Happy Reading!!
•
•
•
●●●"WOY ANJIR LAH! ITU PUNYA GUA SIALAN!"
"apaan si dongo lebay banget"
"EH WOY GILANG! JANGAN LARI LO DUGONG!"
"WOY SIAPA PUN TOLONG GUEE!!!!"
"Weh mabar lah, gabut banget diem-diem aja"
"Ga"
"Dih! Sok lo! Gua sumpahin lo ga bakal punya temen"
"Y"
"Dih tai"
"WOY ASTAGA! MAU LO APA SIH! ITU TOLOL LIAT KANAN LO!"
"LO TADI NYURUH GUE LIAT KIRI SIALAN! GUA MULU YANG DI SALAHIN"
"Lek bagi duit lek, mau jajan"
"Ga ada duit"
"Pelit lo sama gue"
"Ambil tu ambil"
"asik! WOY AYO SIAPA YANG MAU JAJAN? SINI GUA BAYARIN!"
"Sialan! Itu gua kasih buat lo anjir, kenapa di bagi-bagi?!"
"Dih suka-suka gue lah, duit gue"
"Gini amat idup"
Ya begitu lah ya kira-kira kerusuhan yang ada di dalam markas anak The Devils. Mungkin bagi mereka itu semua biasa-biasa aja, tapi tidak bagi Albara yang sedari tadi hanya mengeluh karena keberisikan ulah mereka.
"WOY BISA DIEM GA SIH?! GUA MAU TIDUR ANJING!"
Semua diam, hening tak bersuara. Semua mata tertuju ke arah Albara yang baru saja meneriaki mereka, termasuk Kenan tentunya. Terkrjut? Pasti! Pasalnya baru kali ini Albara berbicara keras seperti itu, biasanya hal rusuh yang ada di dalam markas itu adalah hal biasa bagi Albara, tapi kali ini mungkin Albara lagi gak mood? Ah sepertinya iya, terlihat dari mimik wajahnya yang sangat tidak enak di pandang. Ada apa dengan pria itu? Entahlah, hanya dia dan Tuhan yang tau.
"Ngapain pada ngeliatin gua kaya gitu?" Tanya Albara dengan sinisnya.
"Yang ada lo yang kenapa bar" balas Galang.
"Lo kenapa?" Tanya Kenan.
Albara melirik Kenan sekilas, ia memejamkan matanya, lalu melanjutkan tidurnya yang sempat tertuda tadi. Kenan menyeritkan dahinya, ada apa dengan Albara? Apakah ia ada masalah? Namun masalah apa? Keluarga? Sepertinya tidak, keluarga Albara selalu baik-baik saja. Sahabat? Tidak. Tidak mungkin, mereka tentu tidak ada masalah. Musuh? Kenan rasa tidak, dekat-dekat ini Arkan selalu bersama Lauren, dia tidak pernah menyerang lagi, apa lagi menyerang Kenan dan anak buahnya. Lalu masalah apa yang dimiliki Albara? Apa masalah... Percintaan? Ah, tidak-tidak, bahkan Albara tidak pernah dekat dengan perempuan.
Ah sudah lah, buang-buang waktu saja, hanya untuk memikirkan masalah yang dihadapi Albara. Sebenarnya, Kenan ingin menanyakan hal tentang Minggu lalu, tapi ia rasa, saat ini bukan waktu yang tepat untuk menanyakan hal tersebut, kenan akan menanyakan hal tersebut di lain waktu, jika Albara sudah membaik.

KAMU SEDANG MEMBACA
KENAN [END]
Teen Fiction⚠️FOLLOW SEBELUM MEMBACA⚠️ •••• ----- Harus nikah diusia muda? Gila aja. Apakah bisa mereka berdua menerima kenyataan seperti itu? Bisa mereka saling cinta? Atau mungkin ada hal lain yang akan terjadi? Entahlah, hanya Tuhan dan mereka berdua yang ta...