja hilang harga diri Rose, yang terpenting ia sudah mengucapkannya terlebih dahulu

Belum pulih luka hatinya saat ayahnya di kabarkan meninggal dunia, sekarang suami yang sangat ia cintai turut pergi menyusul ayahnya yang sudah pergi terlebih dahulu

Rasanya Rose mau meminta pada tuhan untuk mengambil nyawanya jauh sebelum orang orang yang amat berarti di hidupnya pergi, agar Rose tak merasakan rasa sakit karna kehilangan untuk kedua kalinya

Dada Rose sangat sesak, seperti di hantam batu yang sangat besar sehingga untuk mengatur nafasnya pun sulit, suara tangis Rose terdengar sesenggukkan, Rose masih terduduk di dapurnya, cahaya rembulan masuk melalui celah jendela yang kordennya terbuka, seakan memberi pelukan pada Rose yang tengah terpukul

Hingga pandangan mata Rose kini kabur, perlahan lahan mulai menggelap dan Rose terjatuh berbaring di lantai dapur

Dan disinilah, Rose berakhir di ruang UGD, bahkan ketika Rose membuka matanya rasa sesak di dadanya masih terasa, ia tak pernah menyangka bahwa kehilangan Jaehyun akan semenyakitkan ini

Seseorang masuk saat melihat Rose tersadar, itu Chanyeol, ia baru sampai pagi saat Rose tak sadarkan diri di dapur, ia langsung membawa Rose ke UGD

Rencananya ia mau menjemput Rose pulang ke Indonesia untuk menghadiri acara pemakaman Jaehyun, tapi yang ia temukan malah Rose yang tak sadarkan diri

"Rose" sapa Chanyeol pelan sambil mendekat ke ranjang tempat Rose terbaring

"Kamu udah tau beritanya?" tanya Chanyeol dengan hati-hati. Rose menganggukkan kepalanya lemas

"Rose gak pantas di cintai ya kak?" kata Rose dengan tatapan sendu, Chanyeol langsung maju dan memeluk Rose untuk menenangkan adik satu satunya ini

"kakak cinta kok sama Rose, banyak yang mencintai Rose, ada mamah... temen temen Rose" Chanyeol berhenti, Chanyeol lalu melepas pelukannya saat ia teringat sesuatu

"ada satu lagi yang pasti akan mencintai kamu sepenuh hati" kata Chanyeol, ia kemudian mengambil kertas hasil penelitian dokter akan keadaan tubuh Rose

"see? calon anak kamu akan mencintai kamu Rose, dia pasti bangga punya ibu yang hebat seperti kamu Rose" kata Chanyeol, Rose mengambil kertas itu dan memandanginya, ia tak tau harus bereaksi apa

Rose senang, tapi saat teringat kembali bahwa Jaehyun sudah pergi Rose kembali sedih, Rose merasa kasihan dengan anak ini karna lahir tanpa seorang ayah

"kamu hebat Rose, kamu kuat" Chanyeol menguatkan Rose, namun ia sendiri tak dapat menahan air matanya, suaranya bergetar. Chanyeol pun memeluk Rose lagi menguatkan adiknya agar tak bersedih terlalu larut

"besok kita berangkat ya, kita antar Jaehyun ke peristirahatan terakhirnya"

TBC

Ahh gak tau... gak kuat aku...

yuk yuk semua kuatkan Rose.. aku udah gak kuat, asli.

what's wrong with MY BOSS [Jaehyun x Rose] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang