Happy reading...
---o0o---
Jungkook tersenyum sepanjang jalan. Tak sia-sia ia mengikuti saran Jimin yang menyuruhnya untuk mendekati Taehyung dengan cara baik-baik tanpa kekerasan. Kecuali jika cara baiknya itu gagal. Dia akan melanjutkan rencana sebelumnya.
Ia mendudukan dirinya di kursi miliknya samping Mingyu.
"Kenapa kau tersenyum seperti itu? Terlihat menakutkan. Kesambet ya?" tanya Yugyeom.
"Tidak. Aku hanya sedang bahagia," balas Jungkook kembali tersenyum tipis.
"Wih, senang kenapa nih?" tanya Mingyu antusias.
"Biasalah. Tidak ada yang bisa membuatnya senang selain Taehyung. I was right?" sahut Jimin.
"Betul! Ngomong-ngomong, rencananya berhasil tidak?" celetuk Yugyeom.
"Berhasil. Tapi," Jungkook menggantung ucapannya.
"Tapi apa?" tanya ketiganya kompak.
Jungkook menatap Jimin, Yugyeom dan Mingyu bergantian. Kemudian menghela nafasnya. "Tapi lama! Aku tidak bisa jika harus disuruh menunggu untuk waktu yang lama," keluhnya.
Ketiganya memandang datar Jungkook. Beginilah risiko jika sudah terbiasa memakai cara instan sejak kecil. Apa-apa harus serba cepat. Ingin ini itu harus dapat sekarang. Jika sekali memakai cara manual, pasti ujung-ujungnya mengeluh. Seperti sekarang ini contohnya.
"Harus sabar, Kook! Demi Taehyung!" Jimin mengangkat kepalan tangannya di depan Jungkook, bermaksud memberikan semangat.
"Hem, ya. Tapi bagaimana jika rencana ini tidak berhasil?"
"Mudah saja. Kau hanya harus melanjutkan rencana busukmu itu," sahut Yugyeom.
Jungkook mengangguk paham. "Oke baiklah, aku paham. Hanya kali ini saja aku tidak akan menggunakan cara kotor untuk mendapat yang ku mau," ucap Jungkook tersenyum tipis.
"Good! Aku akan mendukunmu!" Jimin menepuk bahu Jungkook.
"Aku juga akan mendukung mu. Semangat, Kook!" kata Mingyu.
"Ho'oh. Kau harus sabar, karena tidak semua hal bisa kau dapatkan dengan cara mudah," ucap Yugyeom bijak.
"Tumben kau bijak?" tanya Mingyu.
Yugyeom tersenyum pongah. "Asal kau tau, aku ini sudah bijak sejak lahir!
"Taik!"
"Yeee dibilangin juga. Kau tidak percaya?"
"Tidak!" ucap Jimin dan Mingyu.
"Aku juga tidak, hahahaa!" jawab Yugyeom tertawa.
Plak!
"Berisik!" ketus Jungkook setelah menampar wajah Yugyeom dengan buku yang ia temukan di kolong meja.
Kali ini giliran Jimin dan Mingyu yang tertawa.
"Mampus!" ejek Mingyu.
"Kena karma kan akhirnya. Hahaha," timpal Jimin.
Jungkook memutar bola matanya kesal. Berisik teros!! Puyeng kepala Jungkook lama-lama! Ia langsung menyumpalkan earphone miliknya ke telinga.
Jungkook memejamkan matanya dan menikmati alunan musik yang ia dengar. Hingga Jungkook terlelap dengan nyenyak nya. Bahkan saat sang guru masuk pun Jungkook masih tidur.
Dan tidak akan ada yang berani membangunkannya. Termasuk sang guru itu sendiri. Jadi mereka membiarkan Jungkook tidur terlelap hingga jam istirahat.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Mine [End]
Teen FictionKim Taehyung, murid pindahan dari Daegu. Laki-laki cantik yang tidak sengaja menjerat hati sang most wanted yang dikenal arogan, kejam dan tak berperasaan. Bagaimana nasib Taehyung setelah bertemu sang most wanted itu? Mampukah dia menghadapi sikap...