Happy reading!!
•
•
•"Bella, kamu gak mau nanyain Kenan? Udah seminggu lho dia gak ada kabar" tanya Lexa.
"Engga, kata Bara sih dia lagi ngurus geng'nya itu, kenapa mamah tiba-tiba nanya?" Tanya Bella.
"Ya gak papa dong mamah nanya mantu mamah, emangnya salah? Lagi pula, kali aja kamu kangen sama dia, terus kamu gengsi mau nanya" uvap Lexa sembari terkekeh.
"Kata siapa Bella kangen sama dia? Sok tau deh mamah" ucap Bella.
"Kamu yakin?" Tanya Lexa menatap wajah sang anak.
Bella mengangguk, "aku yakin 100%, kenapa sih mah, nanya yakin apa engganya mulu sama Bella" ucap Bella.
Lexa menggeleng, "kamu siang ini bakal pulang ke rumah, mamah bantu bawa barang-barang kamu, nanti dari sini ke parkiran biar Bara yang bantu kamu, gak papa kan?" Tajya Lexa.
"Iya gak papa, Bara juga belakangan ini lagi sibuk, jadi aku mau ada waktu berdua sama Bara. Mamah tadi katanya mau ke luar sebentar? Gak jadi?" Tanya Bella
"Oh iya mamah lupa, untung kamu ingetin sayang, yaudah kalo gitu mamah berangkat dulu ya? Nanti sekitar jam sebelas mamah balik lagi ke sini, okay?"
"Oke maaah! Hati-hati ya mah!"
.....
"Gimana lo sama Bella?" Tanya Rafael.
"Satu minggu ini gue belum nemuin Bella, sibuk sama anggota, apa lagi setelah kejadian kaya gini, bokap udah mulai nyuruh gue ngurus salah satu perusahaan'nya. Gue bingung, gue cape, tapi gue gak mau nyerah. Kalian, bisa kan bantu gue?" Tanya Kenan.
"Apapun buat lo, apapun buat anggota, kita ini kan sahabat? Jadi kalo lo minta bantuan apa-apa ya ke kita, gak usah sungkan gitu. Jangan lo merasa ketua Devils jadi harus ngurus semuanya tentang geng kita, lo masih punya kita, Ken. Kalo emang lo mau fokus ke Bella dan ngurus perusahaan, oke no problem, biar Devils kita-kita yang ngurus,"
"Liat Bara, dia gak pernah absen buat jenguk Bella di rumah sakit kan? Dia sepupunya, dan lo, lo suaminya, lo bukan lagi pacarnya yang nggak mungkin dua puluh emat jam jagain Bella, tapi lo suaminya, udah wajib dua puluh empat jam lo jagain dia. Selama masalah lo belum selesai, lo gak usah mikirin geng kita ini dulu, kita semua juga maklumin kok." Ucap Rafael pada sahabatnya, Kenan.
Kenan tersenyum, baru kali ini ia tersenyum sangat tulus terhadap sahabatnya, dulu memang kalau Kenan ada masalah dan mereka ikut membantu, Kenan hanya menampilkan senyuman tipis tapi terlihat, tidak seperti sekarang ini.
"Makasih, makasih banget buat kalian yang bisa ngertiin gue, sorry kalo emang gue ngerepotin kalian, makasih juga buat kalian yang masih mau sahabatan sama gue, si cowo brengsek."
"Ken, semua orang punya kekurangan nya masing-masing, punya kesalahan masing-masing, dan ini lo lagi ngelakuin ke salahan lo, dan lo lagi di uji sama Tuhan. Jangan merasa brengsek gitu lah kawan" Ujar Gilang mengelak ucapan Kenan.
Kali ini Kenan hanya tersemyum tipis, ia tidak pernah menyesal untuk bersahabatan dengan sehabatnya itu, justur Kenan selalu bersyukur, mereka yang selalu mengerti bagaimana dirinya.
"Udah hampir jam sebelas," ucap Bara tiba-tiba dari arah belakang. Semua mata kini hanya tertuju pada Bara, tak terkecuali Kenan.
"Bella bakal pulang siang ini. Kata mamah, tugas gue cuma nopang Bella dari ruangan ke parkiran, terus ikut ke rumahnya lalu bantuin lagi untuk masuk ke dalem. Gue masih ada urusan, sana ke rumah sakit. Kali ini gue kasih lo waktu berdua sama Bella, mamah lagi keluar dan belum balik lagi katanya, jadi Bella sendiri di ruangannya." Lanjutnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
KENAN [END]
Genç Kurgu⚠️FOLLOW SEBELUM MEMBACA⚠️ •••• ----- Harus nikah diusia muda? Gila aja. Apakah bisa mereka berdua menerima kenyataan seperti itu? Bisa mereka saling cinta? Atau mungkin ada hal lain yang akan terjadi? Entahlah, hanya Tuhan dan mereka berdua yang ta...