Jimin dan rose sudah berjalan hampir setengah jam di bawah salju. Rose pun mulai merasakan kedinginan. Begitupula dengan jimin.
"Chim".
Panggil rose."Kenapa?"
"Apa masih jauh lagi?"
Jimin mengangguk
"Kamu capek? Kalau kamu capek kita bisa istirahat sebentar"Rose dengan cepat menggelengkan kepalanya saat melihat situasi saat ini.
"Tidak, siapa yang bilang aku capek. Berjalan di bawah salju memang yang terbaik""Jinjja?"
Tak lama mereka merasakan angin yang semakin kencang, salju yang turun pun semakin banyak. Di tambah lagi mereka saat ini tengah berada di jalan yang gelap karena di setiap sisi jalan adalah hutan.
"Jim, sepertinya..... Aku. ..... Aku".
Brukk
Rose tak sadarkan diri di samping jimin, jimin pun terkejut dan panik.
Ia segera berjongkok dan membopong tubuh rose.
"Chae!! Sadarlah!"Melihat rose yang tidak menjawabnya jimin semakin panik, ia berlari mencari tempat yang sekiranya bisa buat neduh di tengah badai salju seperti ini.
Jimin terus berlari hingga ia menemukan sebuah gubug tua di tengah hutan. Ia menyandarkan tubuh rose di pojokan gubug. Ia melepas jaketnya dan memakaikannya ke rose.
Rose perlahan mulai sadar, namun tubuhnya sangat menggigil."J jim in, kita d dimana?"
"Syukurlah kamu sadar, di luar sedang ada badai salju. Kita tidak bisa melanjutkan perjalanan. Oh tunggu sebentar!" Jimin berdiri dan bersiap hendak keluar dari sana.
"M mau kemana?"
"Nyari kayu bakar"
"Ngga make jaket? I ini dingin banget loh" ucap rose menggigil, bahkan bibirnya beeubah warna menjadi biru dan kulitnya sangat pucat.
"Ngaa itu buat kamu aja, namja tidak akan kedinginan"
Jimin bangga, kemudian segera pergi meninggalkan rose.
Tak butuh waktu lama jimin kembali lagi ke gubug dengan membawa ranting kayu di tangannya.
Ia segera menatanya."J jim, d dimana koper kita?"
"Aku baru ingat, aku meninggalkannya di pinggir hutan tadi"
Rose ingin marah tapi karena saat ini dia sangat kedinginan ia tak sanggup berbicara lagi, bibirnya bahkan terasa mau membeku.
Jimin mengeluarkan pemantik dari sakunya.
"Wahh ini lumayan hangat" ucapnya sembari menjulurkan kedua tangannya ke arah tumpuan api yang dibuatnya.
Ia kemudian melihat rose yang semakin menggigil, ia kemudian mendekatinya, memeriksa jidat rose yang semakin dingin bukan semakin hangat dan ia juga mendapati kalau bajunya rose basah.
"Sepertinya api itu tidak cukup buat chae".
Sebuah ide terlintas di pikirannya.
Ia degera melepaskan kaosnya.Lalu ia mendekati rose.
"Buka bajumu!" Perintah jimin."Y yak!! L Lu gila?"
"Ini cara yang efektif biar lu ngga kedinginan, gw pernah baca artikel kalau tubuh manusia itu hangat".
"T tapi k kenapa h harus buka baju! Lu mau cari kesempatan dalam kesempitan?"
Protesnya."Baju lu basah, buruan! Badainya makin kenceng!. Atau mau gw bantuin?"
"J JANGAN!! Lu jangan liat!"
Rose mulai memegang ujung bajunya. Sedangkan jimin mulai memejamkan matanya."Gw ngga yakin, lu nanti diem diem ngintip!"
"Astaga!! Kondisi lu udah mau beku kek gitu, masih aja solimi sama gw. Nih gw balik badan!"
Jimin langsung membalikkan badannya sambil menutup mata dengan kedua tangannya._
_
_
_
"Udah?"
"Hm"
Jimin dengan sigap berbalik dengan mata yang masih terpejam dan langsung memeluk rose hingga mereka berdua akhirnya berpelukan diatas sebuah triplek beralaskan kardus dengan berselimut jaket oversizenya jimin.
"Kau jangan macam-macam!" Perintah rose.
Dan masih dengan mata terpejam jimin menyuruh rose untuk menyandarkan kepalanya di tangan kanannya.
"Sudah jangan berpikir macam-macam. Tidurlah! Semoga besok badainya berhenti!"Mereka berdua akhirnya tidur berpelukan di dampingi dengan sebuah api unggun.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAUGHTY BOY ✔️
Teen FictionGara-gara nggak sengaja liat orang lagi ena ena, hidup gw jadi ngga tenang...... Gini bat hidup gw astagaa - park Chaeyeong (Rose) Pernah menempati rank tertinggi : #1 jirose #1 parkchaeyeong