Ivyana Terresia, gadis yang tumbuh menjadi sosok cantik, mandiri dan pekerja keras, terlepas dari latar belakangnya menjadi yatim piatu yang dibesarkan di panti asuhan.
Kini Ivy berusia 25 tahun, berkat kerja kerasnya selama ini Ivy mampu membeli rumah dan hidup tanpa mengkhawatirkan makanan untuk esok hari.
Ivy berjalan melewati koridor kantornya, melihat beberapa teman kantornya sedang membicarakan novel yang popular saat ini.
Seorang wanita bernama Elsa menyeret Ivy untuk bergabung ke dalam percakapan.
"Ivy coba deh baca novel ini, demi apa bagus banget. Rekomendedlah kalo menurutku!"
Ivy menggeleng "Tapi aku nggak terlalu suka novel genre romance" tolaknya.
"Vy percaya deh, kamu harus baca!" paksa Elsa membuat Ivy menerima novel itu.
Ivy berjalan pulang menuju rumahnya. Malam ini begitu tenang, Ivy melihat bangku di taman dan memutuskan menikmati ketenangan sembari membaca novel tersebut.
'The Lady and Male Interest' Sebuah novel romansa bertema kerajaan. Menceritakan seorang gadis noble berpangkat rendah yang akan menaklukan hati para male interestnya.
Sebuah novel pasti memiliki antagonis untuk membuat sang protagonis lebih bersinar. Begitu juga dengan novel ini, antagonis berakhir menyedihkan dan hanya ditakdirkan menjadi tokoh yang mendorong berseminya cinta sang heroin dengan male interesnya.
Dapat dikatakan bahwa novel ini memiliki ending yang bahagia setidaknya bagi para protagonis.
'hidup bahagia bersama selama-lamanya'
Itulah yang tertulis dalam ending novel itu. Namun tentu saja, tidak ada yang namanya ending yang bahagia bagi sang antagonis.
Perhatian Ivy teralihkan kepada antagonis yang sangat kejam. Menyiksa orang adalah hobinya, dia bahkan mengoleksi lelaki-lelaki tampan untuk dijadikan haremnya. Mulai dari ksatria, penyihir, serta budak yang tampan.
Si antagonis ini pasti benar-benar gila! Dia sangat terobsesi dengan segala sesuatu yang indah. Emas, permata, dan perak juga tidak menjadi pengecualian.
Dia juga terobsesi dengan sang pangeran karena ketampanannya, membuatnya ingin mendapatkan pangeran itu dengan segala cara termasuk menganiaya heroin yang menyebabkan dia dieksekusi oleh pangeran.
'Ughh...benar-benar sangat klise' batin Ivy.
Ini sebabnya Ivy tidak menyukai romansa, karena Ivy, selama 25 tahun dia hidup tidak pernah terlibat dengan hal-hal berbau romansa. Ivy memutuskan untuk pulang setelah selesai membaca.
Di tengah perjalanan Ivy melihat seekor kucing yang terdiam di tengah jalan. Melihat ada truk yang akan melintas, Ivy dengan sigap berlari ke arah kucing itu dan mencoba menyelamatkannya.
"Brakkk!"
Ivy tertabrak oleh truk itu. Ivy mendapati dirinya lega karena dia berhasil meraih kucing itu dalam genggamannya.
Ivy tergeletak, pandangannya mulai kabur dan tubuhnya perlahan mati rasa. Ivy mendengar keramaian di sekitarnya, meminta tolong untuk menyelamatkannya.
Tetapi ada yang aneh, Ivy mendengar kucing yang diselamatkannya berbicara dengannya.
"Sebagai tanda terima kasih, aku akan memberimu kesempatan untuk hidup kedua kalinya"
'What the f—haha, aku pikir kucing itu yang berbicara padaku, emang orang sekarat bisa berhalusinasi juga ya?'
Ivy memutuskan untuk menganggap nya halusinasi semata. Lagipula mana ada yang namanya kucing bisa bicara. Sungguh mengerikan jika memang ada.
Mata Ivy terasa berat, Ivy menyerah untuk mencoba tetap tersadar. Satu-satunya hal terakhir yang dia lihat sebelum semuanya menjadi gelap adalah novel klise itu.
Ivy tidak berpikir jika dia akan mati konyol seperti ini. Ya! mati tertabrak truk karena menyelamatkan seekor kucing!
Tiba-tiba muncul sebuah cahaya yang menyilaukan, Ivy mencoba membuka matanya.
Terlihat langit-langit dinding yang asing, namun begitu megah. Hahaha, ini pasti surga! Tuhan pasti tau segala kebaikan Ivy di dunia hingga Tuhan menghadiahkan Ivy surga.
Tapi ada yang aneh! kenapa Ivy tidak memakai baju sama sekali? Ivy menelusuri sekitarnya.
Holy shi— Ivy terkejut mendapati seorang lelaki tidur di sampingnya. Lelaki itu sangat tampan, hingga Ivy tidak bisa berhenti menatapnya.
Sekarang Ivy mengerti perasaan sang antagonis mengapa sangat terobsesi dengan keindahan dan ketampanan. Melihatnya saja seperti mengkonsumsi obat adiktif.
Tidak! Ini bukan saatnya mengagumi ketampanan orang.
"Master sudah bangun? Kenapa menyelimuti tubuh sampai seperti itu? Master kedinginan?"
Hah?! Master!? Tunggu, sepertinya Ivy familiar dengan kata ini. Salah satu harem antagonis memanggilnya 'master'. Kalo dipikir tampang pria ini juga tidak asing, rambut pirang dan mata keemasan.
Nggak Mungkin! Ivy menampar wajah nya sendiri, meyakinkan bahwa ini bukan realita.
"Master? Ada apa? Jika master kedinginan. Bolehkah saya memeluk master?"
Wow boleh! itu adalah kata yang tepat untuk mendeskripsikan raut muka Ivy. Tapi tidak sekarang, tampan.
"Apa kamu tau siapa namaku?" Tanya Ivy
"Viviana Lawrance Agriche, master. Apakah saya melakukan kesalahan?" Lelaki itu menundukkan kepala gemetar.
Tidak dapat dipercaya. Jiwa Ivy merasuki tubuh antagonis yang akan dieksekusi mati?
membayangkan mati kedua kalinya saja sudah membuat tubuh Ivy merinding.Ngomong-ngomong lelaki ini, berarti haremnya? Kehidupan Ivy sebagai 'single' selama 25 tahun berubah dalam sekejab!
********
Happy reading!
fyi : Heroin adalah cewe protagonis yang di kejar-kejar oleh male interest
Male interest adalah cowo-cowo yang jatuh cinta dengan heroin
dan Antagonis adalah tokoh jahatnya.
Jangan lupa vote dan komennya ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Villainess's Harem
Historical FictionIvy berstatus 'single' selama 25 tahun dia hidup. Saat menyelamatkan kucing di tengah jalan, ia tertabrak truk. Anehnya, Ia terbangun dan ada lelaki tampan tidur di sampingnya. Ivy jadi Antagonis di novel yang ia baca?! Hobi menyiksa dan mengoleks...