Happy Reading!!
•
•
•
●●●Kenan masih terdiam dengan ucapan papa mertuanya itu, Kenan sangat-sangat terkejut atas ucapan Brian. Apa tadi katanya? Cerai? Kenan kembali menggelengkan kepalanya cepat. Tidak. Ia tidak mau bercerai dengan Bella.
Apakah papa mertuanya itu tidak tahu? Bahwa Kenan selalu menangis setiap malam hanya memikirkan Bellanya itu? Apakah papa mertuanya tidak tahu, bawha ia juga sudah bersih meras mencari Bellanya? Apakah papa mertuanya itu tidak tahu?
Dan apa balasannya? Saat ia sudah menemukan Bellanya, ia justru di suruh cerai? Dengan alasan apa papa mertuanya menyuruhnya bercerai dengan Bella?
Tidak mau ketinggalan papa mertuanya itu, Kenan langsung melangkah mengikuti Brian.
"Pah, maksud papa apa? Ko tiba-tiba aku di suruh.. cerai'kan Bella?" Tanya Kenan tergesa-gesa.
"Kamu tau sendiri jawabannya" balas Brian yang membuat Kenan semakin bingung.
"Engga pah, engga. Kenan gak mau cerai sama Bella. Please.. Kenan udah bener-bener cinta pah sama Bella. Ini karena lagi ada masalah aja pah, papah gak boleh gitu dong, masa asal minta Kenan cerai'in Bella pah, Kenan gak mau" ucap Kenan panjang lebar.
"Kemana aja kamu?" Tanya Brian.
"Kemana?" Tanya Kenan bingung.
"Dua minggu ini, kemana aja kamu? Atau emang dasarnya kamu gak nyari Bella? Bella udah nggak penting ya, di hidup kamu?" Tanya Brian.
Kenan menggeleng keras, lagi dan lagi mata Kenan berkaca-kaca, ia takut. Takut bahwa dia akan beneran bercerai dengan Bella.
"Sudah saya bilang, kalau mwmang kamu mggak bisa menjaga anak saya dengan baik, atau mungkin Bella sudah tidak berarti lagi di hidup kamu. Balikan dia kepada saya, biarkan Bella menjadi tanggung jawab saya lagi"ucap Brian.
"Engga pah! Kenan nggak mau cerai smaa Bella! Kenan sayang sama Bella, Kenan cinta sama Bella, Bella itu segala-galanya bagi Kenan. Jadi Kenan mohon sama papa, please, kasih satu kesempatan lagi pah, buat Kenan, Kenan mohon sama papa" ucap Kenan lirih.
Brian terkekeh, "kita liat saja nanti" ucap Brian lalu mempercepat langkahnya meninggalkan Kenan.
Sedangkan Kenan hanya memandang sang papa mertuanya yang ada di depannya.
"Kenan! Lo kemana si, gila lo ninggalin gue sama si batu es, jadi aneh tau ngga, lo" dumel Arkan.
"Nan?"
Bruk
"Woi apa-apaan nih, pingsan? Cemen amat. Nyusahin" ucap Arkan kesal.
Flashback off.
"Pah, Kenan mohon pah. Kenan nggak kau cerai sama Bella, Kenan mau ketemu Bella" mohon Kenan.
"Memangnya Bella mau bertemu sama kamu?" Tanya Brian.
"Mah.."
"Tidak usah meminta bantuan ke istri saya" ucap Brian jengah.
"Udahlah pah, kasian dia. Mau ketemu doang kan, setelah itu udah engga lagi?" Tanya Lexa.
"Engga mah, bukan gitu maksud Kenan" ucap Kenan merengek tanpa malu. Jangan lupain kalau Arkan sudah pulang. Dan yang ada di sini hanya papa, mama Bella dan Albara yang melihat Kenan jengah.
"Yaudah, kamu boleh masuk" ucap Brian.
Mata Kenan berbinar, lalu tangannya bergerak menghapus jejak air mata yang ada di pipinya. Tidak mau kesempatannya hangus begitu saja, Kenan dengan cepat masuk ke dalam ruangan dimana Bella di rawat.

KAMU SEDANG MEMBACA
KENAN [END]
Novela Juvenil⚠️FOLLOW SEBELUM MEMBACA⚠️ •••• ----- Harus nikah diusia muda? Gila aja. Apakah bisa mereka berdua menerima kenyataan seperti itu? Bisa mereka saling cinta? Atau mungkin ada hal lain yang akan terjadi? Entahlah, hanya Tuhan dan mereka berdua yang ta...