four : mandi

1.9K 367 40
                                    

Setelah setengah bulan. Akhirnya luka-luka pada tubuh kucing hitam, Nox, pulih total setelah bergonta-ganti perban dan juga memakai banyak salep buatan Dokter.

Sebenarnya Nox bisa disembuhkan secara cepat dengan sihir penyembuhan milik tabib, namun Dokter menyarankan untuk pemulihan secara perlahan supaya tidak memiliki bekas trauma di sekujur tubuh Nox.

Karena bila mereka memakai sihir penyembuhan maka bukan hal yang tidak mungkin bahwa nanti ada bekas-bekas luka di tubuh Nox.

Demi membuat tubuhnya tidak meninggalkan bekas luka, [name] akhirnya memutuskan untuk pengobatan dan pemulihan yang dilakukan secara bertahap dengan salep dan sesekali dengan sihir penyembuhan milik nya -[name].

Dan pada akhirnya setelah sekian lama, perban Nox pun dibuka. Walau masih ada beberapa bekas luka, setidaknya tidak separah ketika [name] pertama kali menemukan nya.

Karena itu hari ini [name] memiliki misi untuk memandikan Nox.

Yah, pada akhirnya niat dan berbicara lebih mudah daripada melakukan nya.

"Nox.. kau hari ini akan mandi."

Kucing hitam bermata rubi hanya menatap datar kearah [name] sebelum akhirnya menoleh kearah lain dengan arogan yang membuat [name] cemberut.

"Ayolah Nox, mandi itu baik untuk mu!" kata [name] sambil mendekat kearah Nox yang masih tidak ingin menatapnya.

[name] pun mengulurkan tangan nya ingin mengelus punggung kucing manis ini namun terhenti ketika ia mengingat betapa tidak sukanya Nox ketika disentuh.

"Kalau kau mau mandi, aku akan memberikan mu sarden ikan sebanyak lima." [name] menghela nafas lalu duduk di sofa tidak jauh daru Nox bersantai ria.

"Meowu.." sepuluh.

"Bukankah itu tidak terlalu banyak?"

"... meowr." tujuh.

"Oke! aku akan bilang pada Paman Ron untuk menyiapkan bak mandi hangat dan juga chef untuk menyiapkan tujuh sarden ikan tuna."

Setelah mengatakan itu [name] pun berjalan kearah ruangan untuk mencari Ron dengan bersemangat, padahal ia bisa saja menarik tali yang merupakan bel untuk mencari Ron.

Nox yang melihat betapa ceroboh dan juga mudah sekali senang nya seorang perempuan manis berambut [h.color] pun menghela nafas dan geleng-geleng.

Sungguh anak yang polos.

****

Sementara itu di sebuah istana megah dengan warna putih bercorak keemasan, seorang pria setengah baya duduk di kursi takhta dengan khawatir.

"Apa kau sudah menemukan jejak putraku?" tanya pria setengah baya berambut hitam gelap itu kearah pria lain nya yang berambut [h.color].

Tentunya pria berambut [h.color] itu adalah papa tercinta [name], Revon yang sedang berlutuk sopan kearah orang dihadapan nya ini.

Menghela nafas dengan berat, Revon menggeleng pelan. "Terakhir kali jejak ditemukan adalah ketika Yang mulia Putra Mahkota memasuki wilayah Marquis Shervan, di selatan dari ibu kota Yang mulia."

BANG!

Bunyi keras pun berasal dari benturan antara tangan pria berambut hitam kelam kearah pegangan kursi.

"Yang mulia Kaisar.. anda harus tetap tenang demi Putra Mahkota, jika anda salah bertindak ataupun membuat para tikus itu waspada, maka penyelidikan akan semakin sulit." Di seluruh Kekaisaran, yang hanya berani menasehati dan memperingati Kaisar secara gamblang hanya Revon Jakkals Harven seorang.

katze | lucas wmmapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang