Chapter 19

1K 157 18
                                    

Mampus ku malah ketiduran.

Padahal dari kemaren udah ga kelar pegang hp eh pas udah bisa pegang hp malah ketiduran gegara saking pusingnya.

Kan langsung kebangun aku sekarang gegara keinget😌

Astaghfirullah banget.

Dahlah intinya ku mau minta maafಥ‿ಥ

Selamat membaca, semoga chapter kali ini masih waras, gegara ditulis pas lagi sakit mungkin chapternya ikut sakit /plak

~TodoBaku~

Masalah tentang penguntit telah berakhir, Shoto juga sudah memberitahu tentang persyaratan Katsuki mengenai pertunangan mereka dan sekarang Shoto dikurung didalam rumah agat belajar dengan giat.

Kata mamanya dia tidak boleh bertemu dengan Katsuki dulu. Dia harus belajar dan belajar lalu saat dia mengalahkan Katsuki dia baru boleh bertemu dengan Katsuki. Bahkan ketika di sekolah dia juga tidak bisa menemui Katsuki.

"Hahh" Shoto merenggangkan tubuhnya yang terasa kaku. Dia mencopot kaca mata yang dia kenakan dan memijat pangkal hidungnya.

Matanya letih karena terlalu lama menatap buku. Shoto meraih ponselnya yang berada di atas kasur. Setidaknya dia bisa menelfon Katsuki.

Sambungan terhubung

Wajah Katsuki yang belepotan dengan tepung terlihat di layar hp Shoto. "Lagi buat eksperimen lagi Kat?" Tanya Shoto.

"He em" Katsuki mengangguk, "Tapi yang ini gagal." Kata Katsuki sedikit kesal.

"Hahahaha sabar Kat." Shoto tertawa kecil.

"Oh iya kamu kenapa telfon?"

"Kangen Kat, pengen kesana sekarang." Shoto cemberut.

"Lemah pa, baru 2 minggu lho." Suara Shoya terdengar.

"Masih kurang 2 minggu lagi pa, sabar sabar ya pa" Shoyo juga menyahuti.

"Nanti kalo udah menang ajak kita liburan ya pa." Suara shoya terdengar lagi, kali ini Katsuki mengarahkan kameranya ke arah twins yabg sedang bermain kejar-kejaran.

"Terus kalo kalah berarti ajak kita jalan-jalan."

"Kalian yang untung dong." Shoto menatap malas twins yang sudah berhenti kejar-kejaran.

"Lho papa juga untung dong, jalan-jalan sama kita berarti jalan-jalan sama bunda, gimana?" Shoya menaik turunkan alisnya, terlihat menyebalkan dimata Shoto tapi dia setuju juga dengan perkataan mereka.

"Jadi gimana? Diterima ga nih?" Katsuki tertawa mendengar kedua putranya yang sangat pandai berbicara.

"Yaudah deh diterima." Pasrah Shoto.

Terlihat twins yang melakukan tos sambil berteriak "hore"

"Udah ah kututup dulu telfonnya."

"Ehh bentar banget Kat?" Shoto mengeluh dengan wajah memelas.

"Masih banyak kerjaan." Katsuki memang masih banyak kerjaan, dia harus membersihkan dapur, mengambil jemuran, masak makan malam dan masih banyak lagi.

"Baiklah tapi nanti telp lagi ya"

Katsuki mengangguk, "Oke, kututup ya, bye bye" Dia melambaikan tangannya lalu sambungn di akhiri olehnya.

Shoto menghela nafas, dia merebahkan tubuhnya dikasur. "Jadi kaya jaman-jaman Kartini tapi versi cowoknya" Gumamnya.

Okaa-san (Bakugou Katsuki) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang