Part 29

11.4K 680 36
                                    

Happy reading!!



●●●

Tok... Tok... Tok...

Ceklek

"Lho? Bella? Lo tum- wait, mata lo... W-what? Lo abis nangis?" Tanyanya.

"Aaaaa..." Rengek Bella sembari merentangkan tangannya dan langsung di sambut dengan senang oleh lawan bicaranya

"Masuk dulu yu masuk, sini cerita sama gua, lo ke kamar gua aja dulu, palingan sebentar lagi si Le-"

"ASSALAMUALAIKUM EPRIBADI, EH ADA NENG BELLA, KIW"

"Leo... Jangan kaya gitu deh malu sama umur." Yap! Pasti kalian tau Bella pergi ke rumah siapa. Ya, rumah Gabriella + rumah Rafaello.

"Eh Bel lo kenapa? Lo abis nangis? Siapa yang jahatin lo? Bilang sama gua" ucap Rafael dengan nada khawatir nya. Bella menggeleng.

"Udah lah, kalo lo mau denger ceritanya, nanti lo ke kamar gua aja, sono ganti baju dulu, abis maen sama siapa lo, baju ampe kusut begitu, udah hus..hus... Ayo Bel" ajak Ella

Setelah Ella mengantar Bella ke kamarnya, Ella langsun turun ke bawah, ia mau menyiapkan makanan-makanan ringan untuk di makan di kamarnya.

Saat ini Bella hanya diam tanpa melakukan apapun di kamar Ella. Ia bingung, bingung harus bagaimana, yang Bella mau itu tidak seperti ini, ia pikir Kenan tidak akan memergokinya dengan pria lain, tapi nyatanya Kenan sudah beberapakali memergokinya. Jujur, ia merasa bersalah yang sangat amat besar. Bella mau jujur, tapi Bella lebih takut jika nanti ia sudah jujur, Kenan akan- ah dia tidak sanggup melanjutkan pikirannya lagi. Yang Bella rasakan saat ini hanya ketakutan. Apa dia akan datang lagi ke rumahnya dan jujur kepada Kenan? Mungkin itu sangat mustahil, dari wajah Kenan saja tadi terlihat sangat amat tidak menyukai Bella. Terus Bella harus apa? Atau mungkin Bella harus- tidak! Itu tidak akan terjadi, ah sudah lah, hari ini rasanya sangat-

"Bella!!" Teriak Rafael saat membuka pintu kamar Ella.

"Sanjaya..." Rengek Bella.

"Ututututu... Aduh kenapa si nih Bellanya aku..." Tanya Rafael

"Gue boleh nangis ga sih" tanya Bella yang hampir menangis

"Umumuu.. sini-sini peluk, sini" ucap Rafael sembari merentangkan tangannya dan Bella langsung menghpiri Rafael lalu memeluknya dengan erat. Bella menangis, ya Bella sudah banjir air mata, Rafael dapat merasakan hal itu.

"Lo kenapa sih? Gak biasanya kaya gini, lo ada masalah?" Tanya Rafael lembut. Bella hanya menganggukan kepalanya, ia tak sanggup bicara.

"Sini coba cerita sama gue, apa yang bikin lo nangis, masalah lo apa? Nanti gue bantu" ucap Rafael merenggangkan pelukannya. Bella melepaskan pelukannya dan dapat Bella rasakan kalau Rafael menekan hidungnya dan membersihkan ingus yang sedari tadi keluar.

"Hih! Jorok, udah bersuami masih ingusan" ucap Rafael sambil mengelap tangannya menggunakan tisu.

"Heii everyone! Gabrielle in here!!" Ucap Ella lantang.

"Ulululuu... Udah ingusan aja nih emak-emak" ucap Ella

"Nih makanannya, ayo cepet cerita" ucap Ella sembari memakan makananya.

Melihat Ella yang duduk di samping Rafael, Rafael pun langsung menyenderkan kepalanya di bahu Ella dan memeluk tubuh Ella dari samping.

"Berat Leo..." Ucap Ella

KENAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang