Kingdom Maker

Chapter 9

(Garnet POV)

Aku merasa sangat beruntung karena Sir Ferd mau menjadi tamu di mansion kami.

Meskipun Sir Ferd meminta untuk hanya dipanggil namanya saja tanpa sebutan kehormatan, yang tentunya akan ku lakukan. Tetapi .... aku tetap masih menyebutnya sebagai "Sir" Di dalam hati ku .... Karena kekaguman yang tak pernah ku alami sebelumnya.

Aku merasa salah jika hanya memanggilnya dengan nama begitu saja ....

KRIEET~

Pintu terbuka, dan dengan perlahan menunjukkan sosok tubuh berotot dan kuat dari Sir Ferd, yang begitu mempesona.

"Lady Garnet...... Maid barusan mengatakan padaku, bahwa kamu ingin mengajakku berbicara. Tentang apa itu? "

Datang !!!!

Akhirnya dia datang~

Aku harap aku bisa menjaga ekspresi wajahku tetap terkendali ....

Hanya mendengar suara maskulin nya saja sudah hampir membuat ku mimisan ....

Ini cobaan yang sangat berat !!!!

"Maaf sebelumnya karena telah mengganggu waktu istirahat anda Ferd, tapi sebenarnya ada satu hal yang sangat ingin aku ketahui...."

"Tentu saja.... Mohon katakan, selama saya dapat menjawabnya, saya pasti akan mengatakannya.... "

"Sebagai pendekar pedang yang hebat, anda pasti tahu bagaimana cara untuk menjadi kuat. Apakah..... Apakah ada cara bagi orang dengan tubuh yang lemah untuk menjadi pendekar yang tangguh? "

Mungkin merasa bahwa pertanyaan ku terlalu aneh, sir Ferd terdiam cukup lama.

Apa boleh buat, untuk menjadi kuat tentu saja perlu tubuh dan kemampuan yang me mumpuni.

Jika kurang saja satu dari dua hal itu, sudah pasti jawabannya hanyalah mustahil.

"Tentu saja ada caranya. Selama orang itu memiliki semangat dan tidak takut akan kesulitan, siapapun bisa menjadi kuat. "

"Tentu saja ya.... Eh.... .... Tunggu!!! Apa yang kamu katakan sebelumnya!? "

"Siapapun bisa menjadi kuat? "

"Tidak... Maksudku adalah..... Bagian dimana kamu mengatakan bahwa ada cara bagi yang lemah untuk menjadi kuat, terlepas dari ketangguhan fisik ataupun bakatnya!!? Apakah kamu bersungguh-sungguh!?"

"Un~ tentu saja.... Semua makhluk hidup memiliki potensi didalam diri mereka, meski mereka yang bekerja keras tidak bisa melampaui mereka yang berbakat, tapi tidak bisa disangkal bahwa mereka juga mampu membuat perubahan."

Aku .... Berapa kali aku mendengar semua orang terus mengatakan bahwa semua usahaku sia-sia.

Berapa kali .... aku terus menerus meringkuk sedih karena putus asa ....

Pada akhirnya .... seseorang telah datang dan mengatakan padaku, bahwa aku bisa menjadi kuat, terlepas dari apakah tubuh ku lemah atau apakah aku memiliki bakat atau tidak.