Ch 4 : Dear Brother

26.4K 3.6K 126
                                    

Jeremy Agriche, putra tunggal Duchess Dianna Agriche sekaligus pewaris sah keluarga Agriche yang akan menggantikan posisi Duke nantinya.

Duke Agriche bukan seorang ayah yang hangat bagi putranya, mungkin lebih tepatnya Duke megekspresikan 'kasih sayang' dengan caranya sendiri. Sedangkan Duchess Dianna meninggal saat Jeremy masih berusia 3 tahun karena menderita penyakit yang ganas.

10 tahun yang lalu.

Jeremy berusia 13 tahun, anak laki-laki yang seharusnya menghabiskan waktu untuk bermain bersama teman sebayanya, bahkan sudah dituntut menjadi penerus keluarga Agriche yang sempurna.

Pagi itu, Jeremy telah menyelesaikan kelas pedangnya. Terlihat dari kejauhan sosok Duke menghampiri Jeremy. Namun, ada yang asing. Pandangan Jeremy teralihkan pada seorang gadis yang terlihat memakai pakaian yang lusuh.

Kurus dan tak terawat. Mata gadis itu begitu padam, pandangannya kosong tanpa emosi. Gadis itu menunduk mengikuti langkah pria di depannya.

Sebenarnya siapa gadis ini? mengapa Duke membawanya kemari?

"Salam, Ayah"

Sapa Jeremy kepada ayahnya dengan ekspresi penasaran yang tak dapat disembunyikan lagi.

"Namanya Viviana. Mulai sekarang dia adalah bagian dari keluarga Agriche."

Jeremy menjulurkan tangan ke arah gadis itu. Entah kenapa perasaannya begitu hancur setiap kali melihat gadis itu. Jeremy tidak pernah merasakan ini sebelumnya, bahkan saat kematian Ibunya. Tubuh gadis itu tidak seperti kebanyakan gadis seusinya. Begitu banyak luka dan lebam.

Gadis itu mendongakkan kepalanya, menatap lalu meraih tangan Jeremy. Mata mereka bertemu satu sama lain. Jeremy begitu terkesiap. Untuk pertama kalinya gadis itu menunjukkan sebuah ekspresi.

'Kebencian'.

Jeremy mengira Ivy membencinya karena mereka adalah saudara tiri. Tapi tidak. Ivy membenci garis takdir. Ivy membenci karena dia harus terlahir di keluarga ini.

Fakta bahwa dia adalah anak haram, apakah itu cukup untuk membuat dia ditelantarkan seperti itu?

******

Ivy melupakan bagian penting di novel ini. Jeremy Agriche adalah antagonis yang akan mencoba menculik heroin. Itupun bukan karena alasan 'jatuh cinta pada pandangan pertama' seperti male interest yang lain. Tapi karena permintaan Si antagonis sialan, Viviana.

Memang benar, hubungan mereka sangat buruk. Jeremy selalu mencoba merekatkan jarak diantara mereka berdua dengan mengirimkan hadiah yang pada akhirnya pun tidak pernah dipedulikan dan bahkan dibuang.

Untuk pertama dan terakhir kalinya hanya satu permintaan Viviana kepada kakaknya yaitu menculik heroin dan mengasingkannya ke tempat yang jauh dimana pangeran tidak dapat menemukannya.

Kalian pasti tau bagaimana endingnya. ofc, rencana payah itu dengan mudah digagalkan oleh para lelaki yang mengejar Sang heroin. Sudah Ivy bilangkan, novel ini sangat klise.

Setelah Si antagonis dieksekusi oleh pangeranpun, Jeremy membalaskan dendam adiknya dengan mencoba membunuh pangeran yang pada akhirnya merenggut nyawanya sendiri.

DASAR AUTHOR YANG KEJAM! hanya itu satu-satunya kalimat yang terlintas dipikiran Ivy. Setidaknya author memberi happy ending untuk Jeremy yang hanya ingin menjadi kakak yang baik untuk adiknya.

Air mata Ivy perlahan mulai mengalir tanpa Ivy sadari. Huh? kenapa Ivy menangis? hanya saja ini sangat menyedihkan.

Bahkan disaat detik-detik terakhirnya, Viviana yang asli tidak pernah tahu bahwa ada orang lain disisinya yang selalu mendukungnya.

"Ivy? kenapa menangis? apa ayah mengatakan sesuatu yang buruk kepadamu?"

Tangan Jeremy meraih Ivy dengan wajah begitu pucat. Menghawatirkan mengapa gadis di depannya tiba-tiba meneteskan air mata.

Ivy yang sedang tenggelam dalam pikirannya seketika sadar. Ughh! sangat memalukan. Kenapa bisa-bisanya Ivy menangis di depan pria ini, rasanya Ivy ingin menghilang saja.

"Hah? menangis apanya? cuman kelilipan saja kok" Ivy dengan cepat menghapus air matanya.

"Pelayannn!" Teriak Jeremy.

Ivy terlihat bingung karena Jeremy tiba-tiba berteriak memanggil pelayan. Para pelayan dengan sigap menghadap Jeremy. Jangan bilang....

"Bersihkan seluruh koridor ini, jika aku menemukan sebutir debu tersisa, kalian akan menanggung akibatnya!"

Para pelayan terlihat gemetar, dan langsung melaksanakan perintah tuannya.

'What the fuc— hahaha.' Ivy menertawai dirinya sendiri. Bagaimana ceritanya Ivy bisa menangisi pria seperti ini. Dia benar-benar mengidap penyakit 'sister complex'.

"Jadi, apa yang kamu bicarakan dengan ayah?"

"Sepertinya aku akan menggantikan ayah untuk pertemuan di istana"

"Apa kamu baik-baik saja? kepalamu habis terbentur?" Kakak sialan ini malah mendoakan adiknya sendiri.

"Kenapa emangnya?" Tanya Ivy.

"Hanya saja, kamu selalu mengabaikanku. Ini bahkan pertama kalinya kamu bertanya kepadaku"

"Oh jadi harus kuabaikan lagi?" Goda Ivy.

Raut muka Jeremy seketika menjadi suram. Ivy tidak menyangka bahwa reaksinya akan seperti ini.

'Tidak ayah, tidak anak, sama-sama hobi membuat situasi menjadi awkward' batin Ivy

Ivy dengan cepat mengalihkan pembicaraan.
"Ah tapi aku takut, Bagaimana jika aku mengacaukan pertemuannya?"

"Tenang saja, Aku yang akan membereskan tikus-tikus yang berani mengganggumu. Akan kupatahkan tangan merek—

Ivy dengan cepat menutup mulut Jeremy. Cukup! Tidak ada yang beres dengan keluarga ini. Jika Ivy terus mendengar perkataan Jeremy bisa-bisa Ivy yang jadi gila. Dasar 'Sister Complex Akut'.

Ivy memutuskan untuk tidak menghiraukan perkataan kakaknya. Menuju ke kamarnya dengan perasaan lega. Jika Ivy tidak meminta Jeremy untuk menculik heroin, maka Jeremy tidak akan jadi antagonis, kan?

Hari ini sangat melelahkan. Ivy juga harus menyiapkan hati dan mental keesokan harinya untuk bertemu pangeran di istana. Ivy tidak bisa menahan kesadarannya lagi. Rasa kantuknya begitu berat.

Baik! Mari tidur dan serahkan saja nasib Ivy kepada tuhan untuk esok hari!

*******
Happy reading guys!
fyi : duchess adalah gelar istri dari duke.
Sister complex itu kakak yang terobsesi dengan kasih sayang adiknya.
Jangan lupa vote dan komennya ya..
Maaf jika ada kesalahan atau typo, kritik dan saran aku tunggu ya di komen! Terima kasih!
Jeremy Agriche

Maaf jika ada kesalahan atau typo, kritik dan saran aku tunggu ya di komen! Terima kasih!Jeremy Agriche

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Villainess's HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang