Dengan perlahan Varsha membuka mata, rasa pusing pun langsung menyerang dirinya. Varsha mencoba duduk, memperhatikan ruangan yang sangat redup cahaya. Gadis itu meringis kesakitan, kepalanya terasa sangat sakit. Bahkan rasa sakit itu bertambah saat mengingat terakhir kali ia dipukul oleh pria sialan itu. Sekarang Varsha paham, ia sedang diculik oleh Dila.
"Hikss....."
Suara itu!
Spontan Varsha menoleh, matanya membulat saat melihat keberadaan Yana disini juga. Tubuh mungil gadis itu gemetar ketakutan membuat Varsha tak tega melihatnya. Ia pun mencoba bangun, mendekati Yana dan duduk disampingnya. Dengan cepat Varsha menarik tubuh mungil Yana kedalam dekapannya. Varsha tak bohong, isakan Yana yang semakin mengeras membuat kepalanya semakin berdenyut sakit. Varsha mencoba mencari cara agar bisa menghentikan tangisan gadis itu, karna jika Yana sudah tenang maka Varsha pun bisa berfikir cara agar bisa keluar dari sini.
"Hikss... Yana mau pulang!! Yana mau pulang!!"
"Lo tenang dulu!" ucap Varsha sedikit berteriak.
"Hikss... Yana mau pulang!! Sasa, Yana mau__"
"IYA! LO DIEM DULU!"
Bentakan dari Varsha berhasil membuat Yana diam, gadis mungil itu membekap mulutnya ketakutan. Varsha yang melihat itu bernafas lega, nanti dia pasti akan minta maaf. Tapi untuk sekarang Varsha lebih memilih untuk mencari cara agar bisa keluar dari sini. Hingga tanpa sengaja mata Varsha menatap sebuah Ventilasi tak terlalu besar namun mungkin bisa dilewati tubuhnya. Dengan segera Varsha berlari mendekati Ventilasi itu. Pandangan Varsha kembali pada Yana yang tengah menahan isakan. kondisi gadis itu begitu menyedihkan. Wajah sembab dan juga rambut yang berantakan. Amarah Varsha bergejolak, kenapa Dila mengikut sertakan Yana dalam rencana busuknya.
Setelah mengumpulkan tenaga, Varsha memegang kedua sisi kayu yang menjadi pagar itu dengan sekuat tenaga. Jemari Varsha sampai memerah tapi itu sama sekali tak memutuskan semangat Varsha. Gadis itu terus menarik kayu itu agar mau patah, tapi sialnya kayu itu sangat keras membuat telapak tangannya terasa panas dan juga perih.
BRAKK!
Pintu terbuka dengan keras membuat Varsha spontan melepas cengkraman pada kedua kayu itu. Tangan Varsha mengepal melihat kedatangan Dila bersama dua pria yang tadi sempat Varsha lawan. Pandangan Varsha beralih pada tangan mereka bertiga yang masing-masing memegang pistol. Tentu melihat itu Varsha segera berlari untuk melindungi Yana. Bagaimana pun juga Varsha tak ingin Yana terluka sedikit pun.
Prok..... Prok.... Prok....
Dila bertepuk tangan sambil tertawa seakan merasa terhibur melihat kedua gadis itu menderita. Dila lalu berdiri didepan Yana, hendak menyentuhnya namun kalah cepat dengan Varsha yang segera menepis kasar tangan Dila. Yana yang ketakutan pun langsung memeluk Varsha, sekarang Yana hanya bisa meminta perlindungan pada Varsha.
"Masih berani lo bersikap angkuh?!" tanya Dila ngegas.
Plak
Pandangan Varsha terlempar kesamping saat Dila menamparnya dengan begitu keras. Mata Varsha terpejam saat merasakan perih pada pipinya. Ia lalu kembali menatap Dila dengan tatapan membunuh. Varsha lalu melepas pelukannya dengan Yana. Tak disangka Varsha hendak melayangkan sebuah tendangan pada wajah Dila, namun salah satu preman itu segera menahan kaki Varsha. Tubuh tingginya yang mendukung Varsha melakukan tendangan kilat itu. Tapi sialnya preman itu menghentikannya.
BRUKK!
"SASA!!"
Yana berteriak histeris saat melihat preman itu menarik kaki Varsha dan menghempaskan tubuh gadis itu hingga membentur lantai serta tembok dengan begitu kerasnya. Varsha berdecih saat merasakan tubuhnya tak bisa digerakan. Hantaman keras itu sungguh membuat tulangnya seperti remuk. Bayangkan saja seorang pria dengan tubuh bak titan menghempas tubuh Varsha dengan kencang. Rasanya sangat sakit, beruntung Varsha sempat melindungi kepalanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/271718110-288-k746203.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CANDRA [END]
Fiksi Remaja"Putusin Sadam dan jadi pacar gue atau Sadam akan mati!" -Candra Dijadikan bahan taruhan oleh kekasihnya sendiri? Itulah yang dialami gadis bernama Varsha, ia harus disandera oleh musuh sang kekasih hanya karna dirinya dijadikan bahan taruhan. Berus...