Sweetheart End_

Sweetheart 51 ⭐

________________________

Abill bangun dengan wajah fresh walau badannya masih terasa lemas.saat ini jam menunjukkan pukul 16.42 wib sinar senja yang sedikit demi sedikit mulai menghilang menarik perhatian abill.ia beranjak menuju balkon apartemen untuk melihat golden hours yang membuatnya takjub.

"Keren".rasanya sudah lama abill tak melihat pemandangan ini.sinar hangat itu seakan membuat otak abill flashback ke masa lalu.terlintas potongan momen-momen saat pertemuan pertama nya dengan devin sampai satu persatu masalah di hubungan mereka mulai mengusik.

"Golden hours with you ".ucap seseorang dari belakang abill.

"Abill seneng bisa ada disini lagi...".abill menatap devin sambil tersenyum manis.

"Sama bang dev".

"Sini".devin menarik abill ke dalam dekapan nya.

"Dari kemarin abill di peluk mulu".gerutu abill

"Gak mau di peluk lagi nih?".devin menunduk lalu menatap abill.

"Gak. mauuuuuu".devin terkekeh saat abill mengeratkan pelukan nya.

"Abill mau dua hari disini".pinta abill

"Nanti daddy marah".ucap devin.keluarga mereka memang sudah mengetahui jika devin dan abill berbaikan tapi untuk hubungan yang lebih mereka melarang nya apalagi kakek ogi sudah mengatakan jika abill dan devin baik nya memang bersaudara tidak ada hubungan spesial selain itu.

"Bang dev bilangin ke daddy ya".ucap abill memohon.

"Lusa kita sekolah ruby".

"Bilang aja bang dev gak mau abill disini.kalo mau bawa yori kesini barang-barang abill di buang dulu cat nya di ubah. abill gak mau ya yori kesini terus suka sama temen abill".kalian pasti tau yang di maksud 'teman' oleh abill.ya para pony dan pernak-pernik nya.

"Ngomong apa sih".ucap devin menatap heran abill.

"Abill tuh -----".

"Jangan bahas orang lain kalo lagi berdua sama aku".

"Abill cuma bilang bukan di bahas".

"Hmm terserah".devin melangkah pergi meninggalkan abill yang masih ingin berdebat.

"Bang devvvvv".teriak abill

Sesampainya di ruang tamu abill melihat devin yang memejamkan matanya di sofa.

"Dasar udah gede masih marah".sindir abill seketika devin membuka matanya.

"Ish...bang dev ngomong dong"

"Abill ngambek juga nih".abill cemberut menandakan ia juga kesal.

"Gak ada ganteng-ganteng nya tau kalo ngambek gitu".

"Lagian abill tadi cuma ngasih saran yang bagus".

"Abill pinjem hp nya".tanpa persetujuan devin,abill mengambil ponsel yang ia letakkan di meja.

"Halo ? "