6

546 33 0
                                    

Terdengar alarm ponsel berbunyi. Angkasa bangun dari tidurnya. Dia melihat sang istri yang masih di dalam dekapannya. Dia mencium kening sang istri.

" Sayang bangun, sholat dulu " ucap Angkasa membisikkan ditelinga Asyila

Asyila menggeliat dan merentangkan tangannya dan membuka mata

" Pagi " sapa Asyila
" Pagi " jawab Angkasa

Cup

Angkasa mencium bibir Asyila sekilas. Pipi Asyila memerah.

" Wudhu dulu gih, kita sholat berjamaah" ucap Angkasa

Asyila bangun langsung mengambil air wudhu. Asyila menyiapkan sajadah untuk Angkasa.

Angkasa menjadi imam dan Asyila tepat di belakangnya. Asyila hatinya tersentuh mendengar alunan ayat suci Al Quran yang di ucapkan Angkasa.

Setelah selesai sholat, Asyila mencium tangan Angkasa dan Angkasa mencium kening Asyila.

" Mas " panggil Asyila
" Hem " ucap Angkasa duduk di hadapan Asyila

Asyila menundukkan kepalanya karena mendapat tatapan dari Angkasa. Angkasa langsung mengangkat dagu Asyila.

" Ada apa sayang " ucap Angkasa
" Maaf,  aku masih belum bisa memasak" ucap Asyila

Angkasa langsung memegang kedua tangan Asyila.

" Aku tidak menuntut kamu bisa memasak. Kita bisa pesan online " ucap Angkasa tersenyum
" Benaran mas " ucap Asyila
" Iya sayang. Tapi kamu harus belajar masak. Masa seterusnya kita harus pesan online terus " ucap Angkasa mencubit hidung Asyila

------------

Mereka sudah tinggal di rumah sendiri. Angkasa tidak mau membebani orang tua masing-masing.

Pagi ini Asyila belajar memasak untuk sarapan mereka. Angkasa yang keluar dari kamar mandi dan mencium aroma masakan. Dia keluar dari kamarnya dan mendapati Asyila yang tengah masak.

" Lagi masak " ucap Angkasa di samping Asyila
" He em " ucal Asyila fokus ke masaknya
" Memang bisa " tanya Angkasa

Asyila menatap tajam Angkasa. Angkasa langsung tersenyum getir.

" Mas kalau tidak mau makan biar ku buang saja " ucap Asyila kesal
" Tunggu " ucap Angkasa
" Apa " ucap Asyila ketus
" Aku bercanda sayang " ucap Angkasa

Angkasa membujuk Asyila agar tidak marah. Dia memeluk Asyila dari samping.

" Maafin mas ya sayang " ucap Angkasa

Asyila hanya terdiam

" Sayang " panggil Angkasa manja
" Iya, Syila maafin " ucap Asyila

Angkasa menangkup ke dua pipi Asyila dan langsung mencium bibirnya.

" Mas duduk gih, Syila mau siapain dulu " ucap Asyil

Angkasa duduk menunggu Asyila menyajikan makanannya.

" Selesai, sini Syila ambilin mas " ucap Asyila

Asyila mengambilkan di piring Angkasa. Angkasa memakan masakan Asyila.

" Bagaimana " tanya Asyila dengan mata penuh harapan kalau masakannya enak

Ekspresinya Angkasa susah diartikan.

" Sedikit asin " ucap Angkasa
" Ha masa sih mas " ucap Asyila langsung mencobanya sendiri

Asyila memakannya tepat belum 1 menit, dia lari ke wastafel dapur. Dia memuntahkan makanan itu.

" Asin sekali " ucap Asyila

Angkasa hendak memakan lagi namun di tahan oleh Asyila.

" Jangan di makan mas " ucap Asyila
" Lho kenapa, mubazir " ucap Angkasa
" Asin mas " ucao Asyila
" Masih bisa di makan kok sayang, ini masakan istri harus di hargai " ucap Angkasa
" Tapi mas " ucap Asyila

Angkasa tetap memakannya. Tanpa sadar Asyila air matanya menetes. Angkasa mengetahuinya.

" Lho kenapa sayang kok nangis " ucap Angkasa membasuh air mata Asyila
" Maafin aku ya mas, aku belum bisa jadi istri yang benar " ucap Asyila yang sudah segukan
" Hei ... Hei. Jangan bilang begitu sayang, kamu bisa belajar masak sama mama " ucap Angkasa

Asyila masih menangis

" Sudah ya, jangan menangis lagi. Nanti kamu telat masuk kuliah lho " ucap Angkasa

Akhirnya Asyila berhenti menangis

" Nah gitu dong " ucap Angkasa tersenyum

Angkasa mencium bibir manis sang istri.

--------

" Mas, aku kuliah dulu ya " pamit Asyila
" Belajar yang rajin " ucap Angkasa membelai pipi Asyila

Asyila membuka pintu mobil namun di tahan Angkasa.

" Tunggu " ucap Angkasa
" Ada apa mas " tanya Asyila

Angkasa menunjuk bibirnya sendiri. Itu berarti inisial dia meminta cium.

" Tadi kan sudah " ucap Asyila
" Itu kan di rumah" ucap Angkasa pakai wajah cemberut

Asyila menghela nafas panjang. Dia langsung mencium Angkasa sekilas. Namun tengkuk Asyila ditahan oleh Angkasa. Angkasa memperdalam ciumannya. Sampai Asyila kehabisan nafas, Angkasa melepas ciuman itu.

" Makasih sayang " ucap Angkasa

Asyila tersenyum

" Aku masuk dulu ya mas " ucap Asyila
" Nanti, aku jemput ya " ucap Angkasa
" Da " Asyila melambaikan tangannya

" Aku masuk dulu ya mas " ucap Asyila" Nanti, aku jemput ya " ucap Angkasa" Da " Asyila melambaikan tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Tbc

My Husband is a Cool Doctor ( TAMAT ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang