six : malam purnama

1.4K 311 47
                                    

"Apa belum ada kabar juga?"

Saat ini Revon kembali menghadap Kaisar Regius. Walau wajah sang Kaisar datar tanpa ekspresi, namun Revon dapat melihat mata sang Kaisar yang kacau seperti badai dan kantung mata yang menandakan bahwa ia kurang tidur.

"Untuk saat ini belum ada Yang mulia."

Revon juga tidak mengerti kenapa begitu sulit mendapatkan jejak keberadaan Putra Mahkota. Ia juga menyalahkan dirinya karena tidak dapat menemukan Putra Mahkota dengan cepat.

Kaisar menghela nafas, ingin sekali ia memaki dan menyalahkan abdi nya satu ini, tapi ia tahu bahwa hilang nya putra semata wayang nya bukan kesalahan Revon.

"Tapi kami menemukan beberapa jejak orang yang melakukan penyergapan pada Putra Mahkota," ujar Revon sambil mengerutkan dahi. "Namun anda jangan terlalu berharap dahulu Yang mulia..."

Kaisar yang mendengar ini pun menatap Revon dengan serius. "Katakan saja."

"Kemungkinan nya Putra Mahkota dikutuk.." bisik Revon.

"Dikutuk?!"

"Ini hanya berdasarkan asumsi saya saja, di lokasi kejadian terdapat beberapa bercak sihir dan sihir ini gelap, jadi saya berasumsi ini merupakan kutukan."

Mendengar penjelasan Revon membuat Kaisar lemas.

"Yang mulia Putra Mahkota adalah ahli sihir, anda tahu itu, saya yakin ia mengubah kutukan yang dilayangkan nya dengan kutukan berbeda yang lebih lemah dan tidak membahayakan nyawanya." Revon berusaha membuat sang Kaisar tidak berputus asa. "Maaf jika saya lancang Baginda Kaisar. Saya yakin sebelum menemukan jasad Putra Mahkota, anda tidak boleh goyah dan putus asa. Percaya saja Putra Mahkota akan kembali dengan selamat."

Kaisar pun mengangguk namun matanya masih nampak sedih dan frustasi.

"Jejak sihir itu sedikit memudar.. dan jejak itu menuju kearah Marquis Zekan."

Mendengar ini membuat Kaisar pusing bukan kepalang. Apakah mereka sangat begitu menginginkan takhta sampai membahayakan putra semata wayangnya?

"Tapi kita tidak boleh langsung berasumsi bahwa Marquis adalah dalangnya. Bisa jadi ini adalah rencana sang dalang supaya kita menaruh curiga dan menekan Marquis."

Kaisar mengangguk. "Tentu mereka akan melakukan hal seperti itu," dengus nya. "Apapun itu kau harus meneruskan pencarian Revon! Apapun caranya aku tidak perduli!" Tapi kemudian sang Kaisar mengerutkan dahi dengan suara yang lembut penuh kecemasan. "Bahkan... jika itu hanya tubuhnya, kau tetap harus membawanya kembali."

Mendengar ini membuat Revon mengangguk dan membungkuk dalam. "Saya berjanji akan menemukan Putra Mahkota Yang mulia.. bahkan hanya jasadnya sekalipun."

****

"Nox.. akhir-akhir ini kau nampak bersemangat, ada apa?"

Tentunya [name] mengatakan hal ini bukan karena sebab.

Ia selalu merasa bahwa belakangan ini Nox nampak bersemangat akan sesuatu entah apa itu.

"Meow.." itu bukan urusan mu

[name] pun cemberut. "Hei.. bagaimana pun aku adalah pemilikmu, bagaimana bisa kau berkata itu bukan urusan ku?"

"Meow... meowu.." pokoknya kau tidak perlu tahu

Nox a.k.a Lucas yang sedang menatap kearah  jendela pun menoleh kearah lain sambil menutup matanya, enggan untuk membalas ataupun melihat [name].

Kadang aku merasa bahwa karena aku memanjakan nya, ia menjadi begitu sombong.. atau itu memang bawaan dari lahir? batin [name] sambil menggelengkan kepalanya.

