Episode 40

8K 743 105
                                    

Happy reading...

---o0o---

Disaat Jungkook dan yang lainnya hampir kalah. Tiba-tiba ada segerombolan orang berbaju hitam yang datang menolong mereka.

"Siapa mereka?" tanya Jimin entah pada siapa.

Jungkook, Jaemin dan Yoongi menggeleng. Mereka menangkis pukulan orang yang hendak memukulnya.

"Aku juga tidak tahu. Tetapi kenapa mereka menolong kita?" ujar Jungkook, kepalanya celingukan mencari orang yang mungkin memang dia kenal. Namun gerakannya untuk memukul bodyguard itu tak berhenti.

"Mencariku, son?"

Jungkook menoleh ke belakang. Matanya membulat.

"Papa?" ucapnya tak percaya.

Sehun berjalan mendekati Jungkook yang sekarang kewalahan menangani dua lawannya tersebut. Ia menghajar kedua bodyguard yang hendak memukul wajah Jungkook. Jungkook sempat terkejut sejenak.

"Fokuslah, son," kata Sehun memandang wajah Jungkook yang terlihat bingung.

"Apa yang Papa lakukan di sini?" tanya Jungkook.

"Tentu saja membantumu melawan mereka."

Bugh!

Sehun menendang salah satu perut bodyguard Jaehyun.

"Pergilah menuju pintu belakang. Bawa Taehyung sebelum pria itu membawanya pergi menjauh. Biarkan ini menjadi urusan Papa dan yang lain," perintah Sehun.

"Tapi Pa---"

"Jangan membantah Papa, Jung!" Sehun menatap tajam Jungkook.

"Cepat pergi sebelum kekasihmu hilang!" perintah Sehun sekali lagi.

Jungkook mengangguk. Segera ia berlari menjauh dari sana dan menghadang langkah Jaehyun yang menggendong tubuh pingsan Taehyung.

---o0o---

Bugh!

Bugh!

Bugh!

"Taehyung adalah milikku dan selamanya akan menjadi milikku!" ucap Jungkook dengan tatapan menusuk.

Jaehyun tertawa sinis. "Dia bukan milikmu! Tapi milikku!"

Bugh!

Jungkook kembali memukul wajah Jaehyun.
"

Aku tidak akan membiarkannya menjadi milikmu!" ucapnya setelah memukul Jaehyun.


Bugh!

Jaehyun tak tinggal diam, dia ikut membalas pukulan Jungkook. "Kau pikir aku akan diam saja?"


"Hahaha. Tidak! Akupun tidak akan membiarkanmu merebut Taehyung dariku!" lanjut Jaehyun.

Mereka saling melemparkan tatapan tajam.

Bugh!

Bugh!

Wajah tampan mereka sekarang penuh dengan lebam. Tak ada yang ingin mengalah.

"Kau akan mati di tanganku!" ujar Jungkook.

"Bukan aku, tapi kau!" jawab Jaehyun.

Sret!

Jleb!

"Argh!!"

Jaehyun dengan gerakan gesit menusukan pisau lipatnya ke bahu Jungkook, membuat pria tampan itu mengerang.

Jaehyun tertawa keras melihat wajah kesakitan Jungkook. "Hahahaha. Dasar lemah!" ejek Jaehyun.

Jungkook menggeram marah dan mengumpat keras. "Brengsek!"

"Kau hanyalah pria lemah, mana bisa menjaga Taehyung-ku?" Jaehyun memandang remeh Jungkook.


Bugh!

Bugh!

Bugh!

Krek!

Arghhh!

Jungkook paling tidak suka diremehkan seperti itu! Ia membencinya! Maka jangan salahkan dia jika kali ini tangannya membunuh seseorang!

"Enyah kau sialan!"

Jaehyun menjerit saat Jungkook mematahkan tangan kirinya. Namun sebelum benar-benar patah, Jaehyun dengan segera menendang tulang kering Jungkook. Lalu memukul rahang tegas Jungkook sehingga pria tampan itu mundur beberapa langkah.

Jaehyun meringis sakit akibat lengannya yang hampir saja patah. Walau tidak jadi patah, tetapi tetap saja sakit. Suara tulangnya saja tadi sudah terdengar keras.

"Lebih baik kau saja yang menyerah dari pada kau benar-benar mati di tanganku!" kata Jungkook dengan nada meremehkan.

"Cih, aku tidak semudah itu untuk menyerah, Jeon! Kenapa tidak kau saja yang menyerah!"

Keduanya sibuk berkelahi dan berdebat hingga tidak menyadari bahwa Taehyung sudah menghilang dari tempatnya. Sampai dimana saat Jungkook menoleh dan tak menemukan Taehyung. Disitulah mereka sadar bahwa Taehyung sudah pergi.

"Kemana Taehyung?" tanya Jungkook.

"Ya mana aku tahu, bodoh!!"

"Brengsek! Taehyung hilang, bodoh!" panik Jungkook.

"Bukankah itu Taehyung?!" Jaehyun menunjuk ke arah seorang pria yang berjalan menjauh dengan Taehyung di gendongannya.

Jungkook dan Jaehyun saling berpandangan. Kemudian kembali menatap ke depan dan berteriak dengan kompak.

"KEMBALIKAN TAEHYUNG, WOI!!!"

Bersambung...

Aku up sekarang, soalnya besok nggak bisa up. Kuotaku terapas, jadi cepet habis.

Gimana part kali ini? Kurang panjang? Makin ngebosenin atau gimana?

You Are Mine [End] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang