"Bukan nya tidak mau mengenal hanya saja antisipasi agar kejadian dulu tidak terulang kembali"
●
●
●
●
●Bella menatap miris sebuah kotak di dalam tempat sampah kelas nya,kedua kali pemberian untuk Dylan terbuang sia-sia.Sungguh ini sangat menyakiti hati Bella,lagi dan lagi cowok itu penyebab nya juga lagi dan lagi bella bertindak seperti pengemis maaf pada Dylan.Memalukan
"Bella?!" Panggilan terarah pada Bella dari seorang cowok berkaca mata
"Siapa ya?"tanya Bella,sebab ia tidak mengenal cowok berkaca mata di depan nya sat ini
"Lo di cariin sama cowok di taman belakang sekolah"ucap cowok itu kemudian ia berlalu pergi ke arah semula ia datang,meninggalkan Bella yang tidak sempat bertanya siapa yang mencarinya
Dengan waktu yang tersisa sebelum bel masuk berbunyi,Bella melangkah kan kakinya ke taman belakng sekolah mungkin saja itu Dylan yang beritikad meminta maaf padanya walau kalo di presentasikan kemungkunan itu hanya satu persen
Bella sampai di taman,tapi tidak ada orang di sana memang sih taman belakang jarang di lewati para siswa karena tempat nya berada di paling belakang sekolah ketimbang taman depan sekolah yang tempatnya dekat dengan perpstakaan tempat anak anak untuk membaca buku
"Mana orang nya,jangan jangan cowok tadi ngerjain gue"ujar Bella kesal
"Bella?!"
Cowok itu berlari menuju Bella dengan setangkai bunga mawar di tangan kanan nya.Sepertinya Bella mengenal cowok itu,dia Nathan sih cowok mesum yang mencoba merayu Bella.Tentu saja Bella tidak ingin bertemu dengan Nathan oleh karena itu Bella berabalik hendak pergi tapi belum sempat kaki berjalan tangan Nathan sudah mencekal nya
"Hey!,mau kemana,"ucap Nathan mencegah Bella pergi
Suara itu membuat Bella geram,sudah sok lembut,dan ada nada merayu lagi."Lo yang nyuruh cowok itu?"sembur Bella
"Iya,cuma mau kenalan aja"ujar Nathan
"Lo udah tau nama gue Bella,jadi gak perlu kenalan lagi , lepasin tangan gue"Balas Bella sarkastik
Mendengar itu,Nathan melepas cekalan tangan nya."Untuk lo," Natham menyodorkan bunga mawar yang baru ia pertik di taman saat kemari
"Gue gak suka mawar!"ketusnya
"Terus suka nya apa?Dylan?"
Bella menatap Nathan tajam,"Please,jangan ganggu gue"
"Sorry kalo lo merasa selama ini gue ganggu,tapi percaya apa nggak gue cuma mau jadi teman lo aja" Kedua kali Nathan menyodorkan bunga mawar kepada Bella
Bella terdiam mencerna ucapan Nathan dan akhirnya Bella menerima bunga mawar itu walau sedikit ada keraguan,tapi tidak ada salah nya mencoba untuk mejadi seseorang yang humble?
"Gue mau ke kelas"ucap Bella masih dnegan nada jutek
"Iya Bell"
Bella pergi dari taman dengan setangkai bunga mawar yang ia genggam namun jarak baru terpaut dua meter,Nathan memanggil Bella kembali
"Bella?!"
Bella menoleh,"kenapa?"
"Pulang bareng gue ya?"
"Emm...liat nanti"
"Oke,gue nunggu di parkiran kalo lo mau bareng pulang nya"
Bella hanya mengangguk lalu melangkah pergi meninggalkan Nathan
******
15:02 wib
Bel pulang sudah berbunyi tiga puluh menit lalu tapi sekarang Bella masih saja setia menunggu abang nya.Salah Bella juga menolak ajakan Hana untuk pulang bareng padahalkan rumah mereka searah,bukan hanya ajakan Hana yang ditolak tapi juga Nathan.Bella menolak ajakan Nathan dengan alasan sudah di jemput oleh Ello namun alasan sebenarnya Bella tidak nyaman saja di antar oleh orang yang baru ia kenal apalagi itu lelaki"Mana sih bang Ello,kok lama amat,"gerutu Bella
Perasaan resah menghampiri nya,semoga kejadian tauran tidak menimpa Bella kedua kalinya.Sungguh,ia sangat takut saat itu,dimana ia ibarat tikus di antara kucing liar untung saja ada Dylan yang menyelematkan nya
Omong-omong tentang cowok itu,Bella sudah tidak ingin lagi mempunyai urusan sudah cukup hati nya tersakiti karena Dylan si hati batu itu.Tapi aneh nya kenapa Bella begitu ingin dekat dengan Dylan sementara selama ini Bella adalah orang yang susah untuk berteman apalagi mengejar ngejar
Waktu tunggu Bella kini sudah berlipat ganda,sungguh bila Ello datang hal pertama yang akan ia lakukan adalah memukul kepalanya sampai ia kesakitan,masa bodo kalau nanti abang nya itu akan mengadu kepada papa nya,salah sendiri ia membuat Bella menunggu lama
Bella mengambil ponsel,ia menelpon Ello tapi hanya ada suara operator mengatakan nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkaun cobalah beberapa saat lagi dan seterusnya ia berkata menggunakan bahasa Inggris.
Bella mencoba menelpon ibunya,lain hal dengan Ello mama nya sekarang sedang sibuk entah bertelpon dengan siapa mama sekarang.Bella kembali mencoba meneloon mama nya tapi masih sama dengan tadi sesang sibuk,sementar itu tidak mungkin Bella menelpon papa nya yang masih bertugas apalagi menjadi dokter entah itu masih operasi atau sedang menyuntik orang
Berulang-ulang Bella menelpon mama nya dan Ello tetapi masih sama dengan semula yang satu sibuk lalu satu nya lagi tidak aktif. Angkot ataupun taksi juga tidak ada yang lewat sementara bila ia jalan ke halte bus masih takut dengan kejadian yang lalu,lengkap sudah penderitaan Bella saat ini.Untuk kedua kali ia sangat ingin menangis dan berteriak
Sampai mata nya menangkao seorang yang keluar dari aula.
"oh god, why should he"
Makasih :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Switchover
Teen FictionDylan Prasanja,cowok bayangan yang tidak bisa di gapai namun nyata.Cowok itu setinggi langit dengan tingkat kedingin nyaris se-level International Falls,Minnesota di Amerika Serikat,cowok itu seperti bayanganku walau tidak bisa ku gapai namun selalu...