Setelah anggukan twins Dabi langsung tancap gas menuju rumah mereka. "Mau kemana Dabi ossan?" Tanya Shoya penasaran.
"Heh jangan panggil gw ossan lah, gw masuh muda!" Dabi langsung nyolot, wajahnya menghadap kebelakang.
"Terus dipanggil apa?" Shoya kembali bertanya.
"Yang bagus dikit kek, oni-chan ju-"
"Ga inget umur." Natsuo tiba-tiba memotong kalimat Dabi. Mana omongannya bikin orang pen nyekek.
"Yodah oji-san aja dah!" Dabi ngegas. Jangan salah paham, ngegas mobil maksudnya :>
"Kurang cocok sama mukanya. Mukanya kaya preman pinggir jalan soalnya." Bukan bermaksud apa-apa, Shoyo cuma mau jujur aja kok.
"Astaga Shoyo, ga boleh gitu, kalo mau jujur baca situasi dulu" Entahlah, Dabi pengen jadi ironman aja.
"Pftt" Natsuo menahan tawanya, "Kalian pintar banget ya." Pujinya.
"Terimakasih ossan." Kata twins bersamaan. Raut wajah bahagianya seketika menghilang. Sekarang giliran dabi yang menahan tawa.
"Mampus kena karma hahahahaha" Tawanya meledak, Dabi tidak bisa menahan tawa melihat wajah Natsuo yang cemberut tapi jatohnya malah kaya kemeja yang ga pernah si setrika, kusut parah.
"Yaudah panggil uncle aja gimana?" Shoya memiliki ide yang lebih baik.
"Itu masih bisa diterima." Akhirnya Dabi bisa mempertahankan reputasinya sebagai CEO muda, tampan dan banyak digemari pria.y
"Tapi ga enak, panggil ji-san aja deh." Shoyo yang merasa kurang srek dengan usulan Shoya akhirnya memutuskan sendiri panggilan yang akan dia pakai.
"Yaudah aku ngikut" Shoya ngikut Shoyo. Dabi menghela nafas, 'Gapapa, mereka masih kecil. Nanti kalo udah besar tinggal ajak adu tonjok aja.' batinnya
Tipe-tipe paman terlalu sayang ponakan nih ;v
Setelah beberapa menit yang terasa tidak panjang-panjang amat ataupun singkat-singkat amat, akhirnya mereka sampai di kediaman Todoroki.
"Lho mau ngapain Ji-san?" Tanya Shoya ketika dia melihat papan nama Todoroki mengantung di luar rumah besar yang mereka masuki.
"Kenalan sama nenek kalian." Natsuo yang menjawab.
"Eh emang boleh?" Twins kaget, mungkin aja bunda sama papanya bisa langsung nikah kalo gini. Biar pada ketamper tuh ciwi-ciwi kagak tau diri.
"Boleh banget malah" Twins tersenyum lebar mendengar jawaban Natsuo.
"Tapi dimohon untuk hati-hati." Dabi memberi peringatan.
"Kenapa?" Tanya Shoyo. Dabi berpikir sejenak, 'Kasi tau ga ya?' Setelah berpikir beberapa detik akhirnya Dabi memutuskan untuk tidak memberi tahu.
"Udah, masuk aja dulu." Akhirnya mereka semua masuk bersama kedalam kediaman Todoroki.
'Apa ga pusing punya rumah segede ini?' Batin twins.
"Tadaima!" Teriakan Dabi dan Natsuo terdengar bersamaan.
"Okaeri!" Sahutan terdengar. "Lama bener!" Seroang wanita berjalan menghampiri mereka.
"Maaf, abis ketemu kurcaci nyasar." Jawab Dabi seenaknya. Natsuo memberikan sesuatu kepada orang itu.
"Kurcaci temennya snow white?" Tanya wanita itu, Todoroki Fuyumi. Tampaknya dia belum melihat twins yang berdidi dibelakang Dabi dan Natsuo.
"Ngawurnya ga dikondisikan." Dabi sedikit bergeser dan tampaklah twins yang sedang berdiri tegap. Dari tadi ga ngomong apa-apa, sampe-sampe Dabi dan Natsuo terheran-heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Okaa-san (Bakugou Katsuki) [END]
FanfictionBakugou menemukan seorang anak yang sangat mirip dengannya sedang tergeletak lemah dengan banyak luka ditubuhnya. Bakugou menolongnya dengan dibantu oleh Todoroki. Mereka secara perlahan semakin mengenal satu sama lain, sifat tersenbunyi pun terungk...