2.

3.6K 500 11
                                    

KRIIING!!

Suara panggilan masuk dari hp Seulgi sangat berisik yang membuat dia langsung terbangun.

Seulgi duduk dengan mata yang masih terpejam dan berusaha mengumpulkan nyawa.

Seulgi mengambil hp yang ada di meja samping tempat tidur dan melihat siapa yang menelpon di pagi buta seperti ini.

"Halo, Mas, kenapa?"

"Pagi ini kita ada motret, Gi. Lo lupa?"

Seulgi langsung membelalakan mata lebar-lebar.

"Astaga. Sekarang jam berapa? Ya udah gue mandi dulu, deh."

"Jam lima. Kita setengah enam udah harus di sana."

"Baik, Mas.Gue mandi dulu, ya. Dah ...."

Seulgi menutup panggilan telpon dan langsung bergegas mandi.

Seulgi sudah rapi dengan penampilan casual. Seulgi mengambil kamera kesayangan dan beberapa peralatan lainnya.

Setelah semua siap, Seulgi turun ke bawah dan melihat ada Bunda yang sedang menyiapkan sarapan.

Dia sedikit berlari dan hampir saja tersandung anak tangga paling bawah.

"Ya ampun, Gi ... Pelan-pelan kalo turun," tegur bunda.

Seulgi tertawa kecil. "Maaf, Bun. Seulgi udah telat nih ada jadwal motret jam tujuh"

"Jam segitu masih lama, Gi."

"Disuruh sama Mas Taemin jam setengah enam harus udah di sana."

"Ya sudah, kamu sarapan dulu. Udah Bunda siapin."

Seulgi menimbang-nimbang karena takut tidak keburu.

"Keburu, Gi. Mau kerja harus sarapan dulu," ujar Bunda.

Akhirnya dia memutuskan untuk sarapan terlebih dahulu.

"Ayah mana, Bun?" Tanya Seulgi di tengah mengunyah makannnya.

"Lagi ke pasar, beli bahan-bahan buat catering nanti."

"Ada pesanan lagi?"

Bunda mengangguk.

"Buat acara apa?"

"Buat orang-orang penting sih katanya. Mereka juga pesan makanannya makanan daerah."

Seulgi sedikit heran.

"Tumben banget ada pesanan kayak gitu, Bun."

"Bunda juga gak tau. Tapi ya Bunda terima aja. Lumayan besar, Gi," ujarnya sambil tertawa.

Seulgi paham apa yang dimaksud Bundanya dan dia ikut tertawa.

Seulgi bersama Mas Taemin sudah berada di lokasi pemotretan. Sudah banyak staff yang sedang mempersiapkan barang-barangnya.

Karena Seulgi sudah selesai menata kamera dan lain-lainnya, dia keliling sambil membantu beberapa staff yang masih membereskan barang-barangnya. Seulgi bisa melihat ada beberapa produk hasil ciptaan perusahaan ini.

"Mau cobain lipstick-nya, gak?" Tanya staff tiba-tiba yang menghampiri Seulgi.

Seulgi terkejut kemudian tersenyum ramah ke arahnya.

"Saya gak biasa pake gitu-gituan," ujar Seulgi.

"Oh, ya? Tapi bibir kamu pink kemerah-merahan. Saya kira pakai lipstick."

Crush | seulrene ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang