ten : penyelinap

1.4K 293 38
                                    

Sementara itu identitas si pengirim surat misterius ini adalah Putra Mahkota Kekaisaran Regius a.k.a Lucas atau semasa tinggal di Duchy Harven dikenal sebagai...

Si kucing angkuh Nox.

Sedang menatap datar kearah berkas, perkamen, serta buku yang disodorkan asisten pribadi nya yang kebetulan di direkomendasikan oleh ayahnya.

Theodore Lvette -salah satu staff dalam parlemen paling muda dan tahun ini baru berusia dua puluh empat, serta di usianya yang baru dua puluh dua sudah mendapatkan gelar bangsawan nya sendiri yaitu Count.

"Yang mulia Putra Mahkota.. saya harap besok pagi anda sudah menyelesaikan semua berkas-berkas ini sebelum sidang pagi di pengadilan istana mulai."

Mendengar ini membuat Lucas menghela nafas, ia tidak pernah menyukai sidang pagi karena itu membosankan dan hanya dipenuhi omong kosong bangsawan di parlemen saja.

Melihat wajah datar Lucas membuat senyum Theodore semakain manis -palsu. "Yang mulia.. jika anda tidak menyelesaikan berkas-berkas ini maka-" ia berhenti sejenak dan matanya itu pun menyipit, "saya akan membakar setiap surat yang anda kirim ke nona misterius pujaan hati anda."

Mendengar ini membuat Lucas terlonjak kaget, ia lalu menatap Theodore dengan tajam seolah-olah ingin mencekik asisten nya satu ini sekarang juga.

"Eii jangan menatap saya begitu, bagaimana kalau tatapan anda membuat saya jatuh cinta?" Theodore menggoda sang Putra Mahkota, tentunya ia hanya bercanda karena terdapat kilatan jenakan di matanya.

Mendengar ini membuat Lucas bergidik ngeri, ia lalu mendengus. "Katakan perkataan menjijikan mu itu pada Nielo," dan barulah Lucas memulai pekerjaan nya yang menumpuk seperti gunung.

"Dia itu tidak akan pernah menganggap perkataan ku serius.." gerutu Theodore sambil menghela nafas ketika memikirkan pujaan hatinya itu.

"Itu karena kau selalu mengatakan perkataan menjijikan itu pada siapapun yang kau kenal." Kata Lucas acuh tak acuh tanpa menatap kearah Theodore karena sibuk dengan berkas yang harus ia baca dan isi.

Seketika Theodore merasakan hatinya dihujami jarum —tidak, pedang dengan perkataan Lucas yang seratus persen merupakan kenyataan.

"Aku tidak selalu mengatakan itu pada siapapun—" tapi kemudian ia terdiam ketika mendapati lirikan mencemooh Lucas yang seolah-olah mengatakan 'aku-tidak-percaya-omong-kosong-mu'

Pada saat itulah Theodore tersadar kesalahan nya.

Tidak terima merasa terpojoki, Theodore pun mendengus. "Kau sendiri bagaimana? Aku masih cukup beruntung bisa bertemu dan bersapa ria dengan pujaan hatiku, tapi lihatlah kau.. hanya bisa berkomunikasi lewat surat ck ck ck. Sungguh menyedihkan."

Lucas pun menatap Theodore dengan kesal ia baru saja akan berkata sarkas ketika pintu nya di ketuk dan suara penjaga di depan pintu pun terdengar.

"Yang mulai Putra Mahkota.. Tuan Duke Arlin meminta pertemuan dengan anda."

Lucas dan Theodore saling melirik sebelum akhirnya Lucas membiarkan penjaga di depan membuka pintu.

Dan pada saat pintu terbuka, seorang pria muda berambut hitam kelam dengan wajah tampan dan penuh karisma namun ada kesan dingin pada nya pun masuk.

Orang ini adalah Duke muda Arlin dan sekaligus sepupu dari Lucas.

"Yang mulia Putra Mahkota," Duke Arlin pun memberi salam dengan hormat, ia lalu mengangguk kearah Theodore. "Count."

katze | lucas wmmapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang