"Kat"
Katsuki menoleh ke arah Shoto yang sibuk menyetir. Saat ini mereka dalam perjalanan pulang dari toko buku. Shoto menemani Katsuki yang membeli buku untuk persiapan PAS yang akan di adakan tiga minggu lagi.
"Kenapa?" Tanya Katsuki.
"Mama pengen pertunangannya dicepetin, katanya abis PAS kalo bisa. Tapi semuanya masih tergantung kamu." Shoto memberitahu.
Katsuki diam sebentar, masih mempertimbangkan. Lalu beberapa saat kemudian dia mengangguk, "Aku tidak keberatan." Jawabnya.
"Beneran? Ini bukan main-main loh. Kalo kamu belom siap aku bakalan nunggu sampe kamu siap." Shoto menoleh sejenak ke arah Katsuki.
"He em, beneran" Katsuki menjawab lagi.
"Ga bohong?"
"Ga"
"Kita masih kelas 11 loh Kat, ga perlu buru-buru."
"TERUS MAUNYA APA BANGSA*?! MAU GW TOLAK?!" Katsuki langsung ngegas sampai Shoto harus menepikan mobilnya.
"Eh jangan Kat" Shoto segera menggeleng-gelengkan kepalanya.
"KALO GITU PAS KU BILANG IYA YA IYA AJA!" Astaga Katsuki jadi erosi sendiri.
Garing, kriuk krauk krauk
Shoto mengangguk, menurut saja pikirnya. "Udah, ayo balik." Katsuki udah kalem lagi.
Shoto meluncurkan mobilnya lagi. "Tapi-" Katsuki menjeda kalimatnya.
"Tapi?" Shoto menoleh, menunggu kelanjutan kalimat Katsuki.
"Tapi ada syaratnya." Lanjut Katsuki.
"Hee?" Shoto langsung menoleh ke arah Katsuki, wajahnya menunjukkan raut bertanya-tanya. "Apa itu?"
"nilai PAS kamu harus di atasku." Katsuki tersenyum, dia tau kalau nilai Shoto akhir-akhir ini menurun karena terlalu sibuk diperbudak olehnya. Jadi sesekali dia harus memberinya ruang sedikit.
"Kalau nilaiku lebih rendah gimana?" Kan kalau dia nga jadi tunangan gegara kalah nilai sama uke ya malu juga.
"Ya berarti di undur sampe lulus SMA." Jawab Katsuki.
"Eh lulus SMA harusnya langsung nikah dong." Shoto protes, dia bahkan sudah ada rencana lamaran.
Shoto menoleh cepat ke arah Katsuki, mumpung lagi lampu merah. Wajahnya yang cemberut sedikit maju.
Katsuki meraih pipi Shoto dengan kedua tangannya, mendekatkan wajahnya dengab wajah Shoto dan kecupan singkat mendarai di bibir Shoto.
Katsuki langsung menarik kembali wajahnya yang sudah memerah seperti tomat, "Ma-Makanya belajar biar bisa ngalahin aku!" Dia berbicara dengan mengalihkan wajahnya, menatap tajam pada bunga di pinggir jalan. Tangannya menutup bibir sedangkan alisnya menungkik.
Shoto diam, ini pertama kalinya Katsuki melakukannya duluan. Astaga Shoto bahkan tidak tau ingin bereaksi seperti apa. Pipinya sedikut bersemu, "Kat minta lagi."
"HAH?!"
~TodoBaku~
Mobil Shoto berhenti di dekat bangunan yang terlihat ramai.
Btw kalian belum tau keadaan cafe milik Katsuki ya.
Bangunan ramai itu adalah T.W.I.S Cafe milik Katsuki yang selama ini di urus oleh teman-temannya yang kebetulan butuh pekerjaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Okaa-san (Bakugou Katsuki) [END]
FanfictionBakugou menemukan seorang anak yang sangat mirip dengannya sedang tergeletak lemah dengan banyak luka ditubuhnya. Bakugou menolongnya dengan dibantu oleh Todoroki. Mereka secara perlahan semakin mengenal satu sama lain, sifat tersenbunyi pun terungk...