= Selamat membaca =
________________________
Shani dan Gracia sedang berada dalam perjalanan menuju rumah Gracia. Awal nya gadis itu menolak dan tidak mau pulang ke rumah nya. Namun Shani meyakinkan bahwa semua nya akan baik-baik saja.
Selain itu Shani juga masih mencari cara bagaimana bisa membawa Gracia tinggal bersama nya, Negoisasi dengan Harlan kapan hari, belum menghasilkan apapun.
Harlan tetap tidak mengizinkan Gracia tinggal bersama Shani.
Semesta memang punya banyak rahasia, dari berbagai macam masalah Cinta dan benci di seluruh dunia, salah satu nya terjadi pada Shani dan Gracia.
Rasanya semua nya makin rumit, karena saat ini yang Shani hadapi bukan lagi persoalan cinta nya, tapi ditambah oleh Harlan yang masih begitu keras ingin menjauhkan Shani dari Gracia.
Tapi Shani yakin usaha tidak akan menghianati, ia akan terus berjuang demi Gracia.
Perjalanan cukup memakan waktu, Gracia dan Shani baru sampai di halaman rumah Gracia jam 9 malam karena tadi ada beberapa hal yang harus mereka urus terlebih dahulu.
"Turun sekarang?" Tanya Shani membuat Gracia menggeleng.
"Gak mau ci" ucap Gracia.
Gadis itu melepas sabuk pengaman nya, lalu menghambur ke pelukan Shani, membuat Shani ikut melepas sabuk pengaman nya, dan memeluk erat Gracia.
"Kenapa hmm" tanya Shani sambil mengelus kepala belakang Gracia.
"Cici belum jawab pertanyaan aku, cici ngilang kemana?"
Shani mengecup puncak kepala Gracia cukup lama, sebelum berkata "Sama mama di Apartemen, cuma tempatnya emang gak ada yang tau selain mama, papa sama aku"
Gracia menggenggam sebelah tangan Shani, sambil merasakan usapan di kepala nya.
"Pas aku pergi sama abang, cici kemana?"
Shani diam sejenak, menghembuskan nafas kasar nya "Gak jauh dari meja kamu, cuma kehalang tembok" jawab Shani jujur.
Gracia terkekeh "Kalo sayang tuh samperin, bukan cuma mantau doang" ucap Gracia dengan nada meledek nya "berani gak?" Tantang nya membuat Shani menunduk, menatap Gracia yang sedang menatap nya juga.
"Kamu masih ngasih sekat Gee... membuat aku tidak seberani itu"
Gracia diam mencerna, setidak peka nya dirinya, ia masih faham apa yang di katakan Shani barusan.
Gracia tau sekat apa yang Shani maksudkan.
Semesta lagi-lagi ikut merasakan apa yang dua insan ini rasakan, tetesan lembut air hujan mulai turun. Di susul tetesan-tetesan lain nya yang semakin lama semakin lebat saja.
Sementara Shani kini semakin mendekap erat Gracia lalu meraih selimut di kursi belakang. Menutup tubuh mereka dengan selimut, sambil menikmati deras nya guyuran hujan yang semakin menjadi.
Entah apa alasan mereka bertahan di dalam mobil, namun yang pasti mereka berdua akan basah kuyup jika memilih berlari untuk masuk ke rumah.
Shani tak mau Gracia demam lagi nanti nya. Dia baru sembuh.
Deru nafas Gracia menerpa leher Shani, hangat hingga menjalar ke hati.
Dengan telaten Shani mengelus kepala Gracia, memberi kenyamanan pada Gadis yang kini mulai menipis kesadaran nya.
![](https://img.wattpad.com/cover/271232284-288-k262584.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita dan Semesta (END)
FanfictionPada Semesta yang indah, kutitip kan cinta yang patah. Area GxG, Harap bijak dengan segala sesuatu nya Thankyou.