06. Candra milik Varsha

19.6K 1.6K 47
                                    

Sekarang Varsha sudah duduk dikantin bersama dengan gadis yang memiliki paras begitu imut. Tadi setelah Varsha masuk ke kelas ia langsung mendapat teman baru. Dan apa kalian tau? Gadis yang menjadi teman pertama Varsha adalah adik dari Candra. Yana Atmaja, atau kerap disapa Yana. Gadis yang memiliki rambut coklat alami, kulit yang begitu putih dan juga wajah yang begitu menggemaskan. Yana sangat ramah pada Varsha, namun ia tak tau kalau kakaknya adalah orang yang berperan besar dalam hidup wanita yang ia sebut sebagai 'teman'. Tapi mau bagaimana pun juga Varsha tak bisa membenci Yana hanya karna Candra.

"Pipi kamu kenapa? Kok merah?" tanya Yana dengan lucu. Varsha tersenyum tulus, jemari gadis itu mengusap lembut rambut Yana. Rasanya Varsha bisa melihat mendiang sang adik dalam diri Yana. Begitu menggemaskan.

"Gapapa" ucap Varsha lembut, kembali menjauhkan tangannya. Yana yang pada dasarnya begitu polos hanya mengangguk saja, ia lantas memilih untuk memainkan ponsel sambil menunggu pesanan. Karna kebetulan kantin ramai jadi terpaksa Yana harus menunggu seperti ini.

"WOII DISURUH KUMPUL DILAPANGAN SAMA CANDRA!!!"

Mendadak Teriakan dari seorang cowok yang begitu menggelegar di kantin terdengar. Sontak mendengar itu semua penghuni kantin menuruti perintah cowok itu seakan tak peduli pada makanan masing-masing. Karna jika sudah menyangkut Candra maka mereka semua tak bisa menolak. Karna sudah pasti cowok itu akan membuat masalah yang sayang jika dilewatkan semua siswa.

"Huh! Kak Candra slalu aja bikin masalah!" gerutu Yana. Kembali menaruh ponsel ke dalam saku.

"Kenapa semua nurut aja? Ini perintah Candra kan? Bukan perintah pak Atmaja?" heran Varsha, menatap seisi kantin yang sudah sangat sepi.

Yana menghela nafas "Semua disini takut sama kak Candra, Yana juga gak suka kak Candra sok berkuasa"

"Tap__"

"Lo Varsha kan?" seorang cowok dengan wajah tengil datang menghampiri Varsha dan Yana. Dia adalah Abay. Varsha mendongak, menatap datar cowok itu tanpa ada niatan mengatakan sesuatu. Karna ia masih ingat, dia adalah cowok yang menyeret Varsha pada saat itu. Sedangkan Abay yang melihat tatapan tajam itu mendadak merinding, beruntung ia mengerti apa arti tatapan itu

"Disuruh Candra ke lapangan sekarang juga! Gak pake lama!" ucap Abay dengan lantang. Seketika Varsha terdiam, apakah ini yang dimaksud Candra tadi pagi?.

"Ishh! Kak Abay apaansi main nyuruh-nyuruh Varsha" Yana menatap tajam Abay yang jatuhnya malah imut kelewat batas. Abay yang melihat itu menjadi mlenyot, ia lantas menyisir rambut ke belakang berlagak sok ganteng.

"Aduhh dek Yaya, kalo aa ga bawa neng Varsha ke lapangan, nanti aa bakal dipukulin sama abang kamu" ucap Abay sok imut, menirukan gaya bicara yana.

"Ishh!!!"

Abay kini mengabaikan Yana, dia balik menatap Varsha yang masih terdiam. Baru ingin kembali berbicara, Varsha sudah lebih dulu berlari pergi. Tubuh Abay hampir ambruk ke lantai saat Varsha dengan sengaja menabrak bahu cowok itu dengan keras. Varsha berlari ke Lapangan, ternyata ancaman Candra tak main-main. Hingga langkahnya terhenti dilapangan, ia bisa melihat banyak siswa sudah berkumpul. Pandangannya terus mengedar mencari sosok Candra, matanya akhirnya menemukan Candra tengah duduk disantai dibawah tiang bendera sambil menghisap rokoknya.

"Candra!"

Teriakan dari Varsha tak hanya menarik perhatian Candra, tetapi juga siswa disekitarnya. Lelaki yang masih menyesap rokoknya lantas berdiri, menyemburkan asap rokok ke udara lalu menatap Varsha dengan tatapan datar. Lagi-lagi Varsha merasakan sebuah kasih sayang dari tatapan mata itu, walaupun terlihat kosong namun Varsha masih bisa melihat sebuah cinta. Varsha cukup bingung, biasanya ia hanya melihat tatapan itu dimata Sadam yang dulu mencintainya dengan begitu tulus. Tapi ini Candra, apakah mungkin cowok itu sungguhan mencintai dirinya?

CANDRA [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang