nine : surat misterius

1.1K 284 19
                                    

3 tahun kemudian...

Tahun ini [name] berusia tujuh belas tahun dan ia baru saja merayakan ulang tahun nya secara sederhana. Karena di Kekaisaran Regius, seorang putri bangsawan yang belum berusia delapan belas tidak diperbolehkan mengadakan ulang tahun nya terlalu besar.

Bahkan Putri Kaisar pun hanya bisa mengadakan ulang tahun besar-besaran ketika berusia delapan belas.

Di ulang tahun ini hanya bisa mengundang sesama putri bangsawan dan kerabat dekat.

Karena [name] hanya memiliki kerabat dari pihak ibu, ia pun memutuskan untuk mengundang Athanasia dan juga Jenneth untuk menginap dan merayakan ulang tahun nya bersama.

Walau di hari ulang tahun nya, ia tetap mengundang beberapa putri bangsawan yang memiliki hubungan cukup dekat dengan Keluarga Harven.

Dan saat ini ia sedang menikmati pesta teh kecil-kecilan bersama Athanasia dan Jenneth.

"Aku senang kau mengundang ku untuk acara menginap [name].." bisik Jenneth dengan senyuman manis.

[name] mengangguk dan membalas dengan senyuman.

Lalu Athanasia terkekeh. "Tentu saja dia akan mengundang mu~ bagaimana pun kau adalah sepupu nya juga!"

"Tapi—"

"Perbuatan ibumu tidak ada hubungan nya dengan mu Jenneth," potong [name] dengan lembut, ia lalu melirik kearah Athanasia. "Lagipula.. kau selama ini berada di asuhan Permaisuri Obelia."

Membahas sang Permaisuri Obelia yaitu istri sah dari Anastacius de Alger Obelia yang sekarang adalah Kaisar, membuat Jenneth tersenyum lebar.

Jika orang-orang akan menganggap bahwa semua ibu tiri jahat, maka sang Permaisuri adalah ibu tiri baik hati yang tidak pernah memperlakukan Jenneth dengan buruk.

Tentunya hanya pada Jenneth, bukan ibu kandungnya.

"Ibunda Permaisuri selalu memintaku kemari untuk bermain dengan mu.. tapi aku selalu tidak enak untuk meminta ijin dan menganggu."

"Tidak masalah! Kau boleh main kemari kapanpun kau mau Jenneth," kata [name]. "Aku akan menerima kau dan Athy dengan hangat.."

Athanasia pun ikut mengangguk dan setuju. "Jika kau ingin main kemari lagi suatu saat nanti, kau bisa pergi dengan ku."

Mendengar perkataan kedua kerabat nya ini membuat Jenneth bersyukur dan senyuman nya pun tidak pernah luntur.

Dan ketiga kerabat Kekaisaran Obelia satu ini pun berbincang dengan hangat dan membahas banyak hal, mulai dari : gaun, aksesoris, buku, gosip, sampai... pria.

"Omong-omong seorang laki-laki, bagaimana kabar Nathan?" tanya [name] mengenai sepupu yang hanya satu tahun lebih muda darinya.

Nathan yang dipanggil [name] adalah Putra Mahkota, anak laki-laki kandung Kaisar dan Permaisuri Obelia, sekaligus.. yang paling muda diantara [name]; Athanasia; dan Jenneth.

"Dia sangat sibuk berlatih politik tahun ini.." jawab Jenneth karena ia bagaimana pun tinggal di istana bersama Nathan.

"Aku tebak itu tidak berjalan dengan baik," ujar Athanasia acuh tak acuh karena tahu betul sikap sepupu nya satu itu. "Dia pasti suka membolos kan?"

Jenneth nampak terkejut mendengar perkataan Athanasia. Tapi kemudian dia menundukkan kepalanya nampak berpikir keras.

"A-aku tidak yakin.. tapi sepertinya begitu?" bisik Jenneth, ia lalu mendekat kearah meja seolah-olah ingin memberi tahukan rahasia besar. "Yang kudengar dari pelayan istana.. Nathan sering membolos di pacuan kuda."

katze | lucas wmmapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang