Author
Pagi ini Angkasa akan mengajak Asyila kesuatu tempat.
" Kita mau kemana sih dok " tanya Asyila
" Ke suatu tempat yang jauh dari kota " ucap Angkasa
" Dokter mau nyulik Asyila ya " ucap Asyila sambil menjauhkan diri
" Siapa juga yang nyulik kamu, lawong kamu mau ikut kan " ucap Angkasa
" Iya juga sih " ucap Asyila tanpa dosaSetelah tiba di tempat tujuan Angkasa membatu membukakan pintu mobil.
" Cie ... perhatian banget sih dok " ucap Asyila
" Ini anak kalau udah jadi istri pasti aku kurung di kamar saja .... gemas jadinya " ucap Angkasa gemas dalam hati
" Masa calon suami tidak bisa romantis " ucap AngkasaAsyila terdiam dan pipinya memerah
Angkasa mengajak Asyila berjalan menyusuri sebuah desa.
" Dokter, sebenarnya kita mau kemana sih, kok masuk ke desa seperti ini " ucap Asyila dengan bibir manyun
Angkasa berhenti dari jalannya dan berbalik badan.
" Kenapa, kamu tidak mau ke sini " ucap Angkasa
" Bukan begitu, Asyila salah pakai sepatu, tuh liat sepatu mahal kan kotor " ucap AsyilaAngkasa mendekat ke arah Asyila dan jongkok di depannya.
" Dokter kenapa jongkok " tanya Asyila
" Katanya sepatunya tidak mau kotor, sini naik" ucap Angkasa
" Tapi ya tidak gini juga dok " ucap AsyilaTanpa menunggu jawaban dari Asyila, Angkasa langsung menggendong Asyila.
" Jangan bergerak Syil, kalau kamu tidak mau jatuh " ucap Angkasa
Asyila terdiam
" Dok, aku pasti berat ya " tanya Asyila
" Tidak " ucap Angkasa
" Iya pasti berat kan " ucap Asyila lagiAngkasa berhenti dari jalannya
" Mau saya gendong atau sepatu kamu kotor " ucap Angkasa
" Gendongggg " ucap Asyila manjaAngkasa tersenyum mendengar ucapan Asyila
20 menit berjalan, akhirnya sampai di tujuan.
" Ini rumah siapa dok " tanya Asyila
" Ayo masuk dulu " ajak Angkasa" Assalamualaikum, bi Asih " panggil Angkasa
" Waalaikum salam, ya allah den Angkasa " ucap bi Asih
" Bi Asih gimana kabarnya " tanya Angkasa
" Bibi baik-baik saja den " ucap bi AsihBi Asih melihat sosok wanita di belakang Angkasa
" Dia siapa den " tanya bi Asih
" Dia Asyila, calon istri bi " ucap AngkasaPipi Asyila merona seketika
" Ya allah, cantik sekali den " ucap bi Asih mendekat ke Asyila
" Saya Asyila bi " ucap AsyilaAku mengkode dokter bertanya siapa dia
" Beliau, yang mengurusku sejak dari kecil " ucap Angkasa
" Non ayo duduk sini " ajak bi AsihAsyila mengikuti bi Asih duduk di sofa.
" Kabar bapak sama ibu gimana den " tanya bi Asih
" Alhamdulillah mereka sehat bi " ucap Angkasa
" Den Angkasa ada apa kok kesini, tau gitu bibi tadi bisa masak. Aden kok tidak bilang mau kesini " ucap bi Asih
" Mumpung libur bi " ucap Angkasa
" Jadi kapan den Angkasa nikah " tanya bi AsihAngkasa dan Asyila saling pandang
" Masih nunggu jawaban bi " ucap Angkasa
" Lho non Asyil gimana tho, den Angkasa orangnya baik lho non, tidak pernah neko-neko, tidak pernah mainin perempuan " ucap bi Asih panjang lebarAngkasa menaikkan alis karena sudah bangga.
" Bi, aku mau ajak Asyila ke sawah " ucap Angkasa
" Kok sawah sih den, kan kasian non Asyila nanti badannya kotor " ucap bi Asih
" Tidak apa-apa kok bi " ucap Asyila
" Yuk " ajak Angkasa
" Hati-hati lho den " ucap bi Asih
" Iya bi " ucap Angkasa--------
Angkasa mengajak Asyila menyusuri sawah yang ada di belakang rumah bi Asih.
" Dokter sering kesini " tanya Asyila sambil menyeimbangkan langkahnya
" Dulu sih sering, kalau sekarang jarang. Karena pekerjaan menanti di kota " ucap Angkasa yang di depan Asyila
" Dokter, tungguin. Jalannya licin. Siapa suruh pakai sendal. Ya pasti licinlah " ucap Angkasa
" Sini sandalnya, telanjang kaki saja " ucap AngkasaSendal Asyila di berikan ke Angkasa. Angkasa memegang tangan Asyila.
" Sini tangannya saya gandeng, biar tidak jatuh " ucap Angkasa
" Pelan-pelan jalannya " ucap Asyila
" Iya, sayang " goda Angkasa
" Ih ... apaan sih panggil sayang " ucap Asyila
" Lha masa tidak boleh panggil sayang " ucap Angkasa masih menuntun Asyila
" Udah deh dok, fokus kedepan. Ntar jatuh kita berdua " ucap Asyila memilih jalan yang tidak lubang
" Dorrrr " Angkasa mengageti AsyilaAsyila sontak kaget dan kakinya terperosok ke sawah.
" Dokterrrrrr " teriak Asyila
Angkasa yang melihatnya malah tertawa
" Sini saya bantu bantu naik " ucap Angkasa
" Nggak usah " Asyila dengan wajah cemberut memukul tangan Asyila
" Yakin ndak mau di bantu " ucap Angkasa
" Bodo " ucap Asyila
" Ya sudah, aku tinggal ya " ucap AngkasaBaru beberapa langkah Asyila sudah memanggil
" Dokterrrrr " teriak Asyila
Angkasa membalikkan badannya
" Bantuin " ucap Asyila dengan wajah memelas
Angkasa tersenyum melihat bibir Asyila yang sudah mengerucut.
" Duh, tuh bibir kok ya mayun. Jadi pinginnnn .... Hus Angkasa kuatkan imanmu. Sebentar lagi dia jadi istrimu " ucap Angkasa dalam hati
" Ulurkan tanganmu " ucap Angkasa
Asyila mengulurkan tangannya, dan Angkasa meraih dan menariknya. Asyila jatuh kedekapan Angkasa. Mereka saling memandang. Asyila sadar seketika saat jantungnya berdebar kencang.
" Makasih dok " ucap Asyila malu
" Yuk " ucap AngkasaAngkasa menggandeng tangan Asyila untuk berjalan lagi.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband is a Cool Doctor ( TAMAT )
RomanceIsi surat wasiat papaku adalah menjodohkanku dengan anak temannya. Aku terpaksa menerima perjodohan ini di usia 20 tahun. Dan aku masih duduk di bangku kuliah