Alasan kenapa Nox merasa bersemangat adalah karena ia merasa bahwa perlahan mana miliknya mulai pulih kembali, bahkan kutukan yang sengaja ia ubah ini mulai melemah perlahan.

Ia juga mendapati fakta bahwa sekarang karena kutukan nya mulai melemah, ia dapat kembali menjadi manusia tiap pukul dua belas malam teng.

Tapi itu hanya untuk sekitar tiga jam, dan setelah nya ia akan kembali menjadi kucing.

Walau itu cukup lama.. itu sama sekali tak cukup namun merupakan pertanda bagus.

Karena itulah Nox bersemangat dan menunggu waktu ketika ia kembali menjadi manusia seutuhnya lagi.

"Nox..?"

"Meow.." ada apa

"Ayahku mengajak ku untuk pergi ke Istana, apa.. kau tidak apa-apa sendirian?"

Biasanya sesekali [name] akan ikut ke Istana Kekaisaran untuk menemani ayahnya bekerja di ruang kerja nya di sana, tapi akhir-akhir ini ia tidak ikut karena khawatir Nox akan sendirian.

Kali ini ayahnya mengajak nya untuk pergi ke Istana dan Revon bahkan menjanjikan nya untuk pergi makan siang di restauran yang [name] dengar sedang terkenal dari Lyra.

Mendengar tawaran menggiurkan ini membuat [name] ingin pergi.

Tapi ia masih cemas dengan Nox.

Sementara itu Nox langsung menatap kearah [name], ia ingin bilang untuk mengajaknya, tapi dipikir-pikir lagi akan lebih baik untuk tetap di Kediaman Harven sebelum ia benar-benar berubah menjadi manusia.

Lebih aman untuk tetap disini untuk sementara waktu, pikir Nox.

Lagipula....

Nox menatap dengan lembut kearah [name] yang sedang bercerita banyak hal mengenai restauran terkenal yang ada di ibukota serta betapa keren nya pekerjaan ayahnya.

Aku masih belum bisa pergi, kalau aku tiba-tiba pergi... anak ini akan sangat sedih.

"Nox, kau menyimak tidak?"

Hanya sebentar lagi..

****

Malam ini tepat pukul dua belas, Nox yang sedang tertidur lelap di ranjang besar milik [name] pun terbangun ketika merasa panas dan pegal disekujur tubuh.

Ia melengguh pelan, dan saat itulah ia merasa bahwa ia bisa menggerak-an jari-jari nya.

Ketika ia melihat jari-jari panjang yang ramping, ia pun tahu bahwa ia berubah menjadi manusia.

Nox yang sekarang adalah manusia pun menghela nafas, setiap kali ia berubah menjadi manusia, tubuhnya terasa sakit sekujur tubuh dan entah bagaimana tubuhnya selalu ditutupi selembar kain jadi ia tidak benar-benar telanjang bulat.

"Ugh..." gumam seseorang yang nampak tidak nyaman, Lucas pun menatap sumber suara yang tak lain berasal dari [name].

Nampaknya [name] sedang bermimpi buruk entah apa itu.

Lucas bahkan bisa melihat beberapa tetesan air mata yang meluncur —hal ini dikarenakan tubuh [name] yang sedang tidur mengarah Lucas.

Melihat ini membuat Lucas berdecak pelan, ia pun mendekat perlahan dan menggenggam tangan putih mulus milik [name].

Dibandingkan tangan nya yang ramping dan besar, tangan mungil dan pendek nya sangatlah berbeda membuat Lucas menatap lucu kearah kedua tangan berbeda bentuk dan ukuran ini.

"Sleep tight princess.." bisik Lucas sambil tersenyum kecil dan ikut memejamkan matanya.

Untuk saat ini Lucas tidak ingin berpikir banyak hal, biarkan ia menikmati waktu bersama [name] beberapa waktu lagi.

Setelah itu ia baru akan memikirkan bagaimana cara pergi dengan aman ke Istana.

****

alohaa
update lagi nih,
sorry memakan waktu lebih lama daripada yang saya antisipasi 😭
anyway....

semoga suka, reii maybe 2 hari kedepan akan update lagi? doakan saja ya ahahaha (tiba² dapat pencerahan buat alur cerita ini ehehehe)

thank u💕

katze | lucas wmmapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang