mapel kosong

350 50 4
                                    

gadis bermaga Shin dan Jung itu kini tengah berjalan di koridor sekolah keduanya berjalan beriringan. tidak ada obrolan diantara keduanya mereka sama-sama larut dalam pikiran masing-masing.

"ekhem" gadis bermarga Jug itu berdehem, mengalihkan atensi gadis bermarga Shin yang ada disampingnya.

"gimana kemarin ngedate nya?" tanyanya tiba-tiba

"ngedate?" balas gadis bermarga Shin itu bingung

"ish jangan pura² lupa deh, kmrn kamu ngedate kan sama kak ryujin?"

yang ditanya mengernyit "enggak wonyoung ku sayang. kita cuman nonton biasa kok" tukas gadis.

wonyoung mengerucutkan bibirnya "jangan boong deh na" rengek nya

"tau dari mana kmu?" kini giliran yuna yang bertanya

berpikir sejenak kemudian wonyoung menjawab "kemarin yujin yang kasih tau"

yuna tersenyum jail "cie udah deket ni sama gebetan" ucapnya seraya tertawa meledek.

"ishh yunaa" yuna terkekeh mendengar rengekan wonyoung, gadis itu menutupi wajahnya dengan kedua tangannya

tawa yuna pecah ketika melihat semburan merah di kedua pipi gadis itu. wonyoung kesal di buatnya

"cie yang lagi deket sama kapten basket" balas wony sedikit berteriak seraya menjulurkan lidah nya kemudian berlari menuju kelas meninggalkan yuna.

siswa/i yang mendengar ucapan wony terkejut.
bagaimana bisa gadis baru itu bisa dekat dengan ryujin? secara mereka tau bagaimana sifat ryujin.

"WONYY!!" teriak yuna mengejar wonyoung yang sudah jauh di depan.

salah satu siswi menatap kepergian yuna sinis "tunggu aja tanggal main nya yuna" gumamnya.

sekarang semua siswa/i sedang berkumpul di lapangan sekolah, melakukan upacara. semua mendengarkan ucapan pak kepala sekolah dengan seksama kecuali somi dan yujin keduanya hanya mengeluh.

somi yg tak tahan dengan teriknya matahari memilih jongkok di belakang yujin. chaeryeong yang melihat itu menatap kekasihnya garang.

"berdiri gak?!" bisiknya

tak berani membantah ucapan kekasihnya somi memilih kembali berdiri.

yujin yang melihat itu berucap seraya tertawa lirih "anjing cemen lo hahaha"

"diem lo bocil" umpat somi tak terima

"bocil-bocil gini mantan gue banyak"

"lo berdua kalo gabisa diem gue suruh lari keliling lapangan 100 kali" kesal chaeryeong, kedua gadis itu meringis kemudian menutup kedua mulutnya secara bersamaan.

ryujin, gadis itu sendari tadi hanya diam pandangannya memang ke depan tapi bukan kek kepala sekolah melainkan ke arah gadis yg dari kemarin selalu mengganggu pikirannya, siapa lagi kalo bukan yuna?

sesekali dia tersenyum tipis melihat pergerakan yuna yang menurutnya lucu.

gadis itu tampak sedang menutup sbagian wajahnya dengan rambutnya sesekali dia mengipasi wajahnya dengan tangannya.

upacara telah selesai, semua murid berhamburan pergi secepatnya keluar dari lapangan sudah tak tahan dengan panasnya matahari yang seperti akan membakar kulit mereka.

kini yuna sedang duduk sendirian di kursi taman sekolah, setelah upacara guru mengumumkan hari ini semua mapel kosong karena guru akan rapat tetapi siswa/i tidak dibolehkan untuk pulang.

bosan? sangat, dengan teganya wony meninggalkannya pergi bersama yujin. kak chaer? dia sibuk dengan statusnya sebagai osis.

yuna mengambil novel di dalam tasnya dan mulai membacanya dengan tenang. sesekali dia meminum yogurt yang tadi dia beli di kantin.

terlalu serius dan hanyut dalam cerita tanpa sadar sendari tadi ada seseorang yang menatapnya, gadis itu terkaget ketika seseorang menempelkan sesuatu yang dingin ke pipinya

"astaga!" pekiknya

sang pelaku hanya terkekeh mendengar pekikkan nyaring yuna.

"lo yuna? anak baru itu kan? ini buat lo" tanyanya nya seraya menyerahkan sebotol mineral dingin.
yuna mengangguk tersenyum seraya menerima sebotol mineral itu.

"e- eh iya, terimakasih" ujar yuna sesekali dia mencoba mengingat siapa lelaki di depannya. ah percuma saja sepertinya dia tidak pernah bertemu dengannya sebelumnya.

"gue jaemin, gue tadi liat lo di lorong lagi ngobrol sama temen angkatan lo" dia berucap seperti mengetahui apa yang ada di pikiran yuna.

astaga yuna kembali teringat apa yang di lakukan wonyoung tadi pagi di lorong. apa dia kesini untuk menanyakan tentang dirinya dan kak ryujin? pikir nya.

"lo dekat sama ryujin?"

ah benar kan! sudah yuna duga dia akan berucap seperti itu.

"e- eh enggak" jawab yuna gugup

jaemin mengangguk anggukan kepalanya kemudian tersenyum, tangannya mengusak gemas rambut yuna "lo gemes bngt si" ucapnya sebelum pergi meninggalkan yuna dalam keadaan mematung.

yuna memegang kepalanya seolah tak percaya. menatap kosong ke arah jaemin yang sudah jauh dari jangkauan nya.


ryujin membasahi bibirnya yang kering dengan lidahnya, ia mengalihkan pandangannya kearah yena yang sedang bermain game bersama yeji di apartemen nya. ya ryujin membolos lagian untuk apa disekolah sedangkan semua mapel kosong? dan yang paling menyebalkan adalah yujin dan somi mereka meninggalkannya.

ah lupakan mereka, dia teringat sesuatu yang ingin dia tanyakan kepada yeji kemarin.

"ji" panggilannya, sang empu hanya berdehem tak menoleh dia masih fokus dengan gamenya.

"sejak kapan lo deket sama kakak kelas gue?"

"shit anjing!" bukannya menjawab pertanyaan ryujin gadis itu malah mengumpat

"yes gue menang, lo harus traktir gue malem ini!" yena berucap seraya menari².

yeji mendekati ryujin dengan lemas "lo tanya apa td?"

"sejak kapan lo deket sama kakak kelas gue?" ryujin mengulangi pertanyaannya dengan malas

gadis itu mengernyit "maksud lo? lia?" ryujin berdehem

bisa dilihat gadis itu menyengir, tangannya dia gunakan untuk menggaruk tengkuknya yang tak gatal "sebenernya gue sama dia pacaran, baru resmi kemarin sih hehe"

yena yang tengah sibuk dengan gamenya pun menatap yeji kaget. yang benar saja dia tak pernah memberi tahu mereka tetang kedekatannya dengan gadis bernama lia itu dan tiba tiba saja dia sudah pacaran denganya. Menyebalkan!

"yakk! sialan lo"

"g- gue bingung gimana cara ngomongnya"

penuturan yeji berhasil membuat kedua gadis itu tertawa. yeji mengumpati kedua temannya itu. tawa yena melemah, dia sadar akan satu hal

"yah gue gak ada temen jones lagi dong . . "

gadis itu mendesah frustasi. kini berbalik yeji yang menertawakannya.

yuna mengggit kukunya, dia tidak bisa fokus dengan buku-buku yang ada di hadapannya. dia melirik kearah jendela kamarnya, sudah malam tapi dia masih belum bisa fokus dengan bukunya
"aku kenapa si? kok memikirkan dia terus?" gumamnya, dia memilih menutup kembali semua bukunya.
atensinya teralih kearah hpnya yang bergetar

drttt

gadis itu berdiri untuk mengambil hp nya yang tergletak di kasurnya.

nomor tidak dikenal? pikirnya

+62 838-

haii
sv back ya jaemin

"ah kak jaemin kukira dia" yuna bergumam lemas, dia mendudukan pantatnya di kasur dan segera membalas pesan jaemin

"tapi dia dapet nomor aku darimana?"



I hope you like it
Don't forget to like and comment
sorry if there is typo or word writing!
사합니다













 my girlfriend (sedang di revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang