ARKASA - 13

254 28 11
                                    

Bintang Malam, Bintang Senja, Bintang Timur, HESPEROS.

*****

"SAMANTHA COMPANY yang saat ini berada di puncak kejayaannya diisukan tengah mengalami keadaan yang tidak biasa. Menurut informasi yang kami dapat, pendiri serta CEO dari Samantha Company-"

Caitlyn mematikan televisi setelah melihat wajah Papanya terpampang disana. Ia memijat pelipisnya sambil memikirkan cara untuk memusnahkan musuh-musuh keluarganya.

"Mikirin apa?" Arka bersender di pintu yang menghubungkan apartemen mereka.

"Arka,"

"Hm,"

"Lo mau minum gak?" Arka berjalan mendekati kulkas dan mengambil dua kaleng bir lalu memberikan satu kepada Caitlyn.

"Thanks,"

Mereka berdua minum dalam keheningan. Arka tahu Caitlyn sedang tidak baik-baik saja. Lebih tepatnya, Caitlyn tidak pernah baik-baik saja. Sejak kecil ia selalu berada dalam pengasingan, selalu berganti identitas, dan pindah dari negara satu ke negara lain demi menghindari musuh bebuyutan Papanya yaitu keluarga Dafka.

Sampai ia jenuh dan akhirnya memutuskan kembali ke Indonesia dengan wajah dan nama samarannya.

"Bokap nyokap lo gimana? Ada kabar?" tanya Arka. Caitlyn tersenyum tipis lalu menggelengkan kepalanya.

"Gue kangen mereka Ka. Gue pengen peluk Mama sama Papa dan bilang kalo ini berakhir. Mereka gak perlu lagi susah-susah jaga identitas gue," ucap Caitlyn memainkan botol bir di tangannya.

"Bertahan sebentar lagi, gue dan Hesperos bakal berjuang sampe akhir,"

"Makasih, udah bentuk Hesperos buat gue dan buat orang di sekitar," ucap Caitlyn tersenyum.

Sebuah suara deringan dari handphone Arka mengalihkan perhatian kedua remaja itu. Arka lalu mengangkat telepon yang ternyata dari Govinda.

"Apa?"

"KA! GAWAT KA! ABBAS SAMA SATRIA LAGASKAR RIBUT DI DEPAN MARKAS! KAYAKNYA ANAK LAGASKAR SEBENTAR LAGI NYAMPE SINI!"

Mendengar ucapan Govinda, Arka langsung bangkit dan mengambil jaketnya. "Gue kesana sekarang,"

"Mau kemana? Ada masalah?" tanya Caitlyn khawatir.

"Anak Lagaskar bikin keributan di depan markas," ucap Arka.

"Gue ikut," ucap Caitlyn ikut mengambil jaketnya.

"Gak! Lo di sini aja, bahaya." ucap Arka lalu ia pergi ke pintu apartemen di sebelah. Setelah kepergian Arka, Caitlyn langsung memakai jaket, mengambil topi, dan maskernya. Ia berpakaian berbanding terbalik dengan karakter Sabrina.

Caitlyn mengambil kunci motornya lalu masuk ke kamarnya. Ia membuka pintu lemari di kamarnya, hanya ada pakaian-pakaian yang biasa ia pakai. Caitlyn lalu menekan tombol tersembunyi di lemari itu dimana hanya ia yang tahu letaknya.

Sedetik kemudian, lemari pakaiannya berubah menjadi lift yang menghubungkan langsung ke parkir khusus di basement.

Setelah sampai di bawah, Caitlyn langsung menaiki motornya dan menggunakan helm. Caitlyn melewati banyak mata-mata dan orang suruhan musuh keluarganya namun tak ada yang sadar bahwa ia adalah Sabrina.

***

"ANJING! GUE GAK ADA YA NYARI MASALAH SAMA LO!"

ARKASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang