Angkasa mulai kwatir keselamatan Asyila. Setiap berada di rumah sakit, dia sangat tidak tenang. Meskipun Asyila sudah tidak pergi kuliah. Sampai dia tidak sadar kalau Bayu masuk ke ruangannya.
" Yakk, kalau masuk ketuk dulu " ucap Angkasa
" Gila kamu ya, aku sudah ketuk sampai tanganku merah " ucap BayuAngkasa menghela nafas panjang
" Kamu kenapa sih, gelisah sekali " tanya Bayu
" Asyila, mendapat teror " ucap Angkasa
" Teror " ucap Bayu
" Dia sampai ketakutan " ucap Angkasa
" Kau sudah lapor polisi " tanya Bayu
" Sudah, tapi masih belum ada perkembangan " ucap Angkasa
" Serahkan pada polisi saja " ucap Bayu
" Semoga tidak terjadi apa-apa sama Asyila " ucap Angkasa------------
Malam hari
Asyila yang ingin membuat teh, namun gulanya habis.
" Yah, gulanya habis " ucap Asyila
Dia mengambil jaket dan hendak pergi ke supermaket di komplek.
" Lho, non mau kemana? " tanya penjaga rumah
" Mau beli gula pak " ucap Asyil
" Biar saya yang beli non " ucap penjaga
" Tidak usah pak, belinya di supermaket komplek kok " ucap Asyila
" Tapi den Angkasa marah non" ucap penjaga
" Tidak bakalan kok pak, saya beli dulu pak " ucap Asyila
" Hati-hati non " ucap penjaga
" Iya pak " ucap AsyilaAsyila berjalan sambil mendengarkan musik. Dia memasuki supermaket dan mengambil belanjaan.
" Sudah, ini saja " tanya penjaga swalayan
" Iya " ucap AsyilaSelagi menunggu penjaga swalayan menghitung. Asyila mengirim pesan ke Angkasa.
" Malam mas, mas sudah pulang " ( pesan Asyila )
" Ini mbak belanjaannya " ucap penjaga swalayan
Asyila memberikan kartu untuk membayar. Setelah membayar Asyila kembali ke rumah. Di perjalanan Asyila menggerutu karena Angkasa tidak membalas pesannya.
" Kenapa tidak membalas pesanku, ckkk pasti sibuk " ucap Asyila
Dia memasukkan ponselnya ke dalam jaket. Tanpa dia sadari ada seseorang yang mengikuti di belakangnya.
Asyila merasa ada yang aneh. Dia mempercepat jalannya dan tiba-tiba tangannya di tarik seseorang, mendekap mulutnya dan pingsan.
" Cepat masukkan ke dalam mobil " ucap seorang laki-laki
Asyila langsung di masukkan mobil
---------
Angkasa yang sudah selesai memeriksa pasien terakhir langsung memeriksa ponselnya.
" Asyila mengirim pesan " ucap Angkasa
Angkasa langsung menelfon Asyila
" Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif"
" Tidak aktif " gumam Angkasa
Angkasa langsung mengambil kunci mobil dan jaketnya.
Di perjalanan Angkasa menelfon Asyila berulang kali namun tidak ada jawaban. Dia memutuskan menelfon penjaga rumah.
" Hallo pak, non Asyila di rumah " tanya Angkasa
" Ya itu den, saya mau telfon aden. Tadi non pamit ke supermaket komplek, tapi sampai sekarang belum pulang " ucap penjaga rumahJantung Angkasa seakan berhenti mendengar ucapan penjaganya.
" Kenapa bapak biarkan pergi " teriak Angkasa
Angkasa langsung menancapkan gas mobilnya. Sesampai di rumah Angkasa langsung menemui penjaga rumahnya.
" Gimana pak sudah pulang " tanya Angkasa
" Belum den " ucap penjaga
" Bapak tunggu di sini saja, saya akan mencarinya. Jika non Asyila datang telfon saya ya " ucap Angkasa
" Iya den " ucap penjagaAngkasa langsung berlari menuju supermaket komplek.
" Permisi apa tadi ada wanita belanja kesini " tanya Angkasa dengan nafas terengah engah
" Maaf tuan di sini banyak sekali yang belanja ke sini " ucap penjaga supermaketAngkasa langsung menunjukkan foto Asyila.
"Oh nona ini, tadi beli gula disini. Tapi sudah pulang " ucap penjaga supermaket
" Terima kasih " ucap AngkasaAngkasa berlari kembali kerumahnya. Sebelum sampai rumah dia melihat kantong belanja berserakan di bawah. Dia melihat di dalamnya ada gula dan lain. Tidak jauh dari tempat itu dia melihat ponsel. Ternyata itu ponsel Asyila. Benar dugaan dia, Asyila di culik. Angkasa mencengkeram ponsel Asyila.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband is a Cool Doctor ( TAMAT )
RomanceIsi surat wasiat papaku adalah menjodohkanku dengan anak temannya. Aku terpaksa menerima perjodohan ini di usia 20 tahun. Dan aku masih duduk di bangku kuliah