Not Description - Warning 18+
Un-Author : Chizu [Call me Renata]
Di Rekomendasikan Baca Season 1 dulu sebelum masuk ke Season 2 .
This story just fanfiction ✓ Murni hanya imajinasi saya sebagai fans Yizhan Couple ✓ Story ini mengandung unsur BL ✓ Bi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rasa itu memang ada. Jauh sebelum mereka terlahir. Namun bila takdir masih mempermainkan ? Apa yang bisa manusia lakukan ?
Ada ..
Yaitu bertahan. Bertahan saat tersakiti, bertahan saat jatuh, bertahan saat dunia menghujat hubungan kalian. Persetan dengan mahkluk dibumi!!
Karena iblis selalu berada lebih dekat dengan manusia dibanding malaikat itu sendiri.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
See ..? Lelaki manis itu berjalan dengan membalas senyum stiap orang yang menyapa nya. Baik wanita, ibu ibu atau pun lelaki yang menatap nya gatal.
Tapi tentu saja sipemilik gigi kelinci itu tidak menyadari tatapan tatapan haus akan sexual untuk dirinya.
Dari kejauhan sang kekasih ah tidak atau lebih tepat nya sang suami yang baru saja selesai memeriksa beberapa kelengkapan password mereka pun menggertak kan gigi.
Langkah pemuda tampan itu begitu tergesa. Dengan menatap sinis kepada semua yang berkerumun disana.
"Tsk"
"Zhan ge--kumohon jangan tersenyum pada semua orang" pemuda tampan itu meraih segelas ice coffe yang Xiao zhan genggam dan menyesap nya..
Kedua kelopak hazel Xiao zhan memicing saat ice ditangan nya sudah beralih ketempat lain "Weishema?"
"Lihat lah mereka, mereka semua menginginkan mu" Gerutu maung kecil itu. Kedua mata nya mengelilingi sekitar
Xiao zhan pun mengikuti arah Yibo memandang sekeliling "Hahahahhahahahahaa,-" dan pria manis bergigi kelinci itu pun terbahak "Wang Yibo, mereka semua hanya menyapa ku" Xiao zhan sedikit kikuk dan mengecilkan tawa nya "Aaah, Mungkin saja mereka menatap ku karna mengenaliku ? Karna jijik padaku?"
Kalimat yang ia lontarkan hanya candaan, walau nadanya terlihat merendah. Namun seketika Pemuda disamping nya berhenti dan menggenggam pergelangan tangan Xiao zhan erat hingga ia sendiri merasakan nyeri pada pergelangan tangan nya.
