05-Permintaan Maaf

1.3K 27 1
                                    

"Memaafkan akan sulit dipahami kalau kamu belum mengerti pentingnya memaafkan"




Tangan gadis itu memilah-milah jeans navy yang ia kenakan seolah ada debu disana padahal tidak sama sekali.Gadis itu gugup setengah mati untuk bertemu seseorang yang bahkan ia sakiti tadi pagi,ia khilaf melakukan ktu dan ingin meminta maaf walau merasa malu akan sikap nya,entah darimana ia mempunyai keberanian semacam ini

Bunyi kaki yang membentur semen membuat rasa gugup nya naik hingga batas maksimun,apalagi saat suara itu mulai terdengar jelas ditelinga.Kepala gadis itu tertunduk walau tangan nya telah berhenti memilah,ia tidak berani melihat mata orang yang berada tepat didepan nya sekarang.

Sampai suatu suara yang tidak asing menyambut telinga nya."Lo Bella kan?" tanya nya

Bella menghembuskan nafas,lalu mendongak menatap wajah pemilik suara tersebut."I-iya." Jawab Bella

"Kayak nya gue salah rumah deh,"Bella hendak bangkit namun tangan nya dicekal oleh Nathan,ia melihat tangan nya lalu berganti melihat Nathan yang sedang tersenyum pun menatpa nya juga,"Lepasin!" titah Bella

"Lo nyari Dylan?" Tanya Nathan

Bella mengangguk

"Dia lagi keluar"

"Yaudah gue pulang aja,jadi lepasin tangan gue"

Nathan melepas cekalan nya seraya tersenyum lembut masih menatap Bella."Lo mau temenin gue makan di cafe gak?" Pinta Nathan

Bella mengeryit kemudian berkata "Gue gak laper!"

"Gue gak nyuruh lo makan tapi cuman temenin gue"ralat Nathan

Bella kikuk berusaha tetap mengkondisikan ekspresi wajah tenang,"terserah,gue tetap gak mau" Bella berjalan keluar kali ini tangan nya tidak di cekal oleh Nathan kembali

Setelah tubuh Bella tak lagi kentara,dua cowok yang sedari tadi menyumput di lantai dua keluar."Lo yakin bisa?"Dylan berkata sambil tersenyum remeh

"Yakin,ini cuma permulaan "ucap Nathan meyakinkan

"Maksud lo orang apa sih?"Milo yang tak tau apa-apa lantas bertanya,

"Gak pa-pa!"bentak Nathan,setelahnya Milo mengoceh tak karuan tidak terima dengan bentakan Nathan

______

Pagi hari yang tidak terlalu cerah,telah jatuh setitik air dari langit yang lebih dinamakan gerimis.Hari ini Bella datang lebih awal karena itulah kondisi koridor masih sepi,gadis itu membalut baju seragam Antariksa dengan sweter rajut berwarna peach, memasukan kedua telapak tangan di kedua kantung sweter yang ia kenakan

Di tengah perjalanan ia membuka aplikasi room chat nya dengan Hana lalu beralih menatap gantungan nama kelas di pintu-pintu kelas.Sampai mata serta langkah nya terhenti di depan kelas  12 ipa1,Bella mengintip di bibir pintu,di kelas itu hanya ada satu cewek memakai kaca mata.

Bella mengetuk pintu lalu berkata"Permisi kak,"

Cewek berkaca mata itu melihat Bella setelah beralih mata dari buku tebalnya.Cewek itu mendekat ke arah Bella seraya melempar tatapan tanya ,"Ada apa?"tanya cewek itu dengan logat jawa medok

Sebelum berucap Bella melihat name tag cewek itu,namanya Laras Saraswati."Maaf kak Laras,saya mau tanya bangku milik kak Dylan ada dimana ya?"tanya Bella sopan

Cewek bernama Laras itu menaikkn alisnya sesaat setelah itu ia menunjuk sebuah bangku pojok didekat pintu berada di barisan paling akhir.Bella berjalan kesana sebeum nya Bella mengucap kan terimakasih pada Laras.Laras juga sudah kembali ke bangku nya walau mata cewek itu masih mengamati Bella diam-diam

Bella menyampingkan ransel guna mengambil sesuatu,gadis itu mengambil kotak hadiah yang di dalam nya ada note bewarna merah bertuliskan sorry.Bella me.beli note di toko buku dekat rumah nya,dengan tersenyum ia meletak kan kotak di neja Dylan.Sekilas ia mengusap tutup kotak "Semoga kak Dylan bisa maafin aku,"

Bella keluar dari kelas selagi siswa-siswi belum berdatangan,Bella juga sempat berpamitan pada Laras setelah itu,ia berjalan menuju kelas nya,dengan senyum yang mengembang seraya menatap lurus kedepan.Semoga saja cowok itu bisa memaafkan Bella dan lebih baik lagi kalau dia bisa bersifat baik pada Bella setelah nya

Sesampai di kelas,Bella membuka lembar pertama novel endlles night milik Agatha Criesthie yang belum sempat ia baca, akibat halangan yang selalu datang seperti mencuci piring,serial tv yang sudah minta di tonton dan juga note permintaan maaf yang harus ia beli di toko buku

Bella membaca dengan serius sampai ia tidak mengetahui ada seorang lelaki yang mengamatinya dari jendela luar kelas.Cowok itu menatap tajam Bella seolah ada kebencian yang tersembunyi dan ada rasa keingin tahuan yang membludak. Bella,cewek itu memang cantik walau tidak terlalu cantik seperti Sarah si cewek queenbe yang mengejar Dylan selama ini

Bella,cewek itu memang terlihat polos,juga mempunyai hati yang sensitif dan Bella, cewek yang mengingatkan Dylan akan sesuatu yang datang dari masa lalu.Setelah cukup mengamati Bella,Dylan melanjutlan langkah menuju kelas ditengah koridor yang mulai ramai akan siswa siswi berlalu lalang

Setelah sampai Dylan sekejap melihat sekeliling kelas,di saat itu ia melihat tatapan kagum para siswi tertuju pada nya ada juga yang berbisik Dylan sudah terbiasa mangka dari itu ia tidak mempedulikan nya

Dylan mengeryit mendapati sebuah kotak berada di atas meja dengan santai ia membuka kotak itu setelah terbuka di dalam kotak terdapat kertas bertuliskan sorry.Awalnya Dylan tidak tau siapa yang memberi ini pada nya sampai kata yang berada di sudut kertas itu memecahkan pertanyaan

"Bimo?!" Dylan memanggil cowok bernama Bimo,yang di panggil mengahmpiri Dylan dari tempat duduk nya

"Kenapa Dylan?"tanya nya,ada sedikit rasa takut di kalimat cowok bernama Bimo itu

"Lo kasih kotak ini sama cewek kelas sebelas ipa dua,nama nya Bella bilang kalo gue gak terima sampah di meja gue!"ucap Dylan

Bimo mengangguk cepat lalu menerima lemparan ringan kotak itu dari Dylan

SwitchoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang