18-Bella's other side

727 18 3
                                    

Sepoi angin malam berhembus membelai kulit dua manusia yang sedang duduk di taman komplek Alam Permai.Tidak ada yang bicara antara keduanya,mereka hanya bisa merasakan kecanggungan yang entah kapan akan hilang,salah satu dari mereka berharap agar turun hujan sekarang agar bisa pergi masing-masing.Kecanggungan ini amat menyiksa,sudah cukup!

"Jadi alasan nya apa kesini?" Tanya Bella,ia yang paling bingung mengapa tiba-tiba Dylan datang dan mengajak pergi dirinya

Dylan berdehem,mencari kalimat tepat untuk menjawab nya,"Itu...sapu tangan" ucapnya ambigu

"Sapu tangan? Kak Dylan mau nitip beliin sapu tangan sama aku?" Ngawur Bella

Rasanya memang harus punya kesabaran lebih menghadapi cewek polos ini."Pas ditaman sekolah lo ketemu sapu tangan ga?" Tanya Dylan lagi

Bella tambah bingung,"Emang aku ke taman belakang ya?" Tanya Bella pada dirinya sendiri,ia berusaha mengingat

"Oh God ,saat lo nangis dan pulang sekolah ketinggalan hp" jelas Dylan masih berusaha bersabar

Mengingatnya,Bella menjetik kan jari,"Inget inget sekarang"

Dylan menghela nafas lega,akhirnya

Sejenak Bella menginggit bibir bawahnya,"Aku...gak nemu tuh sapu tangan apapun" ucapnya kemudian

"Gitu ya" Dylan lesu mendengar jawaban Bella,benda itu sangat berharga baginya hanya itu satu-satunya kenangan terakhir yang di sentuh oleh dia...

"Sapu tangan nya penting banget ya buat kak Dylan?"

"Lumayan"

"Lumayan penting atau gak penting?"

Dylan menatap jengah Bella,dia ingin memancing Dylan atau memang lemot."PENTING" Tegas Dylan

"Ooo,penting nya apa cuma sapu tangan tinggal beli atau itu pemberian pacar Kak Dylan ya,hayoo ngaku" Tuding Bella,jari telunjuk nya di acungkan pada Dylan,ia sedang meledek lelaki kulkas ini

"Apaansi lo kepo banget dasar cew-"

Ucapan Dylan terpotong karena terkejut,jari telunjuk gadis di sebelah ini tiba-tiba menyentuh bibir nya.Mata gadis itu memicing marah,"Apa?mau hujat aku apalagi?cewek murahan udah,cewek ganjen udah,cewek caper juga udah sekarang cewek apalagi?" Sungut Bella

Dylan berdehem mentralkam situasi lalu ia menepis telunjuk Bella."Cewek kepo"

Bella mendengus jengkel,lalu ia memilih diam daripada amarahnya tersulut dengan perkataan Dylan.

Tak berapa lama situasi senyap itu terpecahkan karena hujan mulai turun dengan deras.Mereka berdua berlari ke pos ronda yang kosong,meneduhkan diri dari derasnya hujan bersamaan dengan petir yang menggelegar

Nafas Bella mulai berderu,jantung nya berdetak cepat,situasi ini mengerikan.langkahnya mundur menjauhi percikan hujan,telinga nya ia tutup dengan tangan tidak mau mendengar suara mengerikan itu lagi,semua memori mengerikan masa lalu terputar begitu saja di kepala nya ia merasa tubuhnya akan tumbang

Dylan yang melihat gelagat Bella yang aneh,menghampirnya."Lo kenapa?" Heran Dylan

Bella menggeleng keras,sebenarnya ia tak mendengar apapun sekarang.Hanya ada suara yang menusuk telinga nya

"Bell lo kenapa?" Dylan bertanya lagi seraya menyentuh bahu Bella

"Engga engga engga mungkin,tolongin Dion kak Dylan tolongin Dion aku mohon tolongin Dion dia masih hidup" Bella berteriak histeris

Dylan yang bingung tanpa pikir panjang ia mendekap tubuh Bella kepelukan nya,hanya itu yang terpikir untuk menenangkan gadis itu

"Tenang tenang semua baik-baik aja" Dylan memgelus kepala Bella halus

"Dion masih hidup dia belum meninggal" ucap Bella sesegukan

"Iya iya tenang dulu okey" Dylan masih mengelus puncak kepala.Ia tidak tau apa yang terjadi pada Bella saat ini,begitu membingungkan apalagi ia tidak tau siapa itu Dion

***

Hujan tak lagi turun hanya menyisahkan sisa air dari genting gardu.Bella tidak lagi dibekap oleh Dylan akan tetapi gadis itu memakai jacket Dylan sementara lelaki itu ada di sebelah nya,diam membisu mencerna apa yang beberapa saat tadi terjadi pada Bella

"Maaf kak" ucap Bella pada akhirnya

"Untuk?"

"Karena buat Kak Dylan bingung,pasti tadi kaget kan lihat aku begitu"

"Enggak juga" bohong Dylan

Bella tersenyum pasih,"Itu semacam trauma" beri tau Bella

Dylan diam

"Mau dengerin rahasia aku?" Tawar Bella

Dylan menatap Bella,"Engga" tolak Dylan

Lagi Bella tersenyum pasih,"Aku ngerti memang ga ada yang mau mendengarkan cerita aku"

"Lo punya keluarga yang lengkap dan bahagia kenapa lo bagi rahasianya sama gue,gue juga ga pintar menjaga rahasi" ujar Dylan

"Justru karena keluarga aku bahagia,aku ga mau ngehancurin semua kebahagian itu"

"Udahlah ga penting juga,yuk anterin aku pulang" Bella melangkah menuju motor Dylan berada sementara lelaki itu menatap punggung yang semakin menjauhinya

"Ayo kak" Bella menatap kebelakang, Dylan masih di tempatnya semula.Terpaksa Bella menghampiri lelaki itu kembali

"Kenapa masih diam disana,ayo pulang nanti hujan lagi"ajak Bella

Bukan nya beranjak,Dylan melihat jam di pergelangan tangan nya."Sepuluh menit cukup?"

"Hah?"

"Nyeritain rahasia lo"

Bella mengangguk,bibirnya tersenyum.

-Bersambung-

Ada yang bisa nebak rahasia Bella apa? 

Sebelum nya aku mau mengucapkan terimakasi  buat readers yang masih mau berada di alur switchover ini,yang sudah dengan rendah hati men-support cerita ini untuk kalian terimakasi banyak.After this part maybe bakalan slow update karena beberapa faktor seperti mood yang up and down dan juga mau fokus sama ibadah puasanya

So see you in the next part guys,semoga puasa kalian lancar dan diterima oleh Allah SWT.Selamat berpuasa



     
      

 

SwitchoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang