4

588 31 0
                                    

Author

Pagi ini Angkasa akan mengajak Asyila kesuatu tempat.

" Kita mau kemana sih dok " tanya Asyila
" Ke suatu tempat yang jauh dari kota " ucap Angkasa
" Dokter mau nyulik Asyila ya " ucap Asyila sambil menjauhkan diri
" Siapa juga yang nyulik kamu, lawong kamu mau ikut kan " ucap Angkasa
" Iya juga sih " ucap Asyila tanpa dosa

Setelah tiba di tempat tujuan Angkasa membatu membukakan pintu mobil.

" Cie ... perhatian banget sih dok " ucap Asyila
" Ini anak kalau udah jadi istri pasti aku kurung di kamar saja .... gemas jadinya " ucap Angkasa gemas dalam hati
" Masa calon suami tidak bisa romantis " ucap Angkasa

Asyila terdiam dan pipinya memerah

Angkasa mengajak Asyila berjalan menyusuri sebuah desa.

" Dokter, sebenarnya kita mau kemana sih, kok masuk ke desa seperti ini " ucap Asyila dengan bibir manyun

Angkasa berhenti dari jalannya dan berbalik badan.

" Kenapa, kamu tidak mau ke sini " ucap Angkasa
" Bukan begitu, Asyila salah pakai sepatu, tuh liat sepatu mahal kan kotor " ucap Asyila

Angkasa mendekat ke arah Asyila dan jongkok di depannya.

" Dokter kenapa jongkok " tanya Asyila
" Katanya sepatunya tidak mau kotor, sini naik" ucap Angkasa
" Tapi ya tidak gini juga dok " ucap Asyila

Tanpa menunggu jawaban dari Asyila, Angkasa langsung menggendong Asyila.

" Jangan bergerak Syil, kalau kamu tidak mau jatuh " ucap Angkasa

Asyila terdiam

" Dok, aku pasti berat ya " tanya Asyila
" Tidak " ucap Angkasa
" Iya pasti berat kan " ucap Asyila lagi

Angkasa berhenti dari jalannya

" Mau saya gendong atau sepatu kamu kotor " ucap Angkasa
" Gendongggg " ucap Asyila manja

Angkasa tersenyum mendengar ucapan Asyila

20 menit berjalan, akhirnya sampai di tujuan.

" Ini rumah siapa dok " tanya Asyila
" Ayo masuk dulu " ajak Angkasa

" Assalamualaikum, bi Asih " panggil Angkasa
" Waalaikum salam, ya allah den Angkasa " ucap bi Asih
" Bi Asih gimana kabarnya " tanya Angkasa
" Bibi baik-baik saja den " ucap bi Asih

Bi Asih melihat sosok wanita di belakang Angkasa

" Dia siapa den " tanya bi Asih
" Dia Asyila, calon istri bi " ucap Angkasa

Pipi Asyila merona seketika

" Ya allah, cantik sekali den " ucap bi Asih mendekat ke Asyila
" Saya Asyila bi " ucap Asyila

Aku mengkode dokter bertanya siapa dia

" Beliau, yang mengurusku sejak dari kecil " ucap Angkasa
" Non ayo duduk sini " ajak bi Asih

Asyila mengikuti bi Asih duduk di sofa.

" Kabar bapak sama ibu gimana den " tanya bi Asih
" Alhamdulillah mereka sehat bi " ucap Angkasa
" Den Angkasa ada apa kok kesini, tau gitu bibi tadi bisa masak. Aden kok tidak bilang mau kesini " ucap bi Asih
" Mumpung libur bi " ucap Angkasa
" Jadi kapan den Angkasa nikah " tanya bi Asih

Angkasa dan Asyila saling pandang

" Masih nunggu jawaban bi " ucap Angkasa
" Lho non Asyil gimana tho, den Angkasa orangnya baik lho non, tidak pernah neko-neko, tidak pernah mainin perempuan " ucap bi Asih panjang lebar

Angkasa menaikkan alis karena sudah bangga.

" Bi, aku mau ajak Asyila ke sawah " ucap Angkasa
" Kok sawah sih den, kan kasian non Asyila nanti badannya kotor " ucap bi Asih
" Tidak apa-apa kok bi " ucap Asyila
" Yuk " ajak Angkasa
" Hati-hati lho den " ucap bi Asih
" Iya bi " ucap Angkasa

--------

Angkasa mengajak Asyila menyusuri sawah yang ada di belakang rumah bi Asih.

" Dokter sering kesini " tanya Asyila sambil menyeimbangkan langkahnya
" Dulu sih sering, kalau sekarang jarang. Karena pekerjaan menanti di kota " ucap Angkasa yang di depan Asyila
" Dokter, tungguin. Jalannya licin. Siapa suruh pakai sendal. Ya pasti licinlah " ucap Angkasa
" Sini sandalnya, telanjang kaki saja " ucap Angkasa

Sendal Asyila di berikan ke Angkasa. Angkasa memegang tangan Asyila.

" Sini tangannya saya gandeng, biar tidak jatuh " ucap Angkasa
" Pelan-pelan jalannya " ucap Asyila
" Iya, sayang " goda Angkasa
" Ih ... apaan sih panggil sayang " ucap Asyila
" Lha masa tidak boleh panggil sayang " ucap Angkasa masih menuntun Asyila
" Udah deh dok, fokus kedepan. Ntar jatuh kita berdua " ucap Asyila memilih jalan yang tidak lubang
" Dorrrr " Angkasa mengageti Asyila

Asyila sontak kaget dan kakinya terperosok ke sawah.

" Dokterrrrrr " teriak Asyila

Angkasa yang melihatnya malah tertawa

" Sini saya bantu bantu naik " ucap Angkasa
" Nggak usah " Asyila dengan wajah cemberut memukul tangan Asyila
" Yakin ndak mau di bantu " ucap Angkasa
" Bodo " ucap Asyila
" Ya sudah, aku tinggal ya " ucap Angkasa

Baru beberapa langkah Asyila sudah memanggil

" Dokterrrrr " teriak Asyila

Angkasa membalikkan badannya

" Bantuin " ucap Asyila dengan wajah memelas

Angkasa tersenyum melihat bibir Asyila yang sudah mengerucut.

" Duh, tuh bibir kok ya mayun. Jadi pinginnnn .... Hus Angkasa kuatkan imanmu. Sebentar lagi dia jadi istrimu " ucap Angkasa dalam hati

" Ulurkan tanganmu " ucap Angkasa

Asyila mengulurkan tangannya, dan Angkasa meraih dan menariknya. Asyila jatuh kedekapan Angkasa. Mereka saling memandang. Asyila sadar seketika saat jantungnya berdebar kencang.

" Makasih dok " ucap Asyila malu
" Yuk " ucap Angkasa

Angkasa menggandeng tangan Asyila untuk berjalan lagi.

Tbc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tbc

My Husband is a Cool Doctor ( TAMAT ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang