Jaemin yang sedari tadi merasa gelisah, dia sama sekali tidak fokus dengan pekerjaannya, pintu pun terbuka begitu saja tapi dengan santainya Jeno masuk kedalam ruang kerja Jaemin.
"kamu kenapa?" tanya Jeno heran.
"aku lagi gak fokus."
"udah kalau kamu gak fokus mendingan kamu pulang aja, gak usah dipaksain ntar berantakan kerja kamu."
"ya sih, aku juga lagi nungguin yn nelpon aku tapi kenapa sampai sekarang dia gak ada kabar ya?"
gumam Jaemin dengan perasaan gelisah nya, lalu Jeno melihat Jaemin begitu penasaran.
"kenapa dengan yn?"
"aku nyuruh dia di rumah saja, karena aku lihat muka yn pucat jadi aku gak tega kalau dia kerja."
"dan sampai sekarang yn gak hubungi kamu!. oh astaga lebih baik kamu pulang, nanti yn entah kenapa-napa lagi."
Jeno yang kaget tapi Jaemin yang menatap heran pada Jeno.
"kamu kenapa kayak kaget gitu, apa jangan-jangan kamu masih ada rasa sama yn."
Jaemin menatap curiga pada Jeno tapi Jeno hanya bisa menggelengkan kepalanya lalu menghelai napas.
"gak usah curiga kayak gitu, aku udah move on dari yn jadi kamu gak usah khawatir aku gak akan rebut yn dari kamu."
"bagus kalau kamu udah move on, so aku pulang dulu dan kamu sebagai asisten CEO disini kamu yang mewakili rapat hari ini."
"tidak ada rapat hari ini boss, jadi kita pulang saka hari ini, aku juga ingin lihat kondisi yn."
"untuk apa?" tanya Jaemin yang bingung dengan Jeno.
"hanya melihat saja jangan curiga kayak gitu, bahkan setelah itu yn gak akan berpaling sama kamu."
"baiklah tapi awas saja kamu dekatin yn, aku gak akan biarkan itu terjadi."
Jeno yang terkekeh mendengar ancaman Jaemin, menurut nya itu sangat lucu lagian dia udah ada pawang jadi untuk apalagi dia rebut bini orang, itu gak mungkin kali.
"kenapa ketawa, kamu mengejek ku?"
"gak kok kamu itu terlalu posesif tapi bagus dong kamu jagain yn kayak gitu bahasa namja lain kalau deketin yn akan berpikir kedua kalinya, karena pawang nya galak banget."
"kamu mau ikut aku gak?"
"ya ayo."
Jeno yang terkekeh tapi tidak dengan Jaemin yang menatap nya datar, selama beberapa jam akhirnya mereka sudah sampai di rumah.
Jaemin langsung keluar dari mobilnya tanpa mempedulikan Jeno yang masih menyusul nya, Jaemin yang begitu gelisah dia pun menekan bell pintu dengan tergesa-gesa.
"astaga nyantai aja kali, yn gak akan kemana-mana."
Jaemin menatap tajam Jeno tapi Jeno hanya santai saja gitu dia tersenyum melihat Jaemin sampai menampakkan eyes smile nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
