= Selamat membaca =
_________________________
-Tak perlu kamu menjauh, karena aku yang akan mundur perlahan, walau harus jatuh-
"Dek !" Panggil Bobby saat melihat Shani keluar dari kamar nya.
"Ya?" Jawab Shani singkat
"Mau jemput Gracia?" Tanya Bobby membuat Shani mengangguk.
"Gak perlu jemput, kakak aja yang anter ke sekolah ya"
Shani menaikkan sebelah alisnya "tumben"
"Gak papa pengen aja anter Gracia ke sekolah"
"Yaudah, Shani duluan" jawab Shani
Bobby mengangguk lalu menyusul Shani yang sudah lebih dulu keluar dari rumah nya.
Shani mengendarai mobil nya dengan kecepatan di atas rata-rata. Emosi nya kembali menguasai diri dan Shani harus hati-hati.
Shani tidak masalah jika Bobby memutuskan untuk tinggal di rumah lagi, dan berjanji akan memperbaiki hubungan nya dengan Shani yang sudah lama berjarak, jauh sekali. Yang Shani tak terima yaitu jika Bobby mulai melancarkan aksi nya mendekati Gracia.
Tapi Shani bisa apa?
Dengan tetap mempertahankan fokus nya, Shani mengambil hp lalu menelpon seseorang.
"Hallo Nin, Gue jemput loe sekarang"
Tutt....
"Ha-...
Belum sempat Anin menjawab, Shani sudah mematikan sambungan telp nya. Anin di sebrang sana hanya bisa diam sambil menatap layar hp nya.
"Gak waras ni orang" gumam Anin lalu mengunyah roti yang baru saja masuk mulut nya.
Beberapa menit berlalu, Shani tiba di depan rumah Anin. Sengaja ia tidak mematikan mesin mobil, karena ia tahu jika Anin sebentar lagi akan masuk ke mobil nya.
"Tumben loe jemput gue?" tanya Anin lalu memakai sabuk pengaman nya.
"Antisipasi bunuh diri" jawab Shani santai lalu melajukan mobil nya.
Anin terkekeh "Loe kenapa Shan? Gracia gak mau berangkat sama loe?"
Shani menggeleng "bukan"
"Terus kenapa?"
"Kakak gue katanya mau jemput dia"
Anin diam sejenak, menerka apa yang terjadi dengan Shani dan sang kaka. Anin menaikkan sebelah alis nya setelah ia menyimpulkan sesuatu lalu bertanya "Kakak loe suka sama Gracia?"
"Dan Gracia juga suka sama kakak gue"
"Perang dunia ke tiga dimulai" batin Anin.
____
"Loh abang!" Seru Gracia saat melihat Bobby sudah berada di depan rumah nya "ngapain pagi-pagi?" Tanya nya heran.
"Mau jemput kamu" jawab Bobby diakhiri dengan senyuman yang tak kalah mempesona dari senyuman Shani.
"Cici kemana?" Tanya Gracia heran "dia gak ngabarin aku"
"Tadi abang udah bilang sama cici kalo abang mau jemput kamu, jadi cici berangkat duluan"
Gracia mengangguk, di satu sisi ia senang bisa diantar oleh Bobby, tapi di sisi lain ia merasa ada yang kurang jika tak ada Shani, apalagi sejak tadi pagi Shani tidak menelpon nya sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita dan Semesta (END)
FanfictionPada Semesta yang indah, kutitip kan cinta yang patah. Area GxG, Harap bijak dengan segala sesuatu nya Thankyou.