ARKASA - 08

324 37 2
                                    

Bintang Malam, Bintang Senja, Bintang Timur, HESPEROS.

*****


"Zer, ternyata klub milik ketua Lagaskar itu bermasalah," ucap Lord yang kini tengah bermain catur bersama Zero.

"Bermasalah gimana?" tanya Zero bingung.

"Siniin kuping lo," Zero langsung mendekatkan telinganya kepada Lord.  Matanya membulat setelah Lord membisikkan sesuatu kepadanya.

"Gila,"

***

Arka, Abbas, dan Govinda sedang berjalan menuju kantin. Mereka keluar lebih lama karena gurunya tidak mendengar bel istirahat dan masih terus nyeroscos.

Anggota lainnya sudah menunggu mereka di mejanya, kecuali Arsha.

"Arsha mana?" tanya Abbas yang baru datang langsung duduk dan mengambil kentang milik Yuna.

"Kentang gue!"

"Arsha mana?" tanya Govinda.

"Gak tau tadi tiba-tiba keluar dari kelas," ucap Yuna cemberut kepada Abbas karena telah mengambil kentangnya.

Arka langsung mengetik sesuatu di handphonenya. Ia mengirim pesan kepada kembarannya itu.

"Eh gue mau pesen soto, ada yang mau juga gak?" tanya Davan yang tatapannya langsung tertuju pada Liandra.

"Gue mau dong!" ucap Arsha yang baru saja tiba.

"Dari mana lo?" tanya Abbas kepada Arsha.

"Don't be curious,"

"Gak bisa bahasa inggris!"

"Yang lain ada yang mau juga?" tanya Davan yang dikacangkan.

"Arka udah makan?" tanya Arsha kepada teman-temannya. Dan mereka langsung menggelengkan kepalanya.

"Beliin Arka juga," ucap Arsha kepada Davan.

"Siap!" Davan langsung bergerak membelikan teman-temannya soto.

"Eh itu bukannya murid yang tadi pagi nabrak Arka ya?" tanya Yuna melihat Sabrina di pojok kantin tengah memainkan ponselnya.

"Mana?" tanya Abbas melihat ke arah penglihatan Yuna. Dan yang terlihat hanyalah punggung gadis itu.

"Kayaknya dia gak punya teman ya," gerutu Govinda kasihan.

"Suruh kesini aja," ucap Davina.

"Jangan!" semuanya langsung menatap Arsha yang tiba-tiba menghentikan mereka.

"Ada apa Sha?"

"N-nanti kalo dia sama kita bisa-bisa dia dibully lagi,"

"Lagi?" Arka menaikkan sebelah alisnya. Arsha langsung merutuki dirinya sendiri yang keceplosan.

"T-tadi pas gue ke toilet dia habis dibully," ucap Arsha menjelaskan.

"Dibully?!" Arsha menganggukkan kepalanya.

ARKASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang