" Apa itu sasaran kita " ucap seorang laki-laki sambil memegang foto Asyila
" Benar kita lakukan tugas kita sekarang" ucap teman laki-laki ituAsyila yang hendak menyeberang karena Angkasa menjemputnya di sisi jalan lain.
" Mas " teriak Asyila sambil menyeberang
Angkasa melambaikan tangannya untuk menyapa Asyila. Dia melihat kearah lain, melihat mobil yang melaju sangat kencang. Angkasa melihat Asyila yang sudah menyeberang.
" Asyilaaaa " teriak Angkasa berlari menghampiri Asyila
Angkasa berlari ke arah Asyila dan langsung mendekap sampai mereka terjatuh.
" Auwwww " rintih Asyila
Mobil itu langsung tancap gas meninggalkan Asyila dan Angkasa.
" Sial " ucap laki-laki di dalam mobil
Angkasa langsung membantu Asyila berdiri.
" Kamu tidak apa-apa kan " tanya Angkasa melihat keadaan Asyila
" Aku tidak apa-apa " ucap AsyilaAsyila melihat dahinya Angkasa mengeluarkan darah.
" Darah ... Darah" ucap Asyila takut
" Mana mana " Angkasa melihat badan Asyila
" Bukan aku, tapi dahi mas berdarah " ucap Asyila matanya sudah memerah
" Ah ... Ini. Tidak apa-apa kok " ucap Angkasa santai
" Tapi itu darahnya ngalir " ucap Asyila sudah ketakutan dan menangis
" Kita pulang saja dulu " ucap Angkasa membawa Asyila ke dalam mobilAngkasa menjalankan mobilnya langsung menuju rumahnya.
-------
Sesampai rumah Angkasa menggenggam tangan Asyila tanpa melepasnya.
" Mas duduk saja dulu, aku mau ambil kotak P3K " ucap Asyila melepas tangan Angkasa
" Tunggu " Angkasa menahan tangan Asyila
" Kamu duduk saja " ucap Angkasa
" Tapi mas " ucap Asyila
" Sudah duduk saja " ucap Angkasa meninggalkan AsyilaAngkasa kembali dengan membawa kotak P3K. Dia membersihkan lukanya sendiri. Asyila jadi tidak tega melihatnya.
" Sini " Asyila mengambil alih kapas yang di pegang Angkasa
Asyila dengan telaten membersihkan luka Angkasa. Terlihat air mata Asyila menetes. Angkasa melihatnya langsung membasuh air mata Asyila.
" Kenapa menangis " ucap Angkasa
" Mas ... berdarah gara-gara aku " ucap Asyila dengan segukan
" Ssttttttt ... mas tidak apa-apa. Yang penting kamu selamat " ucap AngkasaSetelah kejadian tangis menangis Asyila sekarang terlelap tidur sambil memeluk Angkasa. Angkasa berfikir siapa yang ingin sekali menabrak istrinya.
" Siapa mereka " gumam Angkasa
-----------
Besok paginya Angkasa mengurungkan niat untuk bekerja. Dia ingin menemani istrinya di rumah.
Asyila sedang memasak di dapur. Dia sudah bisa memasak walaupun hanya beberapa macam masakan.
" Pagi sayang " sapa Angkasa sambil mencium pipi Asyila
" Pagi " jawab AsyilaAsyila melihat suaminya yang memakai baju santai merasa bingung. Setelah selesai semua, Asyila menyiapkan di meja makan.
" Mas nggak kerja " tanya Asyila menghampiri Angkasa di ruang tamu
" Meliburkan diri " ucap Angkasa menarik tangan Asyila sehingga jatuh tepat di pangkuan Angkasa
" Kenapa, mas sakit " tanya Asyila memegang dahi Angkasa
" Mas nggak sakit sayang " ucap Angkasa
" Terus " ucap Asyila
" Mas mau seharian sama kamu " ucap Angkasa mencolek hidung Asyila
" Ihhh apaan sih mas, yuk sarapan " ajak Asyila menggandeng tangan AngkasaMereka sarapan pagi bersama. Hari ini Angkasa sengaja tidak masuk kerja. Dia ingin istrinya baik-baik saja.
-------
Siang harinya, Asyila mengerjakan skripsi sedangkan Angkasa menemaninya sambil melihat laptop yang memperlihatkan informasi tentang kesehatan.
Tiba-tiba ponsel Asyila berdering. Menampakkan sebuah nomor yang tidak di kenal. Asyila pun mengangkatnya.
" Hallo " ucap Asyila
" Kau akan mati di tanganku " ucap seseorang melalui telfon
" Hallo ini siapa, jaga ucapanmu " ucap Asyila geramAngkasa yang mendengarnya langsung bertanya ke Asyila.
" Siapa sayang " tanya Angkasa
-----
" Suamimu akan menjadi milikku " ucap seseorang di telfon
" Diam kau " teriak AsyilaAngkasa langsung merebut ponsel Asyila
" Hallo .... Hallo " ucap Angkasa
Telfon Asyila sudah tidak ada suaranya. Asyila terlihat ketakutan dan menangis.
" Tenang sayang " ucap Angkasa sambil memeluk Asyila
" Dia .... dia mau membunuhku dan merebutmu mas " ucap Asyila yang badannya gemetaran
" Itu tidak akan terjadi sayang, kamu tenang ya " ucap AngkasaDi sebuah rumah terdengar tertawa wanita yang puas apa yang dia lakukan baru saja. Dia tidak akan segan-segan merebut seseorang yang dia cintai. Ya dia Anita
" Angkasa pasti akan jadi milikku " ucap Anita
Anggap saja ini Anita
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband is a Cool Doctor ( TAMAT )
RomanceIsi surat wasiat papaku adalah menjodohkanku dengan anak temannya. Aku terpaksa menerima perjodohan ini di usia 20 tahun. Dan aku masih duduk di bangku kuliah