Chapter 10

1.3K 214 42
                                    

2 minggu telah berlalu, hari ini si kembar keluar dari rumah sakit. Mereka suka sekali mengeluh bosan dan ingin cepat-cepat keluar dari rumah sakit. Dan akhirnya sekarang mereka telah terbebas dari siksa rumah sakit.

"Hura hura hura" Mereka menautkan kedua tangan mereka dan berputar-putar sambil mengucapkan kalimat itu terus-menerus.

"Kalian ga pusing? Aku yang liat aja pusing sendiri" Shoto yang sedang memperhatikan tingkah si kembar yang terlewat gembira.

"Enga~~hurahurahurahura" jawab mereka masih melanjutkan ritual 'hurahura' mereka.

Ngapain sih anjir?😭

"Dahlah" Shoto udah cape ngeliat mereka, padahal mereka muter-muter udah 10 menit tapi engga pusing, Amazing banget kan.

Setelah 5 menit lagi kegiatan mereka berlangsung akhirnya mereka berhenti juga.

"Udah cape" Mereka mendudukan dirinya di samping Shoto yang memandang mereka malas.

"Baru sembuh tapi udah kehabisan tenaga aja."

"Pa, mama kemana? Kok lama." Shoya mengubah posisi duduknya menjadi tiduran, tentu saja paha Shoto yang jadi bantalnya. Shoyo mengikuti Shoya, dia juga berbaring di paha Shoto.

"Lagi check out. Tungguin aja dulu, sebentar lagi kesini kok." Shoya dan Shoyo mengangguk, mereka tidak melakukan apapun setelahnya.

Shoto memandang mereka dengan aneh, "Tidak biasanya kalian diam seperti ini? Ada masalah?"

Mereka menggeleng, "Tidak ada" jawab mereka bersamaan. Shoto memandang aneh kedua anak yang sudah dianggapnya sebagai putranya. 'Ini mereka lagi berusaha bohong? Ketahuan banget dari wajahnya kalo mereka ga bisa bohong.' Shoto diam-diam tertawa kecil dalam hatinya.

"Cerita aja, kalian ga cocok kalo bohong gitu." Shoto mencubit pipi mereka membuat Shoyo dan Shoya mengaduh karena kaget.

"Ehem, sebenernya.....Shoya lanjutin." Shoya memutar matanya malas, Kembarannya memang rese.

KAGAK MIRROR! :V

"Sebenernya kita mau tanya sesuatu. Buat mastiin sesuatu doang kok." Shoto mengangguk, dia menunggu pertannyan yang ingin mereka sampaikan.

"Kata mama kita udah ganti nama belakang jadi Bakugou" Shoya terdiam sejenak, "Kita juga memanggil kalian dengan sebutan mama dan papa.
Itu artinya sekarang kita adalah keluarga kan?" Shoto terdiam mendengar pertanyaan Shoya.

"Kenapa kamu masih menanyakannya, tentu saja kita adalah keluarga." Tidak ada keraguan dalam kata-katanya. Shoyo dan Shoya tertawa, "Yah pastinya kan"

Shoto tersenyum, kembali teringat akan kenangan masa lalunya. Ketika kecil Tou-sannya hanya memetingkan tentang pendidikan, dia terkekang dan itu membuatnya tertekan. Dulu dia cengeng, dia bersembunyi di balik punggung kakaknya. Hingga kakaknya terluka karenanya, luka bakar yang sama dengannya namun lebih parah.

Jika diingat-ingat kembali dia masih merasa bersalah akan kejadian itu. Bersyukur sekarang Tou-sannya sudah tobat dan mulai belajar menjadi ayah yang baik walaupun lebih sering berkencan dengan tumpukan berkas-berkas di kantornya.

Ahh sekarang dia sudah menjadi ayah untuk dua anak kecil yang tersakiti ini, sebisa mungkin dia ingin berusaha untuk membahagiakan mereka dan benar-benar menjadi keluarga yang sesungguhnya. Menjadi kepala keluarga dengan Katsuki istrinya.

Okaa-san (Bakugou Katsuki) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang