Dylan meneteskan air matanya,selalu saat ia melihat sebuah makam.Mengapa rasa sakit ini masih sama tidak berkurang sama sekali,kata orang waktu bisa menyembuhkan segala luka tetapi mana buktinya,sampai saat ini pasca kejdiam tiga tahun silam mengapa sesak nya masih terasa,mengapa luka nya masih perih,mengapa pikiran nya masih terpaku mengapa?
"Aku udah nemuin caranya Rin,aku ga ga akan membuat semua itu sia-sia aku bakal buat dia menderita karena ulah nya sendiri,aku janji itu bakal terjadi Rin" ucap Dylan mantap
Dylan mengusap sayang nisan itu,ia mengecup nya sekilas lalu ia beranjak dari makam untuk pulang
Setelah dua puluh menit menempuh perjalanan Dylan tiba di rumah,beda nya ini adalah rumah Reyhan yang merupakan papa Dylan,hari ini jadwal ia menginap di rumah Reyham jum'at hingga minggu.Sekitar tiga tahun yang lalu kedua oranf tuanya memilih bercerai,karena sebuah alasan pasti yang tidak Dylan ketahui.Lisa bilang kalau ia sudah tidak cocol bersama Reyhan sementara Reyhan sendiri masih menyayangi Lisa bahkan ia sempat berlutut di depan Lisa dan Dylan untuk mempertahankan semua ini
"Darimana kamu Lan?"Tanya Reyhan yang baru keluar dari kamar nya kla ia mendengar pintu depam terbuka
"Dari rumah teman pa"timbal Dylan,berbohong
Reyhan mengangguk," Papa rindu mama kamu,apa bisa kamu beralasan agar minggu depan untuk kita berkumpul keluarga" pinta Reyhan,ada nada memohon di sana
Dylan menghela nafas,sudah kesekian kali sejak bercerai Reyhan meminta itu paling tidak satu bulan sekali,"Nanti Dylan bilang mama"
Reyhan mengulun senyum,"Makasih nak" Ucap Reyhan setelah itu ia berjalan ke dapur
"Papa"panggil Dylan menghentikan langkah Reyhan
"Apa kesalahan papa sehingga semua ini harus terjadi?" Tanya Dylan,sudah lama ia meminta penjelasan tetapi nihil hasilnya
"Mama mu tidak nyaman lagi bersama papa" jawab Reyhan,masih sama seperti sebelumnya
"Kalau tau begitu seharusnya papa ga usah mencoba bertemu mama lagi,ga usah rindu,dan ga usah nyuruh Dylan beralasan basi lagi" ujar Dylan,bukan nya ia tidak mau kedua orang tau nya bersatu namun apa daya kini cinta bertepuk sebelah tangan,tidak ada guna nya memaksakan kehendak yang tidak akan pernah terjadi
"Papa cinta sama mama kamu Lan,siapa yang bisa menghapus itu?" Lirih Reyhan
"Dylan rela papa mencari wanita baru tapi papa ga bisa berhenti di satu tempat yang bahkan menolak papa"
Reyhan tersenyum pasrah "Biarkan ini jadi urusan papa Lan,kalaupun mama kamu sudah tidak mencintai papa itu adalah hak nya papa juga tidak meminta untuk di cintai karena papa tulus mencintai mama kamu"
Dylan menatap Reyhan iba,ia tau bagaimana rasanya mencintai tanpa di cintai bahkan Dylan selalu berdoa agar tidak manusia di muka bumi ini merasakan hal yang Dylan rasakan tetapi takdir berkata lain doa nya sama sekali tidak terkabul papanya sendiri merasakan itu
"Itu sia-sia pa" Dylan mengatakan dengan gamblang,sia-sia itulah hasilnya
"Ga ada yang sia-sia Lan,setiap sesuatu yang terjadi di dunia ini ada makna dan pelajarannya" Jelas Reyhan,ia kembali tersenyum meminum segelas air yang baru ia ambil dari galon setelah itu Reyhan kembali ke kamar nya,sekilas ia menepuk pundak Dylan saat melewati putranya itu
Dylan menatap pintu kamar Reyhan yang baru saja tertutup,apa disini pemahaman cintanya yang salah.Sudah dua orang mengatakan bila mencintai tidak harus di cintai dan itu bukanlah suatu hal kebodohan ataupun sia-sia
Walau ia merasakan nya,namun argumen Dylan berbeda,semua itu sia-sia seperti yang ia lakukan sekarang dan pada akhirnya itu membuat ketergantungan yang menyakitkan,Dylan sendiri mencoba berhenti tetapi tidak bisa meskipun ia tau apa yang ia lakukan sejak ia berusia sepuluh tahun ada pembuangan waktu
Puas menatap pintu itu,Dylan berjalan ke arah kamar nya.Bila di rumah Lisa,kamar Dylan di dominasi warna abu-abu lain dengan disini yang di dominasi warna putih denga segala macam foto berbingkai band legendaris yaitu Queen
Dylan membaringkan tubuhnya di spring bed,menghirup udara di ruangan untuk melonggarkan sesakndi dadanya.Macbook sera buku diary nya tertinggal di rumah Lisa oleh karena itu tidak ada yang bisa ia lakukam selain melihat ponsel.Sebuah notifikasi line masuk di ponsel nya,dari Raga Baskara
"Lo di selingkuhin sama pacar lo"
Dylan menautkan alis nya,lalu mengetik satu kata
"Gaje" send to Raga Baskara
Tidak lama dari itu,Raga mengirim sebuah gambar yang memperlihatkan Bella sedang meminum jus dengan baju tanpa lengan
Melihat itu Dylan membangunkan tubuhnya,mengetik sesuatu lebih dari satu kata
"Itu urusan gue,ga usah ganggu urus aja hidup lo" send to Raga Baskara
"Fine,gue cuma mau bersenang-senag sebentar kok sama dia after that lo bisa makan sampah gue"
Seketika Dylan membulatkan matanya,ia tau maksud dari setiap kata yang di kirimkan oleh Raga.Dylan segera menelpon Raga,dan di angkat oleh Raga
"Dimana lo sekarang?"
"Hotel Prasanja"
"Kita ketemu di sana"
"Lo beneran mau ke sini demi dia?"
"Demi lo gue kesana,gue ga suka nunggu" Ucap Dylan setelah itu ia mematikam sambunga telepon
***
Dylam sudah sampai di hotel Prasanja,ia tau mengapa Raga memancingnya ke sini ,agar terjadi kericuhan dan Reyhan mengetahui nya,tau akan resiko itu Dylan tetap saja berangkat ke sini tetapi bukam berarti ia memakan umpan nya dengan sukarela namun, ia sendiri yang akan memepermainkan pemancing itu
Ya...soal Bella,itu juga adalah pancingan menurutnya,tidak mungkin kan Bella si cewek yang jual mahal ke Nathan mau datang ke hotel bersama cowok jahanam seperti Raga
Merasa sudah menunggu lama walau sebenarnya sih baru lima menit,Dylan menelpon Raga.Sudah ia katakan kalo dia benci untuk menunggu apalagi menunggu seorang cowok kurang kerjaan sekali
"Dimana lo?" Tanya Dylan setelah telpon nya di angkat oleh Raga
"Di lif,lo ga sabar amat nunggu nya"
"Gausah banyak bacot" hardik Dylan
"Gue di lobby,siapin mental mungkin lo bakal berakhir tragis kayak yang dulu"
"Satu menit lo ga nongol,gue pastiin satu luka di muka lo"
"I'm here"
Samnbungan dimatikan,Dylan menoleh ke arah pintu lobby.Mata nya membulat saat menagkap seorang cewek yang berada di sebelah Raga,Bella
"Bangsat" umpat Dylan
Marcellino Reflan as Papa Dylan
Wulan Guritno as Mama Dylan
KAMU SEDANG MEMBACA
Switchover
Teen FictionDylan Prasanja,cowok bayangan yang tidak bisa di gapai namun nyata.Cowok itu setinggi langit dengan tingkat kedingin nyaris se-level International Falls,Minnesota di Amerika Serikat,cowok itu seperti bayanganku walau tidak bisa ku gapai namun selalu...