Setelah menjalani operasi, Asyila di pindahkan di kamar inap. Dia belum sadar pasca operasi. Angkasa tetepa menemaninya meskipun jadwal pemeriksaan pasiennya padat.
" Emmmm " gumam Asyil
Angkasa yang mendengarnya langsung mendekat ke Asyila.
" Sayang " panggil Angkasa
" Mas, aku di mana " tanya Asyil
" Kamu di rumah sakit sayang " ucap Angkasa
" Rumah sakit " ucap AngkasaAsyila menegakkan badannya dan di bantu oleh Angkasa. Angkasa sudah menatap tajam. Asyila pun menunduk seketika.
" Kenapa menunduk, ketahuan kalau salah " ucap Angkasa
Asyila tidak menjawab. Angkasa menghembuskan nafasnya.
" Asyila, lihat mas " ucap Angkasa
Asyila akhirnya menatap Angkasa. Namum matanya sudah memerah. Angkasa yang melihatnya jadi tidak tega.
" Sayang, jangan ulangi lagi ya. Dengerin mas hem " ucap Angkasa
Asyila langsung menganggukkan kepalanya.
" Coba tadi kalau tidak ada teman kamu " ucap Angkasa
" Maafin Syila mas " ucap Asyila yang sudah menangisAngkasa langsung membawa Asyila ke dalam pelukannya. Asyila menangis di dalam pelukan Angkasa.
" Sudah, jangan menangis lagi " ucap Angkasa membasuh airmata Asyila
" Jangan makan makanan pedas lagi ya " ucap Angkasa
" Em " ucap AsyilaSelagi mereka berbincang, tiba-tiba pintu kamar Asyila terbuka.
" Hai, Angkasa " sapa Anita
Angkasa merubah wajahnya menjadi geram.
" Untuk apa anda kemari dokter Anita " ucap Angkasa dengan nada menekan
" Aku hanya ingin menyapa istri pertama kamu " ucap Anita mendekat ke AsyilaAsyila bengong mendengar ucapan wanita itu.
" Kenalin saya Anita, calon istri ... " ucap Anita menggantung
" Maaf, istri saya perlu istirahat " ucap Angkasa
" Hai, Asyila " sapa Bayu
" Hai dokter Bayu " ucap AsyilaAngkasa memberi kode ke Bayu agar membawa keluar Anita. Bayu mengerti maksud Angkasa.
" Oh ya, dokter Anita anda di cari kepala dokter " ucap Bayu
" Saya " ucap Anita heran
" Iya, anda sudah di tunggu " ucap Bayu
" Baiklah, nanti kita ketemu lagi ya " ucap AnitaAsyila hanya menganggukkan kepalanya
Akhirnya Anita keluar dari kamar Asyila." Mama, habis ini ke sini " ucap Angkasa
" Siapa dia mas " tanya Asyila
" Ah .... Dia hanya rekan kerja " ucap Angkasa
" Emmm " angguk Asyila
" Mau aku kupaskan buah " ucap Angkasa
" He em " angguk Asyila----------
Setelah 3 hari di rawat di rumah sakit, akhirnya bisa pulang. Sesampai di rumah Asyila membantu membereskan barang.
" Sayang biar aku saja " ucap Angkasa
" Cuma ini saja kok mas " ucap Asyila sambil membereskan baju
" Kamu jangan kerja berat-berat dulu " ucap Angkasa
" Ih mas ini lho, kan cuma masukin baju aja " ucap AsyilaAngkasa menarik tangan Asyila, sehingga Asyila membentur dada Angkasa.
" Kalau mas, bilang jangan ya jangan " ucap Angkasa mengunci Asyila di dekapannya
" Terus mas, mau Asyila di sini terus " ucap Asyila menatap tangan AngkasaAngkasa merapikan rambut Asyila
" Kenapa, tidak mau di peluk " ucap Angkasa
Pipi Asyila sudah memerah
" Jaga kesehatan ya, jangan sakit lagi " ucap Angkasa
" Em " angguk AsyilaAngkasa mencium bibir Asyila
---------
Anita
Di ruangan yang gelap, Anita sedang bersama seseorang. Anita memberikan foto Asyila kepada orang itu.
" Singkirkan wanita itu " ucap Anita
" Baiklah " ucap orang itu------
Hari ini Anita tengah di sibukkan dengan skripsi. Dia tidak pergi ke kampus. Kertas-kertas sudah berserakan di lantai. Angkasa yang baru pulang dari rumah sakit mendapati sang istri yang sudah berada di depan laptop.
" Sayang " sapa Angkasa
" Mas, maaf aku tidak dengar kamu masuk " ucap Asyila mencium tangan Angkasa
" Iya nggak papa kok " ucap Angkasa
" Aku bikinin teh dulu ya " ucap AsyilaBelum sempat berdiri Angkasa menarik tangan Asyila.
" Tidak usah, kamu di sini saja " ucap Angkasa
" Tapi mas kan baru pulang " ucap Asyila
" Selesaikan tugas kamu saja, mas bisa sendiri " ucap Angkasa sambil mencium dahi Asyila
" Makasih ya mas " ucap Asyila
" Mas mau, mandi dulu. Udah gerah " ucap Angkasa
" Em " angguk AsyilaSebelum masuk kamar, Angkasa membereskan kertas yang berserakan.
Angkasa mengguyur badannya. Hari ini sangat banyak pasien sehingga membuatnya lelah. Setelah mandi Angkasa menyandarkan tubuhnya di ranjang. Tanpa dia sadari, dia terlelap tidur.
" Mas Angkasa kok tidak kelihatan ya " ucap Asyila sendiri
" Apa dia di kamar " ucapnyaAsyila membereskan tugasnya. Dia mencari Angkasa di kamar. Ternyata sang suami tengah tertidur pulas.
" Kasian mas Angkasa " ucap Asyila mendekat ke Angkasa
Asyila menyelimuti Angkasa. Di pandangi Angkasa sangat lekat.
" Maafkan aku mas, aku masih belum bisa jadi istri yang baik " ucap Asyila
Angkasa terbangun karena ada pergerakan dari ranjangnya.
" Sayang " ucap Angkasa menyandarkan tubuhnya di ranjang
" Mas kenapa bangun " ucap Asyila
" Tidak apa-apa kok, sini " Angkasa menepuk samping duduknyaAsyila naik ke ranjang dan duduk di sebelah Angkasa.
" Sudah selesai tugasnya " tanya Angkasa sambil memainkan jari Asyila
" Sudah, besok di lanjutin lagi " ucap Asyila
" Mas " panggil Asyila
" Hem " Angkasa menatap Asyila
" Maafin aku. Aku belum bisa jadi istri yang baik buat kamu " ucap AsyilaAngkasa langsung membawa Asyila ke dalam pelukannya.
" Mas tidak menuntutmu menjadi istri yang sempurna. Mas bersyukur mempunyai istri kamu " ucap Angkasa
" Mas .... mas mau punya anak dari Asyila" ucap Asyila
" Ya mau lho, sayang. Siapa sih yang tidak mau punya anak. Tapi mas nunggu kamu siap sayang " ucap Angkasa membelai kepala AsyilaAsyila menegakkan duduknya dan memandang Angkasa.
" Bismillah, aku sudah siap mas " ucap Asyila
Angkasa bengong mendengar ucapan Asyila.
" Mas ... Mas " panggil Asyila
" Apa kamu sudah siap " tanya AngkasaAsyila menganggukkan kepalanya
" Terima kasih sayang " ucap Angkasa sambil memeluk Asyila
Sebelum ritual suami istri mereka melaksanakan sholat dulu. Agar doa yang di panjatkan bisa di terima Allah SWT.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband is a Cool Doctor ( TAMAT )
Любовные романыIsi surat wasiat papaku adalah menjodohkanku dengan anak temannya. Aku terpaksa menerima perjodohan ini di usia 20 tahun. Dan aku masih duduk di bangku kuliah