Suasana menjadi sesaat setelah Bella melontarkan kata-kata yang mungkin tidak ia lontarkan,bola matanya melirik kepada Dylan,cowok itu memancarkan aura dingin nya.Bella menarik nafas dalam-dalam,menetralkan perasaan nya yang tidak enak.
"Aku ga maksa jawab,itu hak kak Dylan" ucap Bella,lalu ia pergi bergabung dengan teman-temannya meninggalkan Dylan yang sampai saat ini terdiam
"Dari mana dia tau?" gumam Dylan
"Woy ini ultah lu malah murung! Milo udah mau mulai mc tuh buruan masuk" Nathan merangkul pundak Dylan menggiring nya ke aula utama yang sudah tersaji kue bertingkat tiga dengan hitam putih yang mendominasi.
Acara dimulai dengan iringan lagu ulang tahun,Dylan meniup lilin kemudian memotong kue ulang tahun lalu ia beri cuma-cuma pada Nathan.Papa Mama Dylan memang tidak datang karena mereka tau anaknya mempunyai privasi dengan dunia nya sendiri
setelah acara inti ulang tahun sudah dilewati,acara selanjutnya adalah party sebenarnya.Musik DJ mulai terdengar menjalar di pesta ultah Dylan.Tamu-tamu undangan menari bebas mengikuti irama musik yang asik,terkecuali Dylan yang masih betah berdiri di aula nya.Mata cowok itu terkunci pada satu manusia yang sedang menari dengan teman-teman nya,Bella.Rasa penasaran dan bingung masih bercampur di otak nya,tentang bagaimana Bella bisa tau tentang wanitanya
Tak mau pusing berkepanjangan,otaknya terpintas sebuah ide untuk tau semua jawaban yang ingin ia dengar.Dylan melangkah menuju DJ lalu kemudian mematikan nya.Seketika semua yang menari juga ikut berhenti dan menatap ke arah sang DJ
Dylan mengambil mic lalu kembali ke aulanya.Cowok itu mengambil alih seluruh perhatian yang ada tak terkecuali Bella yang juga penasaran tentang apa yang akan Dylan perbuat
Dylan menarik nafasnya dalam.lalu kembali mata nya mengunci pandang sepasang mata cantik yang juga melihatnya.Dylan meyakinkan hati dan pikiran nya akan apa yang ia lakukan sekarang
"Gue mau menyatakan sesuatu,dengar dan gue ga terima pertanyaan setelah ini kecuali kata iya dari satu orang yang tertuju" ucap Dylan tegas.Bisik penasaran menjadi
Tak ingin berlama Dylan kembali berbicara,"Arbella Alexandra lo jadi pacar gue mulai sekarang hingga waktu yang ga ditentukan" ucap Dylan,matanya masih menatap Bella,sementara cewek itu terkejut bukan main hingga menutup mulutnya tak percaya
"Kita ga mimpi kan sekarang" bisik Monic kepada Hana
"Bella" Hana menyadarkan Bella yang masih tertegun
semua pasang mata disini terpaku pada Bella yang di anggap sangat beruntung bisa menjadi pacar seorang Dylan Prasanja
"Hana gue mau pulang" gumam Bella
Hana yang mengerti keadaan Bella,mengiyakan lalu ia menrangkul pundak Bella dan membawanya ke mobil diikuti teman-temannya
Dylan menatap kepergian cewek yang baru saja ia klaim sebagai pacarnya,ia menghembuskan nafas kasar,tak percaya akan apa yang ia dapat setelah pengakuan gila nya
"Lo gila,ga ada aba-aba sama kita" gerutu Milo tak terima
sementara Nathan menatap Dylan yang terlihat kesal akan respon Bella pastinya
******
Bella berjalan dengan langkah lemas,ia masih berharap semua ini adalah mimpi malam yang berlalu saat pagi menyapa,namun ini bukanlah mimpi tetapi kenyataan yang tidak pernah ia duga datang di hidupnya.Semua murid yang berlalu di sekitarnya tak ayal berbisik serta menatapnya sinis persis saat ia berboncengan dengan Dylan pertama kalinya,yang Bella bisa lakukan hanya tertunduk berjalan melihat langkahnya sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
Switchover
Teen FictionDylan Prasanja,cowok bayangan yang tidak bisa di gapai namun nyata.Cowok itu setinggi langit dengan tingkat kedingin nyaris se-level International Falls,Minnesota di Amerika Serikat,cowok itu seperti bayanganku walau tidak bisa ku gapai namun selalu...