05. sekolah baru

20.3K 1.6K 88
                                        

Pagi ini Varsha sudah siap mengenakan seragam SMA barunya, ia juga terlihat semakin cantik saat rambut panjangnya ia kuncir kuda tak lupa poni tipisnya. . Gadis itu terdengar menghela nafas kasar, merasa malas untuk mencari teman baru lagi. Dan juga malas beradaptasi dilingkungan baru, Varsha sudah terlanjur nyaman sekolah lamanya. Walaupun sederhana namun Varsha merasa nyaman daripada harus bersekolah dikalangan orang tajir. Varsha hanya malas jika harus mengalami pembullyan nantinya. Siapa sangka Varsha yang memiliki fisik hampir mendekati sempurna itu masih saja merasa insecure.

"Oke stop insecure! Lo cantik dimata orang yang tepat!"

Melihat dirinya memakai seragam mewah justru mengingatkan Varsha pada kedua orang tuanya. Harta, kemewahan, kasih sayang, semua itu telah direnggut dari kehidupan Varsha bersamaan dengan kematian kedua orang tuanya. Sudah 2 tahun ini kehidupan Varsha pas-pasan, kemiskinan langsung melanda. Perusahaan yang sudah dibangun oleh ayah Varsha bangkrut dan itu menyebabkan semua Aset keluarga Arvandi harus disita. Saat itu Varsha kehilangan semangat hidup, pernah sekali ia ingin bunuh diri namun Sadam mencegahnya. Dan semenjak saat itu, walaupun Varsha tinggal dikontrakan sederhana ia masih mempunyai semangat hidup. Yaitu Sadam. Dan kini?? Semangat hidupnya sudah direnggut dari dirinya. Tapi walaupun seperti itu. Varsha tak akan pernah mengulangi hal bodoh lagi. Jika dirinya mati karna bunuh diri, pasti orang tua nya akan sedih diatas sana. Jadi Varsha harus mencari semangat hidupnya lagi dan harus menyelesaikan urusannya.

Oke balik ke cerita.

Karna Candra tak kunjung datang, akhirnya ia memilih untuk keluar kamar. Setelah menuruni tangga ia tak melihat siapa pun hanya ada botol bekas berserakan dimana-mana dan juga kotak rokok yang sudah kosong. Varsha menatap sekeliling, ia merasa hanya ada dirinya dirumah ini. Varsha berfikir, kenapa tak ada pembantu satu pun? Dan kenapa tak ada orang tua Candra? Atau saudara mungkin? Karna Varsha mengira basecamp ini adalah Rumah Candra.

Sambil menunggu Candra, Varsha memilih untuk membersihkan ini semua. Namun baru ingin mengambil salah satu botol, Candra muncul dari balik pintu dengan memakai seragam tak dimasukan dan jas yang hanya tersampir dibahunya.

"Ayo"

Candra berjalan lebih dulu, Varsha menghela nafas. Ia tak jadi membersihkan ini semua, tapi itu tak perlu dipikirkan. Gadis itu berjalan mendekat ke arah Candra yang sudah duduk diatas motornya. Melihat kedatangan Varsha, Candra menyerahkan helm bogo berwarna hitam. Dan dengan sangat hati-hati Varsha menaiki motor Candra, ia cukup kesusahan karna roknya yang terlalu pendek. Takut saja jika anginnya genit:v

Varsha berpegangan pada ujung kaos Candra. Motor pun mulai melaju, dan kenapa disaat seperti ini Varsha kembali ingat Sadam? Karna biasanya, jika sedang dalam posisi seperti ini. Varsha akan memeluk erat pinggang Sadam dan menyenderkan kepala nya dipunggung Sadam. Namun sepertinya momen seperti itu tak akan terulang lagi. Hingga akhirnya motor Candra berhenti diparkiran sekolah yang cukup besar. Varsha tak begitu terpesona, bahkan sekolah Varsha dulu waktu orang tua nya masih hidup jauh lebih indah, menurutnya.

"Atmaja High School" gumam Varsha masih bisa didengar Candra. Varsha turun diikuti dengan Candra. Dengan pelan, Candra mengenggam tangan Varsha dan menariknya lembut. Tentu itu berhasil membuat heboh satu sekolah, pujian, cacian, sindirian mulai terdengar di telinga Varsha.

"Ihhh dia siapa?!!!"

"Pacarnya Candra?!!"

"Cocok dijadiin butchy gue ini mh"

"Wahh saingan Dila nih, wajib kasih tau!!"

Perkataan terakhir yang dilontarkan salah satu siswa sedikit menarik perhatian Varsha. Namun ia tak memperdulikannya, Candra terus menuntunnya hingga sampai diruang kepala sekolah. Dengan santai, Candra membuka pintu itu dan langsung masuk tanpa salam maupun permisi. Tentu saja Varsha terkejut dan sedikit tak enak hati saat memasuki ruangan yang ternyata ada pak kapsek nya.

CANDRA [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang