three : sarden

1.7K 377 25
                                    

Hari-hari ini, [name] selalu mencoba untuk mengelus kepala Nox. Namun ia ditakdirkan untuk kecewa karena nyatanya Nox akan selalu menggeram dengan tatapan tajam yang sesekali membuat [name] takut.

Tapi tentunya gadis mungil berambut [h.color] ini pantang menyerah dan terus mencoba.

Sampai akhirnya ia menyerah.

"Hah.. Nox, kenapa kau begitu kejam padaku dan tidak membiarkan ku mengelus kepalamu walau sedikit?" gerutu [name] sambil menatap kearah kucing hitam yang sedang bersantai di dekat jendela.

"..."

Tentu saja kucing hitam ini mengabaikan [name] yang menggerutu.

Baru saja [name] akan mengatakan sesuatu namun pintu nya tiba-tiba diketuk oleh seseorang.

"Nona muda, ini saya Ron."

Mendengar nama kepala pelayan nya membuat [name] menatap kearah pintu. "Masuk Paman Ron."

Dan pria baya itu pun masuk diikuti dengan camilan serta satu piring ikan sarden.

"Nona.. malam ini Tuan akan pulang larut, jadi dia tidak bisa makan malam bersama."

[name] yang sudah terbiasa tidak berjumpa dengan ayahnya dalam waktu lama pun hanya bisa tersenyum kecut dan mengangguk, "aku mengerti Paman Ron."

"Sebagai gantinya Tuan bilang akan menemani anda pergi ke pesta perjamuan yang diadakan Countess Lev," kata Ron dengan senyuman di wajah nya yang sudah dipenuhi kerutan.

Mendengar ini membuat [name] sumringah. "Benar begitu?" tanyanya masih ragu, namun ketika melihat Ron yang mengangguk masih dengan senyuman membuat [name] makin bersemangat. "Kalau begitu aku harus menyiapkan pakaian yang bagus dan serasi dengan ayah!"

"Hoho tidak perlu terburu-buru Nona, pesta perjamuan masih dua minggu lagi."

"Meow.." oi, mana makanan ku?

"Oh," [name] pun terkekeh dan mengambil sepiring sarden diantara piring-piring camilan yang dibawa Ron. "Hampir saja lupa, maafkan aku Nox."

Lalu [name] pun memberikan piring itu tepat dihadapan Nox dan kucing hitam imut itu pun memakan nya dengan lahap.

"Teh apa yang anda ingin saya siapkan hari ini Nona?"

"Em.. apa saja boleh Ron."

"Bagaimana dengan teh lippe?"

"Ohh apa teh itu ada di rumah?" tanya [name] sambil mengulurkan tangan nya untuk mengambil kue coklat. "Setahu itu teh dari Siodonna kan? Selain aku dan mama siapa yang suka teh itu?"

"Yah itu memang benar, namun anda tidak perlu khawatir, teh itu sudah ada dua hari yang lalu. Tuan yang memesan nya jauh-jauh hari."

Kerajaan Siodonna dengan Kekaisaran Regius sangatlah jauh, bahkan bila mereka ingin menjual-belikan barang dagangan mereka ke masing-masing wilayah. Mereka harus melewati wilayah Kekaisaran Obelia.

Yah walau sekarang dua kekaisaran ini sudah berdamai.

Karena itulah harga ongkos kirim cukup mahal bahkan lebih mahal dari barang itu sendiri, terlebih pajak yang harus mereka bayar ketika barang itu memasuki wilayah Kekaisaran Obelia dan baru masuk ke Kekaisaran Regius.

Belum lagi bila orang itu tinggal di ibu kota Kekaisaran Regius yang dimana berada di tengah wilayah besar milik Kekaisaran.

Karena itu banyak orang lebih memilih untuk membeli barang dari Siodonna melalui Kekaisaran Obelia, walau tidak semua ada disana termasuk teh lippe.

Yah bukan nya orang-orang ini tidak punya uang atau demacamnya, hanya saja cukup merepotkan dan juga pengiriman yang lama.

Jadi mendengar barang berasal dari daerah Siodonna sudah ada di rumah dan yang membelinya adalah ayah tercinta benar-benar membuat [name] tersenyum semakin lebar.

"Ayah benar-benar pengertian."

Ron hanya tersenyum dan tidak membalas. Ia lalu pamit pergi dan berjalan kearah pintu.

Setelah Ron pergi, [name] menatap kearah Nox yang masih sibuk memakan sarden nya dengan lahap.

"Hehe, sepertinya kau sangat menyukai sarden buatan koki rumahku Nox.." kata [name] sambil tersenyum kecil.

"Meow.." yah begitulah.

Haish, sungguh kucing manis nya satu ini benar-benar dingin!

****

Entah kenapa, Nox sangat suka sarden. Terlebih sarden ikan tuna.

Ini sungguh membuat [name] terheran-heran karena dari banyak nya makanan yang telah [name] berikan, yang paling Nox sukai adalah sarden.

Hal ini baru [name] sadari seminggu setelah hidup bersama.

"Anehnya kau begitu lahap memakan sarden namun menolak makan ayam?" sungguh [name] heran namun tidak menemukan bahwa hal itu aneh.

Bagaimana pun Nox adalah kucing, dan makanan stereotip kucing adalah ikan. Jadi menurut [name] tidak aneh, hanya saja ada perasaan menjanggal dihati perempuan manis ini.

Namun ia sendiri tidak yakin perasaan janggal macam apa yang ia miliki.

"Meow." Berisik

Hiks, kenapa kau begitu kejam Nox? rasanya [name] ingin menangis setiap kali Nox berperilaku dingin dan berkata tidak menyenangkan seperti itu.

Dan anehnya [name] bisa mengerti Nox lebih baik dari siapapun di Mansion Harven.

Yah pada akhirnya [name] pun diam dan tidak mengatakan apapun. Ia memutuskan untuk kembali membaca buku tentang teori pengelolaan ekonomi suatu wilayah kekuasaan dengan tenang.

Suasana pun menjadi hening, [name] yang suka berceloteh walau selalu diabaikan oleh Nox pun terdiam dan hanya membaca buku teori ini dengan hikmat.

"Meowu?" kenapa diam

[name] melirik kearah Nox yang kini berjalan kearahnya. "Bukankah tadi kau menyuruhku diam?" kekeh [name], ia lalu meletakkan buku nya di meja dan mengangkat cangkir berisi teh lippe dengan anggun.

Nox yang sudah berada disamping pun entah bagaimana bisa mendengus ala kucing dengan tatapan malas kearah perempuan bermata permata ini.

Setelah itu ia melompat naik kearah kursi diseberang kursi dimana [name] duduk.

"Hehe, sepertinya kau pun suka mendengarkan aku berceloteh bukankah begitu Nox?"

"Meow marw.." terserah kau

Dan pada akhirnya pasangan kucing dan gadis manusia ini pun saling berceletoh —yah lebih tepatnya [name] yang berbicara dan Nox sesekali akan membalas mengeong.

Bisa dibilang hubungan antara pasangan kucing dan gadis manusia ini cukup baik.

****

reii : yoo! balik lagi dengan
reii seperti yang sudah reii
katakan bahwa reii akan up
dalam waktu dekat

reii : yah pendek sih, bisa
dibilang chapter kedepan
semuanya akan pendek²
karena cuma menceritakan
kehidupan mereka sehari²
tuh gimana :"

oh yes jangan lupa vote
dan comment
maaf bila ada typo

dan terimakasih 💕

extra note ;
reii pribadi ngebayangin
rambutnya [name] itu pink
so mirip gula kapas (jadi revon
punya rambut merah gitu guys)
hehe, atau perak :"

dan mamake punya rambut
coklat keemasan, lebih kearah
coklat sih tapi kalau dipapar
sinar matahari seperti
emas gituu

katze | lucas wmmapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang