Happy reading...
---o0o---
Jaemin sampai di rumah Jungkook. Ia keluar dari mobil dan mengetuk pintu itu dengan tak sabaran.
"Ck, kenapa lama sekali?! Apakah di sini tidak ada orang?" gerutu Jaemin karena pintu tak kunjung terbuka.
Ia mengetuk lebih kencang pintu itu. Detik berikutnya pintunya terbuka menampilkan wajah sangar Jungkook.
"Bisakah kau lebih sopan sedikit?! Mengetuk rumah orang tidak sabaran sekali! Lagipula kenapa juga kau ke rumahku!" ketus Jungkook.
"Ayo ikut aku!" Jaemin menarik tangan Jungkook dan menyeretnya keluar. Tetapi baru beberapa langkah Jungkook langsung menepis tangan Jaemin dengan kasar.
Jungkook menatap tajam Jaemin. "Aku tidak mau mengikutimu! Lebih baik kau pulang saja. Menganggu tidur orang lain saja!" sinis Jungkook berbalik.
"Tolong ikut aku! Ini penting!" ucap Jaemin penuh penekanan.
"Apakah aku peduli? Tidak! Entah penting atau tidak, itu bukan urusanku! Jadi kau pulang saja sana!" Jungkook segera melangkah.
"Ck, menganggu tidur tenangku saja!" dumel Jungkook yang sudah memegang gagang pintu. Namun teriakan Jaemin membuat langkahnya berhenti, tubuhnya tiba-tiba membeku.
"Taehyung dalam bahaya sekarang!! Aku butuh bantuanmu dan juga Papamu! Hanya kau yang bisa menyelamatkannya, Jungkook. Kau yakin itu tidak penting, ha?!" teriak Jaemin.
Jungkook segera membalikan badannya dan berjalan cepat menuju Jaemin. "Taehyung berada dalam bahaya? Apa maksudmu!" tanyanya menatap serius Jaemin.
"Jika kau ingin tahu, ikutlah denganku. Kita sudah tidak memiliki banyak waktu!" kata Jaemin menarik tangan Jungkook.
"Tidak! Jelaskan lebih dulu padaku. Taehyung kenapa?" tanya Jungkook keras kepala.
"Nanti akan aku ceritakan semuanya. Tapi sekarang kau harus ikut denganku!"
"Aku tetap tidak mau pergi sebelum kau menceritakan semuanya! Siapa tahu kau berbohong."
Jaemin menggeram frustasi. "Untuk apa juga aku membohongimu, brengsek?! Tidak ada untungnya untukku!"
"Ya bisa saja kau membohongiku untuk membalas dendam."
Bugh!
Jaemin memukul wajah Jungkook. "Bodoh!"
Ia mengumpat keras. Jungkook melototkan matanya dan menatap nyalang Jaemin yang berani menonjok wajah tampannya.
"Berani sekali kau memukul wajahku! Kau---"
"Jika aku memang dendam padamu, sudah sedari awal aku menyuruh teman-temanku untuk menghajar dirimu! Tetapi nyatanya aku tidak melakukannya!" sela Jaemin dengan kesal.
"Jangan menyela uc---"
"Baik! Sekarang terserah padamu. Jika kau memang tidak ingin mengikutiku, tidak masalah."
Jaemin melirik Jungkook lewat ekor matanya. "Aku harap kau tidak menyesal saat Taehyung benar-benar menjadi milik orang lain!"
Jaemin berjalan meninggalkan Jungkook yang terdiam. Dia membuka pintu mobil dan bersiap masuk, tegapi ucapan Jungkook membuatnya berhenti.
"Aku akan ikut denganmu!"
Seutas senyum tipis terbit di wajah tampannya. Dia tahu Jungkook tak akan membiarkan Taehyung jadi milik siapapun selain dirinya.
---o0o---
Jimin dan Yoongi bersembunyi di balik semak-semak. Sedari tadi Yoongi sibuk menggerutu karena harus berdempetan dengan Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Mine [End]
Teen FictionKim Taehyung, murid pindahan dari Daegu. Laki-laki cantik yang tidak sengaja menjerat hati sang most wanted yang dikenal arogan, kejam dan tak berperasaan. Bagaimana nasib Taehyung setelah bertemu sang most wanted itu? Mampukah dia menghadapi sikap...