Terdengar alarm ponsel berbunyi. Angkasa bangun dari tidurnya. Dia melihat sang istri yang masih di dalam dekapannya. Dia mencium kening sang istri.
" Sayang bangun, sholat dulu " ucap Angkasa membisikkan ditelinga Asyila
Asyila menggeliat dan merentangkan tangannya dan membuka mata
" Pagi " sapa Asyila
" Pagi " jawab AngkasaCup
Angkasa mencium bibir Asyila sekilas. Pipi Asyila memerah.
" Wudhu dulu gih, kita sholat berjamaah" ucap Angkasa
Asyila bangun langsung mengambil air wudhu. Asyila menyiapkan sajadah untuk Angkasa.
Angkasa menjadi imam dan Asyila tepat di belakangnya. Asyila hatinya tersentuh mendengar alunan ayat suci Al Quran yang di ucapkan Angkasa.
Setelah selesai sholat, Asyila mencium tangan Angkasa dan Angkasa mencium kening Asyila.
" Mas " panggil Asyila
" Hem " ucap Angkasa duduk di hadapan AsyilaAsyila menundukkan kepalanya karena mendapat tatapan dari Angkasa. Angkasa langsung mengangkat dagu Asyila.
" Ada apa sayang " ucap Angkasa
" Maaf, aku masih belum bisa memasak" ucap AsyilaAngkasa langsung memegang kedua tangan Asyila.
" Aku tidak menuntut kamu bisa memasak. Kita bisa pesan online " ucap Angkasa tersenyum
" Benaran mas " ucap Asyila
" Iya sayang. Tapi kamu harus belajar masak. Masa seterusnya kita harus pesan online terus " ucap Angkasa mencubit hidung Asyila------------
Mereka sudah tinggal di rumah sendiri. Angkasa tidak mau membebani orang tua masing-masing.
Pagi ini Asyila belajar memasak untuk sarapan mereka. Angkasa yang keluar dari kamar mandi dan mencium aroma masakan. Dia keluar dari kamarnya dan mendapati Asyila yang tengah masak.
" Lagi masak " ucap Angkasa di samping Asyila
" He em " ucal Asyila fokus ke masaknya
" Memang bisa " tanya AngkasaAsyila menatap tajam Angkasa. Angkasa langsung tersenyum getir.
" Mas kalau tidak mau makan biar ku buang saja " ucap Asyila kesal
" Tunggu " ucap Angkasa
" Apa " ucap Asyila ketus
" Aku bercanda sayang " ucap AngkasaAngkasa membujuk Asyila agar tidak marah. Dia memeluk Asyila dari samping.
" Maafin mas ya sayang " ucap Angkasa
Asyila hanya terdiam
" Sayang " panggil Angkasa manja
" Iya, Syila maafin " ucap AsyilaAngkasa menangkup ke dua pipi Asyila dan langsung mencium bibirnya.
" Mas duduk gih, Syila mau siapain dulu " ucap Asyil
Angkasa duduk menunggu Asyila menyajikan makanannya.
" Selesai, sini Syila ambilin mas " ucap Asyila
Asyila mengambilkan di piring Angkasa. Angkasa memakan masakan Asyila.
" Bagaimana " tanya Asyila dengan mata penuh harapan kalau masakannya enak
Ekspresinya Angkasa susah diartikan.
" Sedikit asin " ucap Angkasa
" Ha masa sih mas " ucap Asyila langsung mencobanya sendiriAsyila memakannya tepat belum 1 menit, dia lari ke wastafel dapur. Dia memuntahkan makanan itu.
" Asin sekali " ucap Asyila
Angkasa hendak memakan lagi namun di tahan oleh Asyila.
" Jangan di makan mas " ucap Asyila
" Lho kenapa, mubazir " ucap Angkasa
" Asin mas " ucao Asyila
" Masih bisa di makan kok sayang, ini masakan istri harus di hargai " ucap Angkasa
" Tapi mas " ucap AsyilaAngkasa tetap memakannya. Tanpa sadar Asyila air matanya menetes. Angkasa mengetahuinya.
" Lho kenapa sayang kok nangis " ucap Angkasa membasuh air mata Asyila
" Maafin aku ya mas, aku belum bisa jadi istri yang benar " ucap Asyila yang sudah segukan
" Hei ... Hei. Jangan bilang begitu sayang, kamu bisa belajar masak sama mama " ucap AngkasaAsyila masih menangis
" Sudah ya, jangan menangis lagi. Nanti kamu telat masuk kuliah lho " ucap Angkasa
Akhirnya Asyila berhenti menangis
" Nah gitu dong " ucap Angkasa tersenyum
Angkasa mencium bibir manis sang istri.
--------
" Mas, aku kuliah dulu ya " pamit Asyila
" Belajar yang rajin " ucap Angkasa membelai pipi AsyilaAsyila membuka pintu mobil namun di tahan Angkasa.
" Tunggu " ucap Angkasa
" Ada apa mas " tanya AsyilaAngkasa menunjuk bibirnya sendiri. Itu berarti inisial dia meminta cium.
" Tadi kan sudah " ucap Asyila
" Itu kan di rumah" ucap Angkasa pakai wajah cemberutAsyila menghela nafas panjang. Dia langsung mencium Angkasa sekilas. Namun tengkuk Asyila ditahan oleh Angkasa. Angkasa memperdalam ciumannya. Sampai Asyila kehabisan nafas, Angkasa melepas ciuman itu.
" Makasih sayang " ucap Angkasa
Asyila tersenyum
" Aku masuk dulu ya mas " ucap Asyila
" Nanti, aku jemput ya " ucap Angkasa
" Da " Asyila melambaikan tangannya
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband is a Cool Doctor ( TAMAT )
RomanceIsi surat wasiat papaku adalah menjodohkanku dengan anak temannya. Aku terpaksa menerima perjodohan ini di usia 20 tahun. Dan aku masih duduk di bangku kuliah