ARKASA - 10

327 38 6
                                    

Bintang Malam, Bintang Senja, Bintang Timur, HESPEROS.

*****

"APA?! CAITLYN?!"

Para orang tua yang tengah berkumpul di kediaman William langsung berdiri setelah mendengar ucapan Fanno yang sedang menelpon Arsha.

"Caitlyn kenapa?"

"Dia udah di Indo?"

Setelah selesai menelpon Arsha, Fanno langsung mengacak rambutnya frustasi.

"Kenapa sama Caitlyn?" tanya Abel.

"Dia tadi ke sirkuit, terus kena balok kayu saat ngelindungi Arka," jelas Fanno.

"Caitlyn udah di Indo?! Kenapa kita gak tau?!" ucap Dara terkejut.

"Itu gak penting, yang penting sekarang kita ke rumah sakit, dan memastikan kalo identitas Caitlyn aman," ucap Fanno. Mereka semua pun bersiap untuk ke rumah sakit.

***

"Dia siapa?" tanya Abbas yang sedari tadi bingung melihat anggota inti sangat khawatir dengan gadis itu. Bahkan Arka yang tidak tertarik dengan wanita pun terlihat begitu khawatir.

"Gue gak ada hak buat ngomongin identitas," ucap Yuna kepada Abbas.

"Jangan pernah nanya identitas dia sama Arka, Arsha, Davina, Davan, dan juga kita berdua," ucap Liandra.

Sepenting apa identitas gadis itu sampai Yuna dan Liandra berbicara seperti itu?

Arka dan Arsha duduk di samping brankar menunggu Caitlyn membuka matanya.

"Dia mungkin sadar beberapa saat lagi, atau paling lambat besok pagi, karena pukulannya cukup keras, untung saja tubuhnya kuat. Apa dia sering dipukul?"

Davina langsung menatap dokter itu dan memberi isyarat agar ia keluar saja dari ruang rawat.

"Ekhem. Saya permisi dulu,"

"Pengen gue bikin bungkem tuh mulut dokter," ucap Davan dengan tangan yang ia lipat di depan dadanya.

"Lo udah jadi nelpon orang tua?" tanya Davina kepada Arsha.

"Udah, mereka lagi di perjalanan ke sini,"

"Suruh Liandra nyari informasi tentang Dafka," ucap Arka. Davina menganggukkan kepalanya lalu mencari Liandra dan Yuna yang masih di luar bersama Abbas, Govinda, dan Brian.

"Kalian bertiga pulang aja. Yuna, Liandra, kalian masuk," ucap Davina.

Dengan tatapan bingung, Govinda menarik tangan Abbas yang tidak mau pergi. "Udah turutin ucapan dia, kita orang luar, ngertiin keadaan mereka," ucap Govinda.

Brian berjalan duluan disusul Govinda dan Abbas.

Di parkiran, mereka berpapasan dengan para orang tua anggota inti Hesperos.

"Om, Tante," Brian menyapa mereka.

"Kalian udah mau pulang? Hati-hati ya," ucap Fanny kepada mereka bertiga.

ARKASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang